AMERIKA SERIKAT – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat menentang perang. Hal itu, disampaikam dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Amerika Serikat (AS) pada 11-13 Mei di AS.
Menurut dia, saat acara Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani. Di depan para pemimpin negara ASEAN dan AS, Presiden Jokowi menyerukan penghentian perang di Ukraina.
“Bapak presiden menilai perang di Ukraina menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia. Memperlambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang,” ucap Lutfi.
Dijelaskan, Presiden Jokowi menyatakan, saat ini dunia sedang mengalami masalah baru yang tidak ringan. Setelah diserang pandemi Covid-19 yang kini berangsur mulai membaik, dunia dikejutkan perang Rusia–Ukraina.
“Bapak Presiden Jokowi menegaskan, seharusnya dunia segera pulih dari pandemi Covid-19. Namun menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang kokoh, justru unilateralisme kian mengemuka,” kata Lutfi menpernyataan Presiden.
“Penekanannya adalah pada besarnya pengaruh AS, Eropa dalam menghentikan perang di Ukraina. Sekali lagi menghentikan perang, bukan.memenangkan perang di Ukraina,” tegas Lutfi.
Lutfi menuturkan, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa perang tidak akan menguntungkan siapa pun. “Bapak Presiden Jokowi menegaskan bahwa setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggungjawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan dan perdamaian bisa terwujud,”ujarnya.
Saat ini, kondisi pertumbuhan ekonomi dunia cukup memprihatinkan. Dana Moneter Internasional atau IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asiasebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023. Bank Dunia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN hanya 1,2 persen.
“Bapak Presiden Jokowi menyampaikan, kenaikan 10 persen harga minyak dunia akan berdampak pada menurunnya pendapatan nasional beberapa negara ASEAN sebesar 0,7 persen dan kenaikan harga gandum juga akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen pada sebagian negara ASEAN,” tutur Lutfi.
Selama ini, ASEAN telah membangun arsitektur keamanan yang inklusif, mengedepankan paradigma.kolaborasi, mendorong habit of dialogue dan rules based order. Spirit tersebut juga didorong agar bisa dilaksanakan di negara-negara Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Presiden Jokowi menyambut baik inisiatif Amerika melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
“Bapak Presiden berharap sinergi antara IPEF dengan pelaksanaan prioritas kerjasama di AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific),” kata Mendag Lutfi.
Ditambahkan, Presiden Jokowi berencana melakukan Indo-Pacific Infrastructure Forum saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan. “Bapak Presiden berharap partisipasi Amerika Serikat dalam forum tersebut,” tutur Lutfi.
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Jokowi, Mendag Lutfi menggelar ASEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting di Bali pada 17–18 Mei 2022 mendatang. (*/par)