21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Ketua PBNU Alissa Wahid Napak Tilas Jejak Gus Dur ke Sumenep

Dari Desa Gapura Tengah, koperasi itu berkembang pesat. Di usianya yang belum genap 18 tahun, BMT NU sudah memiliki 100 kantor cabang. Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid termasuk yang memberikan apresiasi.

MOH. IQBAL, Sumenep, Jawa Pos Radar Madura

GEDUNG megah itu berdiri di sisi selatan Jalan Raya Gapura. Tepatnya di Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura, Sumenep. Warna gedung didominasi hijau, khas Nahdlatul Ulama (NU).

Dari depan terlihat tulisan bahwa gedung itu bernama Graha Nuansa. Sedangkan lantai bawah Swalayan NU Gapura. Gedung itu milik Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Nuansa Umat (NU) Jawa Timur.

Spanduk terpasang di sepanjang jalan. Tampak mobil berbagai merek terparkir di sekitar gedung warna hijau itu. Di sekitar gedung megah itu berdiri stan atau bazar ekspo yang menjajakan berbagai makanan khas dari berbagai daerah. Mulai dari Sumenep, Pemekasan, Sampang, Bangkalan, dan Jember. Lalu, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, dan Lumajang.

Masyarakat, pejabat, anggota forkopimda, dan pengurus NU hadir ke tempat itu kemarin (16/3). Tak terkecuali Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid. Mereka menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna XIX BMT NU Jatim.

Ribuan anggota perwakilan 100 kantor cabang BMT NU Jatim hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka berkumpul di dalam satu ruangan Graha Nuansa di lantai dua. Sejumlah penampilan, pemberian penghargaan, peresmian, dan sambutan berbagai pihak juga dilakukan dalam acara tersebut.

Baca Juga :  Penetapan Tersangka Kasus BSM dan PIP Tunggu Gelar Perkara

Pada kesempatan itu, Alissa Wahid mengaku sangat senang bisa menghadiri RAT Paripurna XIX BMT NU Jatim. Sebab, ini merupakan rangkaian acara yang penting untuk meningkatkan perekonomian umat. ”Saya senang bisa hadir, apalagi ke Sumenep,” katanya.

Menurut putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu, Sumenep dikenal dengan daerah yang banyak kiainya. Maka dari itu, selama ini dirinya sering sowan ke berbagai kiai Bumi Sumekar. Apalagi, Sumenep menjadi salah satu daerah yang diperhatikan oleh Gus Dur saat masih hidup.

”Saya sudah beberapa kali sowan ke para kiai di Sumenep karena saya tahu persis Sumenep ini salah satu yang dulu sangat diperhatikan oleh almarhum Gus Dur,” ucap Alissa.

Alissa menuturkan, saat tahu dirinya diundang ke Sumenep sangat semringah. Sehingga, dirinya harus mengatur jadwal dengan cermat. Tujuannya, agar tidak bentrok dengan acara lain. Juga agar bisa memaksimalkan waktu di Kota Keris. Mengingat, jarak tempuh menuju Sumenep ini cukup jauh.

”Jadi, hadir ke Sumenep artinya saya napak tilas jejak Gus Dur. Saya senang sekali bisa hadir, walaupun sempat kesulitan mencari waktu. Karena ke Sumenep butuh waktu panjang untuk tiba,” ulas Alissa.

Kehadiran Alissa Wahid ke Sumenep juga membawa pesan. Terutama kepada warga NU dan anggota KSPPS BMT NU Jawa Timur. Dia selalu optimistis NU dan BMT NU bisa menjaga kemandirian perekonomian umat.

Baca Juga :  Operasi Patuh Jaya Tindak 180 Pelanggar

Karena itu, KSPPS BMT NU harus didorong dan didukung bersama agar terus berkembang. ”KSPPS BMT NU menjadi besar seperti ini tentu membutuhkan perjuangan panjang. Bukan hanya kerja keras, tapi juga kerja cerdas,” ujarnya.

Kemandirian ekonomi umat di abad kedua NU ini butuh perjuangan dan komitmen yang kuat anggota dan pengurus. NU sudah merumuskan dua tujuan program ekonomi. Yakni, meningkatkan kapasitas ekonomi jam’iyah dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.

”Jadi KSPPS BMT NU ini adalah contoh yang sangat ideal dalam meningkatkan perekonomian umat,” imbuh Alissa.

BMT NU lahir pada 1 Juli 2004 dengan 17 anggota. Jumlah anggota terus berkembang. Saat ini tercatat 199.045 orang. Modal awal yang hanya Rp 400 ribu kini menjadi aset Rp 776, 67 miliar.

Sepuluh persen laba BMT NU diberikan kepada Nahdlatul Ulama. Total laba yang diberikan kepada NU mencapai Rp 14,45 miliar. Kantor pusat KSPPS BMU NU Jawa Timur juga berada di Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura, Sumenep. Sekitar 200 meter sebelah barat Graha Nuansa yang barus diresmikan Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid kemarin. (*/luq)

Dari Desa Gapura Tengah, koperasi itu berkembang pesat. Di usianya yang belum genap 18 tahun, BMT NU sudah memiliki 100 kantor cabang. Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid termasuk yang memberikan apresiasi.

MOH. IQBAL, Sumenep, Jawa Pos Radar Madura

GEDUNG megah itu berdiri di sisi selatan Jalan Raya Gapura. Tepatnya di Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura, Sumenep. Warna gedung didominasi hijau, khas Nahdlatul Ulama (NU).


Dari depan terlihat tulisan bahwa gedung itu bernama Graha Nuansa. Sedangkan lantai bawah Swalayan NU Gapura. Gedung itu milik Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Nuansa Umat (NU) Jawa Timur.

Spanduk terpasang di sepanjang jalan. Tampak mobil berbagai merek terparkir di sekitar gedung warna hijau itu. Di sekitar gedung megah itu berdiri stan atau bazar ekspo yang menjajakan berbagai makanan khas dari berbagai daerah. Mulai dari Sumenep, Pemekasan, Sampang, Bangkalan, dan Jember. Lalu, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, dan Lumajang.

Masyarakat, pejabat, anggota forkopimda, dan pengurus NU hadir ke tempat itu kemarin (16/3). Tak terkecuali Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid. Mereka menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna XIX BMT NU Jatim.

Ribuan anggota perwakilan 100 kantor cabang BMT NU Jatim hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka berkumpul di dalam satu ruangan Graha Nuansa di lantai dua. Sejumlah penampilan, pemberian penghargaan, peresmian, dan sambutan berbagai pihak juga dilakukan dalam acara tersebut.

Baca Juga :  BMT NU Gelar RAT Paripurna XIX, Resmikan Graha Nuansa dan 100 Kantor Cabang
- Advertisement -

Pada kesempatan itu, Alissa Wahid mengaku sangat senang bisa menghadiri RAT Paripurna XIX BMT NU Jatim. Sebab, ini merupakan rangkaian acara yang penting untuk meningkatkan perekonomian umat. ”Saya senang bisa hadir, apalagi ke Sumenep,” katanya.

Menurut putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu, Sumenep dikenal dengan daerah yang banyak kiainya. Maka dari itu, selama ini dirinya sering sowan ke berbagai kiai Bumi Sumekar. Apalagi, Sumenep menjadi salah satu daerah yang diperhatikan oleh Gus Dur saat masih hidup.

”Saya sudah beberapa kali sowan ke para kiai di Sumenep karena saya tahu persis Sumenep ini salah satu yang dulu sangat diperhatikan oleh almarhum Gus Dur,” ucap Alissa.

Alissa menuturkan, saat tahu dirinya diundang ke Sumenep sangat semringah. Sehingga, dirinya harus mengatur jadwal dengan cermat. Tujuannya, agar tidak bentrok dengan acara lain. Juga agar bisa memaksimalkan waktu di Kota Keris. Mengingat, jarak tempuh menuju Sumenep ini cukup jauh.

”Jadi, hadir ke Sumenep artinya saya napak tilas jejak Gus Dur. Saya senang sekali bisa hadir, walaupun sempat kesulitan mencari waktu. Karena ke Sumenep butuh waktu panjang untuk tiba,” ulas Alissa.

Kehadiran Alissa Wahid ke Sumenep juga membawa pesan. Terutama kepada warga NU dan anggota KSPPS BMT NU Jawa Timur. Dia selalu optimistis NU dan BMT NU bisa menjaga kemandirian perekonomian umat.

Baca Juga :  Penetapan Tersangka Kasus BSM dan PIP Tunggu Gelar Perkara

Karena itu, KSPPS BMT NU harus didorong dan didukung bersama agar terus berkembang. ”KSPPS BMT NU menjadi besar seperti ini tentu membutuhkan perjuangan panjang. Bukan hanya kerja keras, tapi juga kerja cerdas,” ujarnya.

Kemandirian ekonomi umat di abad kedua NU ini butuh perjuangan dan komitmen yang kuat anggota dan pengurus. NU sudah merumuskan dua tujuan program ekonomi. Yakni, meningkatkan kapasitas ekonomi jam’iyah dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.

”Jadi KSPPS BMT NU ini adalah contoh yang sangat ideal dalam meningkatkan perekonomian umat,” imbuh Alissa.

BMT NU lahir pada 1 Juli 2004 dengan 17 anggota. Jumlah anggota terus berkembang. Saat ini tercatat 199.045 orang. Modal awal yang hanya Rp 400 ribu kini menjadi aset Rp 776, 67 miliar.

Sepuluh persen laba BMT NU diberikan kepada Nahdlatul Ulama. Total laba yang diberikan kepada NU mencapai Rp 14,45 miliar. Kantor pusat KSPPS BMU NU Jawa Timur juga berada di Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura, Sumenep. Sekitar 200 meter sebelah barat Graha Nuansa yang barus diresmikan Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid kemarin. (*/luq)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/