19.8 C
Madura
Saturday, June 10, 2023

Punya Pendukung Fanatik Pertarungan Kholifah vs Berbaur Sengit

PAMEKASAN – Banyak pengamat politik memprediksi Pilkada Pamekasan akan berlangsung sengit. Sebab, pesta demokrasi lima tahunan itu hanya diikuti dua pasangan calon (paslon) yang sama-sama memiliki pendukung fanatik.

Fanatisme itu bisa dilihat dari beberapa hal. Misalnya di lini masa. Gambar dengan salam sehati sama banyaknya dengan gambar jempol. Salam sehati mencerminkan dukungan terhadap Berbaur, sedangkan jempol tanda pendukung Kholifah. Antar pendukung saling sindir, bahkan mengarah ke saling serang.

Dosen STAIN Pamekasan Achmad Muhlis menilai, paslon Baddrut Tamam-Raja’e (Berbaur) dan Kholilurrahman-Fathor Rahman (Kholifah) sama-sama memiliki gaya politik citizen leader. Hal itu tergambar dalam kegiatan sehari-hari yang mempunyai pengabdian unik terhadap masyarakat.

Baca Juga :  BEM Se-Bangkalan Soroti Masalah Narkoba

Dua paslon itu dalam waktu yang cukup lama aktif memimpin masyarakat melalui lembaga pendidikan. ”Mereka (Kholilurrahman dan Baddrut Tamam, Red) sama-sama dibesarkan dan dididik di pesantren,” kata Achmad Muhlis.

Dia menegaskan, baik Baddrut Tamam maupun Kholilurrahman nyaris tidak memiliki waktu untuk kehidupan privasinya. Setiap saat mereka bekerja dan bergerak untuk mengatasi masalah serta keluhan masyarakat, terutama para konstituen.

Kholilurrahman dan Baddrut Tamam kerap berhadap-hadapan dengan kuasa formal, bersitegang, dan menerima sanksi atas keyakinan pengabdiannya. ”Beliau berdua memiliki magnet personal atau daya tarik yang luar biasa,” ujar Muhlis.

Magnet itulah yang membuat para pengikut Baddrut Tamam dan Kholilurrahman menjadi loyalis sejati. Ini merupakan perpaduan unik antara berkah Allah dengan bakat-bakat kepemimpinan. Dua tokoh itu memiliki keberanian di atas rata-rata. ”Itu yang menyebabkan para loyalis juga ikut berani,” tandasnya.

Baca Juga :  Prediksi Kunjungan Wisata Religi Bangkalan Meningkat

PAMEKASAN – Banyak pengamat politik memprediksi Pilkada Pamekasan akan berlangsung sengit. Sebab, pesta demokrasi lima tahunan itu hanya diikuti dua pasangan calon (paslon) yang sama-sama memiliki pendukung fanatik.

Fanatisme itu bisa dilihat dari beberapa hal. Misalnya di lini masa. Gambar dengan salam sehati sama banyaknya dengan gambar jempol. Salam sehati mencerminkan dukungan terhadap Berbaur, sedangkan jempol tanda pendukung Kholifah. Antar pendukung saling sindir, bahkan mengarah ke saling serang.

Dosen STAIN Pamekasan Achmad Muhlis menilai, paslon Baddrut Tamam-Raja’e (Berbaur) dan Kholilurrahman-Fathor Rahman (Kholifah) sama-sama memiliki gaya politik citizen leader. Hal itu tergambar dalam kegiatan sehari-hari yang mempunyai pengabdian unik terhadap masyarakat.


Baca Juga :  Pilkada Bangkalan, Ra Bir Aly Rutin Komunikasi Politik

Dua paslon itu dalam waktu yang cukup lama aktif memimpin masyarakat melalui lembaga pendidikan. ”Mereka (Kholilurrahman dan Baddrut Tamam, Red) sama-sama dibesarkan dan dididik di pesantren,” kata Achmad Muhlis.

Dia menegaskan, baik Baddrut Tamam maupun Kholilurrahman nyaris tidak memiliki waktu untuk kehidupan privasinya. Setiap saat mereka bekerja dan bergerak untuk mengatasi masalah serta keluhan masyarakat, terutama para konstituen.

Kholilurrahman dan Baddrut Tamam kerap berhadap-hadapan dengan kuasa formal, bersitegang, dan menerima sanksi atas keyakinan pengabdiannya. ”Beliau berdua memiliki magnet personal atau daya tarik yang luar biasa,” ujar Muhlis.

Magnet itulah yang membuat para pengikut Baddrut Tamam dan Kholilurrahman menjadi loyalis sejati. Ini merupakan perpaduan unik antara berkah Allah dengan bakat-bakat kepemimpinan. Dua tokoh itu memiliki keberanian di atas rata-rata. ”Itu yang menyebabkan para loyalis juga ikut berani,” tandasnya.

Baca Juga :  Darurat Curanmor, Satreskrim Bentuk Tim Khusus

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/