SAMPANG – Gelombang dukungan kepada pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak semakin masif. Saat ini dukungan datang dari para kiai, habaib, dan nyai se-Madura.
Deklarasi dukungan dinyatakan di Sampang kemarin (15/5). Dukungan tersebut dihadiri para kiai berpengaruh dari berbagai daerah Madura.
Di antaranya, pengurus PW NU Jatim Muhammad Shidik Abdurrahman, KH Farouq bin Alawy Muhammad dari Sampang, dan KH Mutam Mukhtar dan KH Muammad Ali Fikri dari PP Annuqayah, Sumenep. Selain itu, KH Abdullah Syaukat Siradj dari Pondok Pesantren Sidogiri dan KH Asep Syaifuddin Chalim dari PP Amanatul Ummah.
KH Farouq bin Alawy Muhammad menyatakan, dukungan itu murni atas inisiasi para kiai dan nyai dari pesantren di Madura dan tanpa dorongan apa pun. Dukungan diberikan demi menyelamatkan Jawa Timur.
”Kalau beliau insya Allah diberi kemenangan besar oleh Allah SWT. Itu (dukungan) spontanitas. Artinya, mereka ingin berkumpul di sini. Istilahnya ini ilham Allah SWT kepada para kiai,” katanya. ”Ini tak terduga. Insya Allah bersatu. Banyak kiai berpengaruh di sini mendukung bu Khofifah,” sambungnya.
Hal lain yang mendorong para kiai Madura mendukung pasangan nomor 1 adalah pengalaman Khofifah-Emil. Keduanya memiliki kinerja yang terbukti di pemerintahan.
Seperti diketahui, Khofifah pernah diberi amanah menjadi menteri di dua era presiden berbeda. Yakni, menteri pemberdayaan perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) plus kepala BKKBN dan Menteri Sosial era Presiden Joko Widodo. Di jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah dipercaya sebagai ketua umum Muslimat NU.
Sementara wakilnya, Emil, berpengalaman di pemerintahan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Emil juga didaulat sebagai bupati termuda yang penuh pretasi. Di luar itu Emil pernah menjadi World Bank Officer dan Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Di NU, suami Arumi Bachsin itu pernah menjabat pengurus NU Cabang Istimewa di Jepang.
”Latar belakang kemampuan beliau tadi sudah disampaikan. Beliau sudah berpengalaman di dunia politik, di dunia pemerintahan,” ungkapnya.
”Beliau pernah menjadi menteri, sudah menjadi pejabat tinggi. Bahkan rela mundur untuk membenahi ekonomi Jawa Timur agar lebih sejahtera.Dua-duanya NU. Emil juga pengalaman,” tuturnya.
Kiai berpengaruh di Sampang itu akan gencar menyosialisasikan program Khofifah-Emil. Jika nanti masyarakat Jawa Timur memberi mandat, Khofifah juga diminta memperhatikan pesantren.
”Kita mengadakan sosialisasi ke bawah. Menyampaikan visi-misi beliau biar bisa memajukan ekonomi pondok pesantren dan bisa memberikan beasiswa bagi kalangan murid berprestasi,” paparnya.
Kepada para kiai, habaib, dan nyai Madura, Khofifah memohon restu dan doa. Khofifah menilai, restu kiai dan ulama sangat penting.
”Mohon doa pangestu kiai, mudah-mudahan pangestu-nya kiai, doanya kiai terkabulkan untuk Khofifah-Emil mimimpin Jawa Timur, manfaat barokah,” kata Khofifah.