28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Muhammadiyah dan LDII Tegaskan Umat Jangan Berpecah karena Politik

JAKARTA – Muhammadiyah dan LDII menegaskan ukhuah islamiah jangan sampai rusak hanya karena pesta demokrasi lima tahun sekali. Dua ormas Islam dengan puluhan juta warga itu menyepakati pemilu hanya lima tahun sekali. Namun, kewajiban membina dan memajukan umat Islam adalah pekerjaan sampai akhir zaman.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Mereka bertemu dalam rangka silaturahmi di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/1).

”Kami silaturahmi dan sowan ke PP Muhammadiyah untuk mengucapkan selamat atas Muktamar Muhammadiyah yang telah dilakukan dengan damai dan demokratis, yang bisa menjadi teladan bagi ormas-ormas Islam lainnya. Bagi LDII, ini adalah contoh yang patut ditiru. Muhammadiyah memberikan kontribusi bagi bangsa yang sangat jelas,” kata KH. Chriswanto Santoso.

Menurut KH. Chriswanto Santoso, LDII melihat banyak persamaan dengan Muhammadiyah dalam menyikapi problem pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan, dan kebangsaan. Tahun depan, Indonesia akan memasuki tahun politik. ”Dalam dua pemilu terakhir, bangsa Indonesia terbelah karena persoalan pilihan politik,” tuturnya.

Baca Juga :  Bawaslu Periksa Saksi, Pelapor Bersedia Cabut Laporan

”Kami berpandangan, pemilu itu memang lima tahun. Sementara berdakwah dan membina umat hingga ila yaumil qiyamah (hingga hari kiamat). Maka jangan sampai yang lima tahun itu merusak yang ila yaumil qiyamah. Perlu ada penyamaan visi dan persepsi di antara ormas-ormas Islam untuk bersanding, bukan justru bersaing,” katanya.

Senada dengan KH. Chriswanto Santoso, KH Haedar Nashir menginginkan tahun politik harus menjadi tahun yang damai dan bersatu. Pemilu harus berjalan sesuai dengan konstitusi dan jadwal yang ditetapkan, ”Pertama, harapan kami bagi seluruh umat Islam Indonesia, dalam keragaman orientasi dan sikap politik, kita tetap jaga ukhuwah sesama muslim dan ukhuwah kebangsaan,” katanya.

Kedua, KH. Haedar Nashir berharap, semua pihak penyelenggara pemilu, pemerintah, TNI-Polri, partai politik, ormas-ormas, dan semua komponen bangsa harus punya visi dan komitmen yang sama dalam menjaga tahun politik agar tetap kondusif, ”Tanpa semangat kebersamaan, kita tidak kuat. Tapi kalau bersama kita kuat,” katanya.

Baca Juga :  DPP LDII: Seabad NU Menginspirasi Ormas Islam Bangun Peradaban Baru

KH. Haedar Nashir mengingatkan agar fokus dan perhatian umat tidak habis karena tahun politik. Pemilu tetap berjalan lima tahun sekali. Akan tetapi, umat Islam harus maju dan menjadi umat yang terbaik. Inilah komitmen ormas Muhammadiyah yang memperoleh titik temu dengan komitmen LDII.

”Apa yang dilakukan LDII dan Muhammadiyah dalam silaturahmi ini ke depan akan ada langkah kerja sama yang lebih konkret. Kami akan berbuat yang produktif dan konstruktif untuk umat, bangsa, dan negara,” kata Buya Haedar Nashir.

Di akhir pertemuan, KH. Haedar Nashir mengucapkan terima kasih atas silaturahmi yang dilakukan DPP LDII dengan PP Muhammadiyah. ”Saya mengucapkan tahniyah atas langkah-langkah dan kerja LDII pusat di bawah kepemimpinan KH Chriswanto Santoso,” pujinya. (*/par)

JAKARTA – Muhammadiyah dan LDII menegaskan ukhuah islamiah jangan sampai rusak hanya karena pesta demokrasi lima tahun sekali. Dua ormas Islam dengan puluhan juta warga itu menyepakati pemilu hanya lima tahun sekali. Namun, kewajiban membina dan memajukan umat Islam adalah pekerjaan sampai akhir zaman.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Mereka bertemu dalam rangka silaturahmi di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/1).

”Kami silaturahmi dan sowan ke PP Muhammadiyah untuk mengucapkan selamat atas Muktamar Muhammadiyah yang telah dilakukan dengan damai dan demokratis, yang bisa menjadi teladan bagi ormas-ormas Islam lainnya. Bagi LDII, ini adalah contoh yang patut ditiru. Muhammadiyah memberikan kontribusi bagi bangsa yang sangat jelas,” kata KH. Chriswanto Santoso.


Menurut KH. Chriswanto Santoso, LDII melihat banyak persamaan dengan Muhammadiyah dalam menyikapi problem pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan, dan kebangsaan. Tahun depan, Indonesia akan memasuki tahun politik. ”Dalam dua pemilu terakhir, bangsa Indonesia terbelah karena persoalan pilihan politik,” tuturnya.

Baca Juga :  Disdik: JPRM Bantu Pengembangan Guru

”Kami berpandangan, pemilu itu memang lima tahun. Sementara berdakwah dan membina umat hingga ila yaumil qiyamah (hingga hari kiamat). Maka jangan sampai yang lima tahun itu merusak yang ila yaumil qiyamah. Perlu ada penyamaan visi dan persepsi di antara ormas-ormas Islam untuk bersanding, bukan justru bersaing,” katanya.

Senada dengan KH. Chriswanto Santoso, KH Haedar Nashir menginginkan tahun politik harus menjadi tahun yang damai dan bersatu. Pemilu harus berjalan sesuai dengan konstitusi dan jadwal yang ditetapkan, ”Pertama, harapan kami bagi seluruh umat Islam Indonesia, dalam keragaman orientasi dan sikap politik, kita tetap jaga ukhuwah sesama muslim dan ukhuwah kebangsaan,” katanya.

Kedua, KH. Haedar Nashir berharap, semua pihak penyelenggara pemilu, pemerintah, TNI-Polri, partai politik, ormas-ormas, dan semua komponen bangsa harus punya visi dan komitmen yang sama dalam menjaga tahun politik agar tetap kondusif, ”Tanpa semangat kebersamaan, kita tidak kuat. Tapi kalau bersama kita kuat,” katanya.

- Advertisement -
Baca Juga :  PPP Belum Tentukan Sikap

KH. Haedar Nashir mengingatkan agar fokus dan perhatian umat tidak habis karena tahun politik. Pemilu tetap berjalan lima tahun sekali. Akan tetapi, umat Islam harus maju dan menjadi umat yang terbaik. Inilah komitmen ormas Muhammadiyah yang memperoleh titik temu dengan komitmen LDII.

”Apa yang dilakukan LDII dan Muhammadiyah dalam silaturahmi ini ke depan akan ada langkah kerja sama yang lebih konkret. Kami akan berbuat yang produktif dan konstruktif untuk umat, bangsa, dan negara,” kata Buya Haedar Nashir.

Di akhir pertemuan, KH. Haedar Nashir mengucapkan terima kasih atas silaturahmi yang dilakukan DPP LDII dengan PP Muhammadiyah. ”Saya mengucapkan tahniyah atas langkah-langkah dan kerja LDII pusat di bawah kepemimpinan KH Chriswanto Santoso,” pujinya. (*/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/