21.4 C
Madura
Sunday, June 4, 2023

Minta Polisi Tangkap Buron Curwan

SAMPANG – Aksi pencurian hewan (curwan) di Desa Napo Daya, Kecamatan Omben masih marak. Warga meminta agar polisi segera menangkap buron atau pelaku curwan yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).

Seperti halnya yang dialami Mukarram, 62, warga Desa Napo Daya, Kecamatan Omben. Dia menjadi korban pencurian, Minggu (10/2) sekitar pukul 02.30. Sepasang sapi seharga Rp 25 juta miliknya nyaris lenyap digondol maling.

Aksi pencurian tersebut diketahui langsung Mukarram. Saat itu dia terbangun setelah mendengar suara yang tak biasa di kandangnya. Kemudian, bergegas menuju kandang sapinya.

Setelah dilihat, dua ekor sapi betina dan jantan di kandangnya sudah tidak ada. Spontan, Mukarram berteriak minta tolong kepada keluarga dan tetangga di sekitar rumahnya.

Tak berpikir panjang, warga di sekitar rumah korban langsung keluar dan bergegas untuk memberikan pertolongan dengan mencari sapi milik Mukarram. Hasilnya, satu ekor sapi ditemukan tak jauh dari kandangnya.

Baca Juga :  Buktikan Kinerja, Airlangga Berpotensi Jadi Capres Pilihan Rakyat

”Alhamdulillah, sapi saya ditemukan semua. Ini berkat kekompakan warga dan bantuan kepala desa, Pak,” tuturnya.

Kepala Desa Napo Daya Holid Mawardi membenarkan bahwa warganya ada yang menjadi korban pencurian. Dia menegaskan, sapi yang dicuri maling sudah ditemukan semua.

Menurut dia, satu ekor sapi ditemukan oleh warga tak jauh dari kandangnya karena dilepas oleh maling. Sementara satu ekor sapi lainnya ditemukan di perbukitan Desa Angsokah, Kecamatan Omben.

”Warga kami kompak. Kira-kira satu jam setelah sapi pertama ditemukan, sapi kedua baru ditemukan,” jelasnya.

Holid Mawardi mengungkapkan, aksi pencurian hewan di wilayah Kecamatan Omben sampai saat ini masih marak. Menurut dia, salah satu penyebabnya, ada beberapa buron kasus curwan yang tak kunjung ditangkap oleh polisi.

”Memang ada beberapa DPO kasus curwan berkeliaran di Omben ini. Sudah saya sampaikan ke polisi, tapi tak ada tanggapan,” bebernya.

Baca Juga :  Polisi Tangkap DPO Kasus Asusila dan Penganiayaan di Jakarta

Namun, Polsek Omben jarang melakukan patroli ke daerah rawan curwan. Polisi baru melakukan patroli jika sudah ada kejadian. ”Patrolinya musiman. Padahal itu salah satu yang membuat maling gagal untuk melakukan aksi pencurian,” ujarnya.

Kapolsek Omben Iptu Ari Widiarto membantah pihaknya jarang melakukan patroli. Menurut dia, anggotanya tiap malam melakukan patroli dan berkeliling ke desa-desa di Kecamatan Omben.

”Tidak bisa hanya fokus di satu desa, di Omben ini kan ada dua puluh desa, ya giliran toh,” sergahnya kemarin (11/2).

Ari membenarkan jika ada kejadian pencurian sapi di Desa Napo Daya. Menurut dia, aksi pencuri diketahui oleh korbannya. ”Tak sampai hilang sapinya, ditemukan oleh warga, tapi sudah masuk kawasan desa lain,” terangnya.

Berkaitan dengan DPO kasus pencurian hewan yang berkeliaran, dia tak berkomentar banyak. ”Kalau jelas DPO, pasti kami tangkap, tak mungkin kami biarkan,” pungkasnya. 

SAMPANG – Aksi pencurian hewan (curwan) di Desa Napo Daya, Kecamatan Omben masih marak. Warga meminta agar polisi segera menangkap buron atau pelaku curwan yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).

Seperti halnya yang dialami Mukarram, 62, warga Desa Napo Daya, Kecamatan Omben. Dia menjadi korban pencurian, Minggu (10/2) sekitar pukul 02.30. Sepasang sapi seharga Rp 25 juta miliknya nyaris lenyap digondol maling.

Aksi pencurian tersebut diketahui langsung Mukarram. Saat itu dia terbangun setelah mendengar suara yang tak biasa di kandangnya. Kemudian, bergegas menuju kandang sapinya.


Setelah dilihat, dua ekor sapi betina dan jantan di kandangnya sudah tidak ada. Spontan, Mukarram berteriak minta tolong kepada keluarga dan tetangga di sekitar rumahnya.

Tak berpikir panjang, warga di sekitar rumah korban langsung keluar dan bergegas untuk memberikan pertolongan dengan mencari sapi milik Mukarram. Hasilnya, satu ekor sapi ditemukan tak jauh dari kandangnya.

Baca Juga :  Top! DPO Curanmor Ditangkap Polisi. Ternyata Bekerja di RSUD Syamrabu

”Alhamdulillah, sapi saya ditemukan semua. Ini berkat kekompakan warga dan bantuan kepala desa, Pak,” tuturnya.

Kepala Desa Napo Daya Holid Mawardi membenarkan bahwa warganya ada yang menjadi korban pencurian. Dia menegaskan, sapi yang dicuri maling sudah ditemukan semua.

- Advertisement -

Menurut dia, satu ekor sapi ditemukan oleh warga tak jauh dari kandangnya karena dilepas oleh maling. Sementara satu ekor sapi lainnya ditemukan di perbukitan Desa Angsokah, Kecamatan Omben.

”Warga kami kompak. Kira-kira satu jam setelah sapi pertama ditemukan, sapi kedua baru ditemukan,” jelasnya.

Holid Mawardi mengungkapkan, aksi pencurian hewan di wilayah Kecamatan Omben sampai saat ini masih marak. Menurut dia, salah satu penyebabnya, ada beberapa buron kasus curwan yang tak kunjung ditangkap oleh polisi.

”Memang ada beberapa DPO kasus curwan berkeliaran di Omben ini. Sudah saya sampaikan ke polisi, tapi tak ada tanggapan,” bebernya.

Baca Juga :  Jihad Bagikan 10 Ribu Nasi Bungkus Kepada Korban Banjir

Namun, Polsek Omben jarang melakukan patroli ke daerah rawan curwan. Polisi baru melakukan patroli jika sudah ada kejadian. ”Patrolinya musiman. Padahal itu salah satu yang membuat maling gagal untuk melakukan aksi pencurian,” ujarnya.

Kapolsek Omben Iptu Ari Widiarto membantah pihaknya jarang melakukan patroli. Menurut dia, anggotanya tiap malam melakukan patroli dan berkeliling ke desa-desa di Kecamatan Omben.

”Tidak bisa hanya fokus di satu desa, di Omben ini kan ada dua puluh desa, ya giliran toh,” sergahnya kemarin (11/2).

Ari membenarkan jika ada kejadian pencurian sapi di Desa Napo Daya. Menurut dia, aksi pencuri diketahui oleh korbannya. ”Tak sampai hilang sapinya, ditemukan oleh warga, tapi sudah masuk kawasan desa lain,” terangnya.

Berkaitan dengan DPO kasus pencurian hewan yang berkeliaran, dia tak berkomentar banyak. ”Kalau jelas DPO, pasti kami tangkap, tak mungkin kami biarkan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/