BANGKALAN – Kini kursi pimpinan DPRD Bangkalan terjadi kekosongan. Itu setelah Abdul Latif Amin Imron mengundurkan diri dari jabatan wakil ketua Rabu (10/1). Sebab, Ketua DPC PPP Bangkalan tersebut maju sebagai bakal calon bupati priode 2018–2023.
Partai berlambang Kakbah itu kini akan memproses pergantian antar waktu (PAW) Abdul Latif Amin Imron. Namun, masih menunggu penetapan sebagai calon dari KPU.
Sekretaris DPC PPP Bangkalan Taufieq Mashduqie mengutarakan, ketika Abdul Latif Amin Imron maju dalam Pilkada 2018, otomatis mengundurkan diri dari pimpinan dewan. ”Jadi harus ada pengganti beliau (Abdul Latif Amin Imron, Red),” katanya.
Sebelum membicarakan siapa yang akan mengisi pimpinan dewan dari fraksi PPP, DPC partai terlebih dahulu melakukan PAW. Regulasinya, kader PPP yang memperoleh suara terbanyak di bawah Abdul Latif Amin Imron pada Pileg 2014.
”Aturannya, nomor urut dua perolehan suara terbanyak setelah Ra Latif itu yang nantinya akan ditarik menjadi anggota dewan,” terangnya.
Menurut Taufieq, setelah Abdul Latif Amin Imron mengajukan pengunduran diri sebagai anggota dewan, kini anggota DPRD aktif dari fraksi PPP tinggal lima orang. Di antaranya, Hosyan Muhammad, Nur Hasan, Masudi, Abdullah, dan Subhan Asis. ”Jadi, sekarang tinggal lima anggota dari fraksi PPP,” ucapnya.
Hanya, dari lima anggota itu ada yang senior dan junior. Namun, mengenai posisi pimpinan dewan sebagai pengganti Ra Latif itu tidak melihat kader senior atau junior. ”Tetap melihat kualitas dan loyalitas kepada partai,” tegas Taufieq.
Sejauh ini belum ada keputusan partai yang akan mengganti posisi Ra Latif. Hanya, nanti keputusannya tetap melaui istikharah terlebih dahulu. ”Kami akan istikharah dulu siapa pimpinan dewan dari fraksi PPP nanti,” tuturnya.
Sementara itu, Nur Hasan, selaku anggota dewan dari fraksi PPP itu mengaku pasrah atas keputusan partai. Sebab, partai sudah mempertimbangkan siapa yang layak menggantikan posisi Abdul Latif Amin Imron.
”Kalau saya apa kata partai. Karena keputusan partai itu sudah melalui pertimbangan yang matang,” akunya.
Partai tidak akan sembarang dalam memilih pengganti Ra Latif di posisi pimpinan dewan. ”Pimpinan dewan kan sebagai ikon. Jadi, PPP tetap akan memilih yang berkualitas,” tandasnya.