19.6 C
Madura
Sunday, June 11, 2023

Daftar ke KPU Paslon Salam Dikawal Kiai dan Diantar Abang Becak

BANGKALAN – Pasangan calon (paslon) Abdul Latif Amin Imron-Mohni memantapkan tekadnya untuk memimpin Bangkalan. Rabu (10/1) secara resmi mereka berdua mendaftarkan diri sebagai paslon peserta Pilkada 2018 ke KPU Bangkalan.

Paslon dengan tagline Salam (Sahabat Latif-Mohni) ini datang ke kantor KPU di Jalan Pemuda Kaffa dengan menaiki becak. Selama perjalanan menuju kantor KPU, Latif-Mohni sangat bersahaja. Mereka melempar senyum kepada warga dan pengendara.

Pasangan Salam diantar pengurus parpol pengusung, simpatisan, tokoh masyarakat, dan para kiai di Bangkalan. Di antaranya, KH. Mas Abdul Adhim Kholili, KH. Jazuli Nur, KH. Dimyati Muhammad (mewakili KH. Faisol Anwar), KH. Hasyim Zubair, Habib Sholeh bin Smit, KH. Toha Kholili, KH. Imam Rofii, dan KH. Muhtar.

Keluarga besar Latif-Mohni juga mendampingi. Yaitu keluarga besar dari Sumur Nangkah, Kecamatan Modung; Sabreh, Kecamatan Tanjungbumi; Jambu, Kecamatan Burneh; Demangan Barat; Demangan Timur; dan keluarga besar lainnya.

Ra Latif –begitu Abdul Latif Amin Imron biasa disapa– mengatakan, kedatangannya ke kantor KPU untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangkalan. Dia menyampaikan, KPU menyatakan lengkap semua berkas dokumen yang menjadi persyaratan.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Parpol Dukung Syaikhona Muhammad Kholil

”Alhamdulillah, semua dinyatakan lengkap. Baik persyaratan pencalonan maupun calon. Kami siap mengikuti Pilkada Bangkalan 2018,” ujar peraih anugerah Tokoh Muda Populer Madura Awards 2017 itu.

Bila Sang Pencipta menakdirkan Latif-Mohni memimpin Bangkalan periode 2018–2023, pasangan ini akan fokus pada enam bidang. Yakni, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pariwisata, ekonomi, dan pemerintahan desa. ”Ini perjuangan politik. Semoga Allah meridai ikhtiar kami,” ucap Ra Latif.

Dia menjelaskan, ke depan pendidikan formal di Bangkalan perlu diarahkan pada pendidikan karakter, keagamaan, teknologi, dan keterampilan. Sedangkan pendidikan nonformal, mesti didorong menjadi wadah pendidikan sepanjang hayat. ”Pendidikan nonformal harus tumbuh menjadi social education bagi masyarakat yang mengalami keterbatasan tertentu,” terangnya.

Untuk bidang kesehatan, pelayanan harus ditingkatkan sehingga masyarakat Bangkalan dapat menikmati layanan prima. Salah satu caranya dengan peningkatan kualitas SDM penyelenggara layanan kesehatan dan membenahi sarana prasarana kesehatan hingga ke pelosok desa.

Baca Juga :  2020 Mulai Ciptakan Seribu Santripreneur

”Sehingga masyarakat yang berobat merasa nyaman. Hal itu bisa diwujudkan bila pelayanan kesehatan optimal,” jelasnya.

Bidang infrastruktur, pasangan Salam akan menyusun perencanaan yang tepat, sinergis, mengedepankan prinsip prioritas, adil, dan merata. Untuk bidang pariwisata, kata Ra Latif, akan disusun ulang. Mulai dari pembangunan infrastruktur pendukung akses wisata hingga pengajuan status cagar budaya.

Di bidang ekonomi, terutama BUMDes dan penyediaan lapangan pekerjaan, dibutuhkan holding company di tingkat kabupaten. ”Kami menganggap hal ini penting untuk memastikan ekonomi masyarakat berjalan baik,” paparnya.

Pemerintahan desa perlu ada terobosan baru yang berani. Pada 2018 seharusnya sudah tercipta good village governance. ”Penguatan pemerintahan desa penting. Hal utama yang perlu dilakukan yakni meningkatkan kualitas SDM pemerintah desa. Kami juga akan mendorong pemerintahan desa berbasis partisipasi,” tandas Ra Latif.

BANGKALAN – Pasangan calon (paslon) Abdul Latif Amin Imron-Mohni memantapkan tekadnya untuk memimpin Bangkalan. Rabu (10/1) secara resmi mereka berdua mendaftarkan diri sebagai paslon peserta Pilkada 2018 ke KPU Bangkalan.

Paslon dengan tagline Salam (Sahabat Latif-Mohni) ini datang ke kantor KPU di Jalan Pemuda Kaffa dengan menaiki becak. Selama perjalanan menuju kantor KPU, Latif-Mohni sangat bersahaja. Mereka melempar senyum kepada warga dan pengendara.

Pasangan Salam diantar pengurus parpol pengusung, simpatisan, tokoh masyarakat, dan para kiai di Bangkalan. Di antaranya, KH. Mas Abdul Adhim Kholili, KH. Jazuli Nur, KH. Dimyati Muhammad (mewakili KH. Faisol Anwar), KH. Hasyim Zubair, Habib Sholeh bin Smit, KH. Toha Kholili, KH. Imam Rofii, dan KH. Muhtar.


Keluarga besar Latif-Mohni juga mendampingi. Yaitu keluarga besar dari Sumur Nangkah, Kecamatan Modung; Sabreh, Kecamatan Tanjungbumi; Jambu, Kecamatan Burneh; Demangan Barat; Demangan Timur; dan keluarga besar lainnya.

Ra Latif –begitu Abdul Latif Amin Imron biasa disapa– mengatakan, kedatangannya ke kantor KPU untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangkalan. Dia menyampaikan, KPU menyatakan lengkap semua berkas dokumen yang menjadi persyaratan.

Baca Juga :  Tetap Nonjob, Tommy Pasrah

”Alhamdulillah, semua dinyatakan lengkap. Baik persyaratan pencalonan maupun calon. Kami siap mengikuti Pilkada Bangkalan 2018,” ujar peraih anugerah Tokoh Muda Populer Madura Awards 2017 itu.

Bila Sang Pencipta menakdirkan Latif-Mohni memimpin Bangkalan periode 2018–2023, pasangan ini akan fokus pada enam bidang. Yakni, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pariwisata, ekonomi, dan pemerintahan desa. ”Ini perjuangan politik. Semoga Allah meridai ikhtiar kami,” ucap Ra Latif.

- Advertisement -

Dia menjelaskan, ke depan pendidikan formal di Bangkalan perlu diarahkan pada pendidikan karakter, keagamaan, teknologi, dan keterampilan. Sedangkan pendidikan nonformal, mesti didorong menjadi wadah pendidikan sepanjang hayat. ”Pendidikan nonformal harus tumbuh menjadi social education bagi masyarakat yang mengalami keterbatasan tertentu,” terangnya.

Untuk bidang kesehatan, pelayanan harus ditingkatkan sehingga masyarakat Bangkalan dapat menikmati layanan prima. Salah satu caranya dengan peningkatan kualitas SDM penyelenggara layanan kesehatan dan membenahi sarana prasarana kesehatan hingga ke pelosok desa.

Baca Juga :  Ra Latif Studi Banding sebelum Isi Pejabat Definitif

”Sehingga masyarakat yang berobat merasa nyaman. Hal itu bisa diwujudkan bila pelayanan kesehatan optimal,” jelasnya.

Bidang infrastruktur, pasangan Salam akan menyusun perencanaan yang tepat, sinergis, mengedepankan prinsip prioritas, adil, dan merata. Untuk bidang pariwisata, kata Ra Latif, akan disusun ulang. Mulai dari pembangunan infrastruktur pendukung akses wisata hingga pengajuan status cagar budaya.

Di bidang ekonomi, terutama BUMDes dan penyediaan lapangan pekerjaan, dibutuhkan holding company di tingkat kabupaten. ”Kami menganggap hal ini penting untuk memastikan ekonomi masyarakat berjalan baik,” paparnya.

Pemerintahan desa perlu ada terobosan baru yang berani. Pada 2018 seharusnya sudah tercipta good village governance. ”Penguatan pemerintahan desa penting. Hal utama yang perlu dilakukan yakni meningkatkan kualitas SDM pemerintah desa. Kami juga akan mendorong pemerintahan desa berbasis partisipasi,” tandas Ra Latif.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/