Pemkab Sumenep mematangkan rencana dalam menggelar seleksi tambahan dalam rangka Pilkades Serentak 2019. Universitas Merdeka (Unmer) Malang terpilih sebagai vendor untuk kegiatan tersebut.
Sebelumnya, sempat beredar kabar Pemkab Sumenep memilih Universitas Brawijaya (Unibraw). Namun belakangan kabar tersebut mulai menghilang menyusul penentuan kampus lain sebagai vendor.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumenep M. Ramli membenarkan informasi tersebut. Menurut dia, setelah melalui proses panjang pemkab memang memilih Unmer menjadi vendor.
Penetapan Unmer menjadi vendor seleksi tambahan Pilkades Serentak 2019 tersebut didasarkan pada banyak pertimbangan.
“Kita ingin mencari vendor yang dipandang bisa objektif. Salah satunya menghindari instansi pemerintah karena khawatir dipersepsikan lain,” papar Ramli.
Seperti diketahui, pemkab telah mengundangkan perbup pilkades revisi. Yakni, dengan keluarnya Perbup 54/2019 tentang perubahan Perbup 39/2019 mengenai Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.
Berdasarkan ketentuan perbup terbaru, bagi desa dengan lebih dari lima cakades harus mengadakan seleksi tambahan. Yakni, uji kepemimpinan yang terdiri dari ujian tertulis dan wawancara.
Poin untuk uji kepimpinan ini mencapai 30 persen, melengkapi sistem skoring yang menetapkan 70 persen berdasarkan kriteria pengalaman, ijazah dan usia.
Seleksi tambahan tersebut rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Yakni, pada awal bulan Oktober mendatang.
Pemkab Sumenep mematangkan rencana dalam menggelar seleksi tambahan dalam rangka Pilkades Serentak 2019. Universitas Merdeka (Unmer) Malang terpilih sebagai vendor untuk kegiatan tersebut.
Sebelumnya, sempat beredar kabar Pemkab Sumenep memilih Universitas Brawijaya (Unibraw). Namun belakangan kabar tersebut mulai menghilang menyusul penentuan kampus lain sebagai vendor.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumenep M. Ramli membenarkan informasi tersebut. Menurut dia, setelah melalui proses panjang pemkab memang memilih Unmer menjadi vendor.
Penetapan Unmer menjadi vendor seleksi tambahan Pilkades Serentak 2019 tersebut didasarkan pada banyak pertimbangan.
“Kita ingin mencari vendor yang dipandang bisa objektif. Salah satunya menghindari instansi pemerintah karena khawatir dipersepsikan lain,” papar Ramli.
Seperti diketahui, pemkab telah mengundangkan perbup pilkades revisi. Yakni, dengan keluarnya Perbup 54/2019 tentang perubahan Perbup 39/2019 mengenai Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.
Berdasarkan ketentuan perbup terbaru, bagi desa dengan lebih dari lima cakades harus mengadakan seleksi tambahan. Yakni, uji kepemimpinan yang terdiri dari ujian tertulis dan wawancara.
- Advertisement -
Poin untuk uji kepimpinan ini mencapai 30 persen, melengkapi sistem skoring yang menetapkan 70 persen berdasarkan kriteria pengalaman, ijazah dan usia.
Seleksi tambahan tersebut rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Yakni, pada awal bulan Oktober mendatang.