DUA kali gagal mengikuti pilkada, kini Imam Buchori kembali maju memperebutkan kursi bupati Bangkalan 2018–2023. Tokoh yang familier disapa Ra Imam itu menggandeng incumbent Wakil Bupati Bangkalan Mondir A. Rofii yang sekaligus merupakan ketua DPC PKB Bangkalan.
Pasangan calon dengan tagline Beriman itu kemarin mendaftar ke KPU. Kedatangan Imam Buchori-Mondir A. Rofii ke kantor KPU dikawal banyak pendukung dan simpatisan. Sampai-sampai halaman kantor KPU di Jalan Pemuda Kaffah penuh oleh pendukung mereka.
Tim pemenangan pasangan Beriman cukup kreatif. Mereka menyuguhkan seni pencak silat di sela-sela pendaftaran. Dua jam berselang, Imam Buchori-Mondir A. Rofii keluar dari kantor KPU dengan didampingi pengurus parpol pengusung. Yakni, PKB, PKS, dan Partai Nasdem.
Ra Imam menuturkan, setelah melalui proses lobi politik yang panjang, pasangan Beriman resmi menjadi pasangan calon peserta Pilkada Bangkalan 2018. KPU menyatakan berkas persyaratan pencalonan dan persyaratan calon lengkap. ”Persyaratan pencalonan dan calon dinyatakan sah oleh KPU. Kini kami berdua menunggu tahap berikutnya, yakni pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Cholil itu melanjutkan, pihaknya siap mengikuti kontestasi pilkada. ”Sekarang momentum untuk menyampaikan sebagai pasangan calon. Insya Allah pada Juni, bukan paslon lagi, tapi pasangan bupati dan wakil bupati,” katanya percaya diri.
Ra Imam meminta dukungan semua pihak. Termasuk partai pengusung yaitu PKB, PKS, dan Nasdem. ”Semoga diberi kemudahan oleh Allah dan menang dalam rida-Nya,” tutur dia.
Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar mengatakan, secara resmi pasangan Beriman mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati. Keduanya diusung tiga parpol. ”Dengan 10 kursi tiga gabungan parpol, pasangan Beriman memenuhi persyaratan,” ujarnya.
Pasangan Beriman juga telah memenuhi persyaratan pencalonan dan calon. Berkas pencalonan dan calon sudah lengkap. ”Untuk persyaratan calon perlu dicek dan diteliti lebih detail lagi. Hanya itu. Tapi berkas ada semua,” paparnya.
Tahap selanjutnya, paslon yang dinyatakan lengkap berkas persyaratannya akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Sesuai kerja sama KPU dengan IDI, paslon diperiksa di salah satu rumah sakit di Surabaya.
”Nanti diperiksa kesehatannya, baik jasmani maupun rohani. Baru nanti pada Februari ditetapkan sebagai calon, bukan lagi bakal calon,” tandas Fauzan.
