22.6 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

Kredit Kecil dan Menengah BRI Triwulan I/2022 Kian Tumbuh

JAKARTA – Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I/2022 dibanding periode yang sama tahun lalu. Khususnya, untuk segmen kecil dan menengah. Hal itu diyakini akan membuat perekonomian tahun ini semakin bergairah.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menuturkan, pada triwulan I/2022 perseroan berhasil menyalurkan kredit di segmen kecil dan menengah sebesar Rp 21,3 triliun kepada 46.306 nasabah. Pada triwulan I/2021, nilainya mencapai Rp16,5 triliun dan disalurkan kepada 33.269 nasabah.

Menurutnya, capaian pada awal 2022 sudah menunjukan kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19. Pada kuartal I/2020, penyaluran kredit di segmen kecil dan menengah hanya sekitar Rp 13,1 triliun dan disalurkan kepada 23.581 nasabah.

Baca Juga :  Cegah PMK, Golkar Serahan Langsung 93 Sapi dan 48 Kambing Kurban

“Dampaknya, perekonomian di daerah maupun kota akan kembali bergairah. Kita melihat pergerakannya akan lebih cepat. Faktanya di lapangan, saat ini usaha kecil dan menengah sudah mulai bangkit. Lebih baik dibanding masa-masa awal pandemi,” kata Amam.

BRI pun semakin optimistis perekonomian kian bergairah lantaran mayoritas kredit diserap oleh sektor-sektor produktif. Selain itu, permintaan kredit di kota besar dan di daerah-daerah mengalami peningkatan.

Sektor-sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok, seperti perdagangan, mendominasi penyaluran kredit BRI di segmen kecil dan menengah. Persentasenya mencapai 61 %. Kemudian disusul sektor pertanian 12 %, dan sektor padat karya industri perumahan 7 %.

Tahun ini, daya tahan nasabah pinjaman di segmen kecil dan menengah kian menguat. Puncak masa sulit akibat krisis ekonomi terjadi pada Desember 2020. Saat itu sekitar 47,38 % portofolio kredit di segmen bisnis kecil dan menengah harus direstrukturisasi.

Baca Juga :  Restrukturisasi Kredit Covid BRI Terus Menurun, Bukti UMKM Makin Tangguh

“Angka ini sudah turun, terus turun drastis, sekarang tinggal 36,19 %. Pada triwulan I/2022, ada 7.000 lebih nasabah kami yang usahanya sudah kembali pulih. Mereka menunjukkan kemampuan membayar kredit,” tuturnya.

Menurut Amam, capaian positif tersebut tak terlepas dari peran pemerintah. Seperti memberi stimulus ekonomi terhadap pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kebijakan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keringanan bagi industri keuangan dan perbankan di masa pandemi. (*/par)

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id

JAKARTA – Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I/2022 dibanding periode yang sama tahun lalu. Khususnya, untuk segmen kecil dan menengah. Hal itu diyakini akan membuat perekonomian tahun ini semakin bergairah.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menuturkan, pada triwulan I/2022 perseroan berhasil menyalurkan kredit di segmen kecil dan menengah sebesar Rp 21,3 triliun kepada 46.306 nasabah. Pada triwulan I/2021, nilainya mencapai Rp16,5 triliun dan disalurkan kepada 33.269 nasabah.

Menurutnya, capaian pada awal 2022 sudah menunjukan kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19. Pada kuartal I/2020, penyaluran kredit di segmen kecil dan menengah hanya sekitar Rp 13,1 triliun dan disalurkan kepada 23.581 nasabah.


Baca Juga :  Restrukturisasi Kredit Covid BRI Terus Menurun, Bukti UMKM Makin Tangguh

“Dampaknya, perekonomian di daerah maupun kota akan kembali bergairah. Kita melihat pergerakannya akan lebih cepat. Faktanya di lapangan, saat ini usaha kecil dan menengah sudah mulai bangkit. Lebih baik dibanding masa-masa awal pandemi,” kata Amam.

BRI pun semakin optimistis perekonomian kian bergairah lantaran mayoritas kredit diserap oleh sektor-sektor produktif. Selain itu, permintaan kredit di kota besar dan di daerah-daerah mengalami peningkatan.

Sektor-sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok, seperti perdagangan, mendominasi penyaluran kredit BRI di segmen kecil dan menengah. Persentasenya mencapai 61 %. Kemudian disusul sektor pertanian 12 %, dan sektor padat karya industri perumahan 7 %.

Tahun ini, daya tahan nasabah pinjaman di segmen kecil dan menengah kian menguat. Puncak masa sulit akibat krisis ekonomi terjadi pada Desember 2020. Saat itu sekitar 47,38 % portofolio kredit di segmen bisnis kecil dan menengah harus direstrukturisasi.

- Advertisement -
Baca Juga :  Sampang Berjaya dalam Kejurprov Taekwondo, Bawa Pulang 20 Medali

“Angka ini sudah turun, terus turun drastis, sekarang tinggal 36,19 %. Pada triwulan I/2022, ada 7.000 lebih nasabah kami yang usahanya sudah kembali pulih. Mereka menunjukkan kemampuan membayar kredit,” tuturnya.

Menurut Amam, capaian positif tersebut tak terlepas dari peran pemerintah. Seperti memberi stimulus ekonomi terhadap pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kebijakan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keringanan bagi industri keuangan dan perbankan di masa pandemi. (*/par)

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/