25.3 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Gara-Gara Rumput, Tetangga Bacok Kakek di Depan Cucu

BANGKALAN – Ahmad Yusuf, 54, harus dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan Kamis (5/10) sekitar pukul 10.25. Warga Dusun Durinan Timur RT 01, RW 03, Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota itu mengalami luka berat di kepala dan tangan kirinya. Dia diduga dibacok oleh Imam Ghazali, 40, yang tak lain tetangganya sendiri.

Motif pembacokan yang dilakukan Imam tidak lazim. Pemicunya pun sudah terjadi beberapa tahun silam. Saat itu Imam membakar rumput di depan rumah Yusuf.

Karena dianggap mengganggu, Yusuf menegur tindakan Imam. Ternyata teguran itu masih membekas di hati Imam. ”Suami saya tanya kenapa dibakar. Sudah lama itu. Dulu ditegur karena banyak serpihan rumput yang dibakar berhamburan ke rumah. Kejadiannya sekitar enam tahun lalu,” ungkap Tiah, 51, istri Yusuf, saat ditemui di rumahnya kemarin siang.

Kemarin Yusuf berangkat ke TK Nur Sholah, Kelurahan Bancaran, untuk menjemput cucunya, Vina, 6, pulang sekolah. Dalam perjalanan pulang, Yusuf bertemu dengan Imam. Dia berhenti lantaran Imam menanyakan maksud teguran Yusuf tempo dulu.

Baca Juga :  Proses Hukum Pemukulan Guru Tetap Berlanjut

Cekcok pun terjadi. Tanpa pikir panjang, Imam menebaskan celuritnya ke kepala Yusuf di bagian kanan hingga mengeluarkan darah. Merasa nyawanya terancam, korban berusaha meladeni penganiayaan yang dilakukan pelaku. Perkelahian pun terjadi. Tangan kiri korban terkena sabetan celurit karena berusaha menangkis celurit yang digunakan Imam.

Namun, pelaku akhirnya terjatuh. Korban mengunci gerakan pelaku. Yusuf berhasil mengambil celurit yang sebelumnya dipegang Imam.

Namun korban tidak gelap mata. Dia membuang celurit milik Imam yang melukainya. Sebab dia tidak ingin menghilangkan nyawa.

Saat terjadi perkelahian, Vina berlari sambil menangis ke rumah kakeknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Anak polos itu memberitahukan kejadian kepada Tiah. Sontak istri Yusuf bersama beberapa kerabatnya datang ke tempat kejadian perkara.

”Cucu saya teriak memberi tahu kalau kakeknya berlumuran darah. Ketika saya datang, kepala dan tangan sudah banyak mengeluarkan darah. Celuritnya dibuang. Suami saya tidak tega karena masih tetangga dekat,” katanya.

Baca Juga :  BRI Sediakan Layanan Healthcare Ecosystem “SIMRS”

Setiba di TKP, istri Yusuf berteriak minta tolong kepada warga agar melerai perkelahian. Warga mulai berdatangan. Warga setempat kemudian melerai pertengkaran keduanya. Sementara Imam langsung melarikan diri. Sekitar pukul 10.25 Yusuf langsung dilarikan ke RSUD Syamrabu untuk mendapatkan perawatan medis.

”Dibawa ke rumah sakit pakai becak. Vina itu anak dari keponakan saya,” Di rumah korban, Vina terlihat masih trauma. Sebab melihat langsung kejadian pembacokan. Beberapa kali dia terus menangis.

Diketahui, Yusuf dan keluarganya merupakan pendatang yang berasal dari Ketapang, Sampang. Di Dusun Durinan Timur mereka sudah tinggal sekitar tujuh tahun.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo menerangkan, pihaknya masih melakukan pengumpulan informasi. Selain itu juga melacak keberadaan pelaku pembacokan. Namun dia tidak bisa memberikan banyak keterangan. Sebab masih menghadiri acara di Polda Jawa Timur.

”Petugas sudah diterjunkan ke TKP. Kami lakukan pengamanan. Kami akan lakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka. Akan kami lakukan penangkapan,” katanya.

BANGKALAN – Ahmad Yusuf, 54, harus dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan Kamis (5/10) sekitar pukul 10.25. Warga Dusun Durinan Timur RT 01, RW 03, Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota itu mengalami luka berat di kepala dan tangan kirinya. Dia diduga dibacok oleh Imam Ghazali, 40, yang tak lain tetangganya sendiri.

Motif pembacokan yang dilakukan Imam tidak lazim. Pemicunya pun sudah terjadi beberapa tahun silam. Saat itu Imam membakar rumput di depan rumah Yusuf.

Karena dianggap mengganggu, Yusuf menegur tindakan Imam. Ternyata teguran itu masih membekas di hati Imam. ”Suami saya tanya kenapa dibakar. Sudah lama itu. Dulu ditegur karena banyak serpihan rumput yang dibakar berhamburan ke rumah. Kejadiannya sekitar enam tahun lalu,” ungkap Tiah, 51, istri Yusuf, saat ditemui di rumahnya kemarin siang.


Kemarin Yusuf berangkat ke TK Nur Sholah, Kelurahan Bancaran, untuk menjemput cucunya, Vina, 6, pulang sekolah. Dalam perjalanan pulang, Yusuf bertemu dengan Imam. Dia berhenti lantaran Imam menanyakan maksud teguran Yusuf tempo dulu.

Baca Juga :  Fun Bike dan CFD Sepuluh Hari Lagi

Cekcok pun terjadi. Tanpa pikir panjang, Imam menebaskan celuritnya ke kepala Yusuf di bagian kanan hingga mengeluarkan darah. Merasa nyawanya terancam, korban berusaha meladeni penganiayaan yang dilakukan pelaku. Perkelahian pun terjadi. Tangan kiri korban terkena sabetan celurit karena berusaha menangkis celurit yang digunakan Imam.

Namun, pelaku akhirnya terjatuh. Korban mengunci gerakan pelaku. Yusuf berhasil mengambil celurit yang sebelumnya dipegang Imam.

Namun korban tidak gelap mata. Dia membuang celurit milik Imam yang melukainya. Sebab dia tidak ingin menghilangkan nyawa.

- Advertisement -

Saat terjadi perkelahian, Vina berlari sambil menangis ke rumah kakeknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Anak polos itu memberitahukan kejadian kepada Tiah. Sontak istri Yusuf bersama beberapa kerabatnya datang ke tempat kejadian perkara.

”Cucu saya teriak memberi tahu kalau kakeknya berlumuran darah. Ketika saya datang, kepala dan tangan sudah banyak mengeluarkan darah. Celuritnya dibuang. Suami saya tidak tega karena masih tetangga dekat,” katanya.

Baca Juga :  Mantan Lurah Bugih Tak Terbukti Berbuat Mesum

Setiba di TKP, istri Yusuf berteriak minta tolong kepada warga agar melerai perkelahian. Warga mulai berdatangan. Warga setempat kemudian melerai pertengkaran keduanya. Sementara Imam langsung melarikan diri. Sekitar pukul 10.25 Yusuf langsung dilarikan ke RSUD Syamrabu untuk mendapatkan perawatan medis.

”Dibawa ke rumah sakit pakai becak. Vina itu anak dari keponakan saya,” Di rumah korban, Vina terlihat masih trauma. Sebab melihat langsung kejadian pembacokan. Beberapa kali dia terus menangis.

Diketahui, Yusuf dan keluarganya merupakan pendatang yang berasal dari Ketapang, Sampang. Di Dusun Durinan Timur mereka sudah tinggal sekitar tujuh tahun.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo menerangkan, pihaknya masih melakukan pengumpulan informasi. Selain itu juga melacak keberadaan pelaku pembacokan. Namun dia tidak bisa memberikan banyak keterangan. Sebab masih menghadiri acara di Polda Jawa Timur.

”Petugas sudah diterjunkan ke TKP. Kami lakukan pengamanan. Kami akan lakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka. Akan kami lakukan penangkapan,” katanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/