28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

PDIP Diskualifikasi Ra Momon

BANGKALAN – Proses penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Bangkalan yang dilakukan PDIP memasuki tahapan fit and proper test. Sabtu (2/8), dari tujuh tokoh yang mendaftar, enam hadir mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di kantor DPD PDIP Jawa Timur, Jalan Kendangsari, Surabaya.

Satu pendaftar yang tidak hadir yaitu Bupati Bangkalan Muh. Makmun Ibnu Fuad. Dia tidak menjelaskan alasan tidak hadir mengikuti fit and proper test. Karena itu, pengurus DPC PDIP Bangkalan memutuskan tokoh yang akrab disapa Ra Momon itu dicoret dari proses penjaringan bacabup.

Juru Bicara DPC PDIP Bangkalan Abdul Hafid mengutarakan, pada tahapan fit and proper test yang digelar di kantor DPD PDIP Jawa Timur, hanya Ra Momon yang tidak hadir. Padahal surat undangan sudah dilayangkan. Berkali-kali dihubungi, Ra Momon tidak merespons.

”Terpaksa didiskualifikasi. Karena yang bersangkutan tidak memberikan alasan kenapa tidak hadir. Fit and proper test wajib diikuti peserta yang mendaftar,” katanya.

Baca Juga :  Delapan Masalah Harus Diatasi Pemkab

Mantan aktivis GMNI itu melanjutkan, para peserta yang mengikuti fit and proper test yaitu Bir Aly, Hasani Zubair, Hasanudin Bukhory, M. Farid Al Fauzi, Nasih Aschal, dan Fatkurrahman. ”Tes dilakukan bergiliran. Kami lihat para peserta sangat akrab ketika berkumpul,” tuturnya.

Hafid mengutarakan, fit and proper test tidak hanya dilaksanakan di tingkat DPD. Berikutnya akan digelar di tingkat DPP. Setelah itu, bisa diketahui rekomendasi PDIP diberikan kepada siapa. ”Tunggu fit and proper test di tingkat DPP selesai. Jadwalnya mulai besok (hari ini, Red). Itu berlaku semua daerah yang melaksanakan pilkada. Untuk Bangkalan, menunggu giliran,” jelasnya.

Peserta yang mendapatkan rekomendasi PDIP bakal disekolahkan bersama bakal calon yang lain dari luar daerah. ”Calon-calon yang mendapatkan rekomendasi akan disekolahkan khusus menghadapi pilkada,” paparnya.

Baca Juga :  Kampanye di Media 24 Maret–13 April

Bir Aly, salah seorang peserta yang mengikuti tahapan fit and proper test menyatakan siap mengikuti tahapan demi tahapan yang dilaksanakan PDIP. Dia mengaku sangat serius untuk maju sebagai calon bupati Bangkalan 2018. ”Dorongan untuk maju sudah bulat,” katanya.

Dorongan itu atas dasar untuk memperbaiki Bangkalan agar lebih maju. Persoalan pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan menjadi perhatian Bir Aly untuk diperbaiki. ”Kemiskinan masih akut, pendidikan dan pelayanan kesehatan belum merata. Itu niat kami ketika terpilih,” ucapnya.

Hasani Zubair, peserta lainnya menyampaikan, mengikuti fit and proper test yang dilaksanakan PDIP merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk maju dalam Pilkada Bangkalan 2018. ”Ikhtiar ini bentuk keseriusan kami. Tahapan demi tahapan akan kami ikuti,” katanya.

Sementara itu, Ra Momon belum bisa dimintai keterangannya mengenai alasan tidak hadir pada saat PDIP melakukan fit and proper test. Yang bersangkutan tidak merespons upaya konfirmasi.

BANGKALAN – Proses penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Bangkalan yang dilakukan PDIP memasuki tahapan fit and proper test. Sabtu (2/8), dari tujuh tokoh yang mendaftar, enam hadir mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di kantor DPD PDIP Jawa Timur, Jalan Kendangsari, Surabaya.

Satu pendaftar yang tidak hadir yaitu Bupati Bangkalan Muh. Makmun Ibnu Fuad. Dia tidak menjelaskan alasan tidak hadir mengikuti fit and proper test. Karena itu, pengurus DPC PDIP Bangkalan memutuskan tokoh yang akrab disapa Ra Momon itu dicoret dari proses penjaringan bacabup.

Juru Bicara DPC PDIP Bangkalan Abdul Hafid mengutarakan, pada tahapan fit and proper test yang digelar di kantor DPD PDIP Jawa Timur, hanya Ra Momon yang tidak hadir. Padahal surat undangan sudah dilayangkan. Berkali-kali dihubungi, Ra Momon tidak merespons.


”Terpaksa didiskualifikasi. Karena yang bersangkutan tidak memberikan alasan kenapa tidak hadir. Fit and proper test wajib diikuti peserta yang mendaftar,” katanya.

Baca Juga :  Holopis Kuntul Baris, Menangkan Ganjar Pranowo

Mantan aktivis GMNI itu melanjutkan, para peserta yang mengikuti fit and proper test yaitu Bir Aly, Hasani Zubair, Hasanudin Bukhory, M. Farid Al Fauzi, Nasih Aschal, dan Fatkurrahman. ”Tes dilakukan bergiliran. Kami lihat para peserta sangat akrab ketika berkumpul,” tuturnya.

Hafid mengutarakan, fit and proper test tidak hanya dilaksanakan di tingkat DPD. Berikutnya akan digelar di tingkat DPP. Setelah itu, bisa diketahui rekomendasi PDIP diberikan kepada siapa. ”Tunggu fit and proper test di tingkat DPP selesai. Jadwalnya mulai besok (hari ini, Red). Itu berlaku semua daerah yang melaksanakan pilkada. Untuk Bangkalan, menunggu giliran,” jelasnya.

Peserta yang mendapatkan rekomendasi PDIP bakal disekolahkan bersama bakal calon yang lain dari luar daerah. ”Calon-calon yang mendapatkan rekomendasi akan disekolahkan khusus menghadapi pilkada,” paparnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  PDIP Diskualifikasi Ra Momon

Bir Aly, salah seorang peserta yang mengikuti tahapan fit and proper test menyatakan siap mengikuti tahapan demi tahapan yang dilaksanakan PDIP. Dia mengaku sangat serius untuk maju sebagai calon bupati Bangkalan 2018. ”Dorongan untuk maju sudah bulat,” katanya.

Dorongan itu atas dasar untuk memperbaiki Bangkalan agar lebih maju. Persoalan pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan menjadi perhatian Bir Aly untuk diperbaiki. ”Kemiskinan masih akut, pendidikan dan pelayanan kesehatan belum merata. Itu niat kami ketika terpilih,” ucapnya.

Hasani Zubair, peserta lainnya menyampaikan, mengikuti fit and proper test yang dilaksanakan PDIP merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk maju dalam Pilkada Bangkalan 2018. ”Ikhtiar ini bentuk keseriusan kami. Tahapan demi tahapan akan kami ikuti,” katanya.

Sementara itu, Ra Momon belum bisa dimintai keterangannya mengenai alasan tidak hadir pada saat PDIP melakukan fit and proper test. Yang bersangkutan tidak merespons upaya konfirmasi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/