SUMENEP – Kerusuhan melibatkan warga dua dusun di Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken, terjadi pada Selasa (3/5). Warga yang bentrok berdomisili di Dusun Pelat dan Dusun Tembing, Desa Sepanjang.
Kerusuhan itu mengakibatkan tiga orang terluka akibat senjata tajam. Yaitu Sutama, 52, dan Afandi, 30. Seorang warga lainnya belum diketahui identitasnya. Ketiganya merupakan warga Dusun Tembing, Desa Sepanjang.
Menurut keterangan petugas Instalasi Gawat Darurat Puskesmas Sapeken H Salim, Afandi mengalami luka pada bagian punggung bawah. Sedangkan Sutama mengalami luka pada bagian kepala.
Ketiga korban dirawat di Puskesmas Sepanjang. Afandi kemudian dirujuk ke Puskesmas Sapeken. Beberapa jam setelah dirawat, Afandi lalu dilarikan ke Puskesmas Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
”Iya betul ada tiga korbannya,” katanya saat diwawancarai melalui sambungan telepon seluler (ponsel) oleh RadarMadura.id.
Salim mengatakan, kerusuhan terjadi lantaran takbir keliling pada malam Idul fitri 1443 Hijriah. Beberapa orang melaksanakan takbir keliling dengan tetabuhan. Namun karena ada warga yang sedang sakit, diminta suaranya dikecilkan. Tapi, tidak diindahkan.
”Informasi dari nakes Sepanjang seperti itu, tapi saya tidak tahu persis siapa yang melaksanakan takbir keliling. Kalau lokasi kejadiannya di Dusun Pelat, Desa Kiaok,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Sapeken Iptu Datun Subagyo belum bisa memberikan keterangan terkait kronologi kerusuhan. Dia mengatakan, petugas sudah berada di lokasi kejadian.
”Sinyal di sana tidak maksimal, belum ada keterangan yang bisa saya sampaikan. Kedua belah pihak sama-sama ngotot tidak mau disalahkan,” jelasnya.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala Desa Sepanjang Abd. Rabby dan Kepala Desa Tanjung Kiaok Sairudin belum bisa dimintai keterangan. Beberapa kali dihubungi, ponsel keduanya tidak aktif. (di/yan)