28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Berbaur vs Kholifah Siap Tempur

PAMEKASAN – Lima hari lagi, KPU Pamekasan akan membuka pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) periode 2018–2023. Meski waktu pendaftaran tinggal hitungan hari, gairah politik di Kota Gerbang Salam masih stagnan. Belum ada satu pasangan calon (paslon) pun yang mendeklarasikan secara terbuka.

Namun demikian, dari perkembangan politik di lapangan, hanya ada dua paslon yang saat ini siap maju. Yakni, pasangan Baddrut Tamam-Raja’e dan pasangan Kholilurrahman-Fathorrahman. Keduanya sudah sama-sama punya jargon. Paslon pertama menyebut sebagai pasangan Berbaur alias Bersama Baddrut Tamam dan Raja’e. Pasangan kedua populer dengan sebutan Kholifah yang merupakan akronim Kholilurrahman-Fathorrahman.

Ada empat partai yang sejauh ini disebut-sebut mendukung paslon Berbaur. Yakni PKB, PAN, PKS, dan Gerindra. Sementara Kholifah didukung PPP, Nasdem, Demokrat, dan Golkar. Dari sekian partai yang ada, saat ini tinggal PBB dan PDIP yang belum menentukan pilihan secara tegas.

PBB dikait-kaitkan dengan paslon Kholifah. Namun, pimpinan partai ini membantah. Ketua DPC PBB Pamekasan Suli Faris mengaku masih konsolidasi untuk mengusung paslon alternatif. ”Kami masih terus komunikasi untuk melahirkan pasangan alternatif di luar yang sudah ada,” kata Suli Faris ditemui di kantor DPRD Pamekasan Selasa (2/1).

Ada satu pola yang bisa melahirkan paslon alternatif. Yakni, PBB, PDIP, dan PKS berkoalisi. Tiga partai ini bisa mengusung Suli Faris-Al Anwari atau Rudi Susanto-Al Anwari. Elite lokal PKS Pamekasan mulai bergejolak pasca Al Anwari tidak dipilih sebagai bacawabup Baddrut Tamam.

Baca Juga :  Ini yang Akan Dilakukan Ra Momon setelah Tak Jadi Bupati

Bahkan, Al Anwari mengancam akan menarik dukungan dari Baddrut Tamam. Tidak disebutkan kepada siapa PKS nantinya akan berlabuh. Tetapi menurut Anwari, partainya akan mendukung figur pilihan ulama.

”Peluang Rudi masih ada jika PBB mau mengalah untuk tidak jadi M2 atau cawabup. Artinya, M2 diserahkan ke PKS yang sekarang mau mengusung Al Anwari,” kata pengamat politik STAIN Pamekasan Achmad Muhlis.

Namun menurut Muhlis, formula paslon alternatif ini sulit terwujud. Sebab, saat ini tidak ada paslon yang elektabilitasnya mengalahkan pasangan Kholifah dan Berbaur. Berbagai lembaga survei menyebut hanya dua paslon itu yang kuat dalam pilkada mendatang.

Jika pilkada Pamekasan diikuti dua paslon, persentase kemenangan sulit ditebak. Muhlis memberi porsi 50:50 untuk Berbaur vs Kholifah. Tinggal cara berkampanye dan memengaruhi massa yang nantinya akan menentukan siapa yang akan menang. ”Walaupun akhirnya dimenangkan Kholifah jika  strateginya tepat,” tegas Muhlis.

Berbeda dengan Muhlis, Wakil Ketua II STIU Al-Mujtama’ Moh. Ali Wasik justru meyakini Berbaur yang akan menang dalam pilkada Pamekasan. Dia melihat komposisi Berbaur cukup pas. Keduanya mewakili selatan dan utara, sama-sama muda, dan didukung generasi muda.

Baca Juga :  Sepuluh Hari Polisi Ringkus Empat Tersangka Narkoba

Secara matematis, partai pendukung Kholifah memang lebih banyak perolehan kursinya di parlemen. Empat partai yang menyatakan akan mendukung Kholifah memiliki 22 kursi. Perinciannya, PPP 9 kursi, Demokrat 9 kursi, Golkar 4 kursi, dan Nasdem 4 kursi.

Sementara Berbaur didukung oleh 16 kursi parlemen. Perinciannya, PKB 5 kursi, PAN 5 kursi, Gerindra 3 kursi, dan PKS 3 kursi. Jika PKS keluar, Berbaur hanya tinggal 13 kursi dukungan parlemen.

Menurut Wasik, jumlah kursi parlemen tidak bisa serta-merta dapat dijadikan gambaran kemenangan pilkada. Sebab yang memilih bukan anggota dewan, melainkan masyarakat. Satu orang warga punya hak yang sama dengan satu orang anggota DPRD.

Hal lain yang membuat dia yakin Berbaur akan menang. Sebab saat ini, ujar Wasik, banyak simpatisan PPP yang cenderung ke Berbaur. Hal itu tidak lepas karena dalam proses konvensi calon bupati dan calon wakil bupati di internal PPP, terjadi perbedaan pendapat. Ada kelompok yang menginginkan mendukung Kholilurrahman. Tapi, ada pula yang ingin mendukung Baddrut Tamam.

”Saya melihatnya, Baddrut Tamam akan menang. Kalau dipersentasekan kira-kira 53 banding 47 untuk kemenangan Berbaur atas Kholifah,” ulasnya.

PAMEKASAN – Lima hari lagi, KPU Pamekasan akan membuka pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) periode 2018–2023. Meski waktu pendaftaran tinggal hitungan hari, gairah politik di Kota Gerbang Salam masih stagnan. Belum ada satu pasangan calon (paslon) pun yang mendeklarasikan secara terbuka.

Namun demikian, dari perkembangan politik di lapangan, hanya ada dua paslon yang saat ini siap maju. Yakni, pasangan Baddrut Tamam-Raja’e dan pasangan Kholilurrahman-Fathorrahman. Keduanya sudah sama-sama punya jargon. Paslon pertama menyebut sebagai pasangan Berbaur alias Bersama Baddrut Tamam dan Raja’e. Pasangan kedua populer dengan sebutan Kholifah yang merupakan akronim Kholilurrahman-Fathorrahman.

Ada empat partai yang sejauh ini disebut-sebut mendukung paslon Berbaur. Yakni PKB, PAN, PKS, dan Gerindra. Sementara Kholifah didukung PPP, Nasdem, Demokrat, dan Golkar. Dari sekian partai yang ada, saat ini tinggal PBB dan PDIP yang belum menentukan pilihan secara tegas.


PBB dikait-kaitkan dengan paslon Kholifah. Namun, pimpinan partai ini membantah. Ketua DPC PBB Pamekasan Suli Faris mengaku masih konsolidasi untuk mengusung paslon alternatif. ”Kami masih terus komunikasi untuk melahirkan pasangan alternatif di luar yang sudah ada,” kata Suli Faris ditemui di kantor DPRD Pamekasan Selasa (2/1).

Ada satu pola yang bisa melahirkan paslon alternatif. Yakni, PBB, PDIP, dan PKS berkoalisi. Tiga partai ini bisa mengusung Suli Faris-Al Anwari atau Rudi Susanto-Al Anwari. Elite lokal PKS Pamekasan mulai bergejolak pasca Al Anwari tidak dipilih sebagai bacawabup Baddrut Tamam.

Baca Juga :  Sepuluh Hari Polisi Ringkus Empat Tersangka Narkoba

Bahkan, Al Anwari mengancam akan menarik dukungan dari Baddrut Tamam. Tidak disebutkan kepada siapa PKS nantinya akan berlabuh. Tetapi menurut Anwari, partainya akan mendukung figur pilihan ulama.

”Peluang Rudi masih ada jika PBB mau mengalah untuk tidak jadi M2 atau cawabup. Artinya, M2 diserahkan ke PKS yang sekarang mau mengusung Al Anwari,” kata pengamat politik STAIN Pamekasan Achmad Muhlis.

- Advertisement -

Namun menurut Muhlis, formula paslon alternatif ini sulit terwujud. Sebab, saat ini tidak ada paslon yang elektabilitasnya mengalahkan pasangan Kholifah dan Berbaur. Berbagai lembaga survei menyebut hanya dua paslon itu yang kuat dalam pilkada mendatang.

Jika pilkada Pamekasan diikuti dua paslon, persentase kemenangan sulit ditebak. Muhlis memberi porsi 50:50 untuk Berbaur vs Kholifah. Tinggal cara berkampanye dan memengaruhi massa yang nantinya akan menentukan siapa yang akan menang. ”Walaupun akhirnya dimenangkan Kholifah jika  strateginya tepat,” tegas Muhlis.

Berbeda dengan Muhlis, Wakil Ketua II STIU Al-Mujtama’ Moh. Ali Wasik justru meyakini Berbaur yang akan menang dalam pilkada Pamekasan. Dia melihat komposisi Berbaur cukup pas. Keduanya mewakili selatan dan utara, sama-sama muda, dan didukung generasi muda.

Baca Juga :  Warga Pamekasan Berebut Foto Bersama Emil Dardak

Secara matematis, partai pendukung Kholifah memang lebih banyak perolehan kursinya di parlemen. Empat partai yang menyatakan akan mendukung Kholifah memiliki 22 kursi. Perinciannya, PPP 9 kursi, Demokrat 9 kursi, Golkar 4 kursi, dan Nasdem 4 kursi.

Sementara Berbaur didukung oleh 16 kursi parlemen. Perinciannya, PKB 5 kursi, PAN 5 kursi, Gerindra 3 kursi, dan PKS 3 kursi. Jika PKS keluar, Berbaur hanya tinggal 13 kursi dukungan parlemen.

Menurut Wasik, jumlah kursi parlemen tidak bisa serta-merta dapat dijadikan gambaran kemenangan pilkada. Sebab yang memilih bukan anggota dewan, melainkan masyarakat. Satu orang warga punya hak yang sama dengan satu orang anggota DPRD.

Hal lain yang membuat dia yakin Berbaur akan menang. Sebab saat ini, ujar Wasik, banyak simpatisan PPP yang cenderung ke Berbaur. Hal itu tidak lepas karena dalam proses konvensi calon bupati dan calon wakil bupati di internal PPP, terjadi perbedaan pendapat. Ada kelompok yang menginginkan mendukung Kholilurrahman. Tapi, ada pula yang ingin mendukung Baddrut Tamam.

”Saya melihatnya, Baddrut Tamam akan menang. Kalau dipersentasekan kira-kira 53 banding 47 untuk kemenangan Berbaur atas Kholifah,” ulasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/