24.7 C
Madura
Sunday, June 4, 2023

Lima Tahun Hanya Rehab Satu Pecandu

BANGKALAN – Pengungkapan kasus narkoba di Bangkalan oleh petugas kepolisian cukup banyak. Mulai penangkapan pengedar, pengecer, dan pengguna atau pemakai. Dari sekian kasus penggunaan obat-obatan terlarang, belum ada langkah kesadaran untuk penyembuhan.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Bangkalan Ahmad Ready menyampaikan, sejak lima tahun terakhir hanya satu pecandu narkoba yang direkomendasikan untuk menjalani rehab. Rehabilitasi pecandu narkoba diakui memang menjadi tugas instansinya. Namun, kesadaran untuk sembuh dari ketergantungan mengonsumsi barang haram tersebut masih rendah.

”Bisa melalui kami. Nanti bisa dikirim ke Rumah Sakit Menur, Surabaya atau Lawang Malang. Tapi, memang belum ada yang melaporkan. Baru satu orang,” ucapnya Senin (1/1).

Rehabilitasi diperuntukkan bagi korban narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) lainnya. Karena itu, dia berharap langkah ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat jika terdapat anggota keluarganya yang mengalami kecanduan narkoba. ”Kami akan bantu. Karena ini bisa menjadi salah satu jalan agar terlepas dari efek kecanduan. Narkoba tidak hanya bisa membuat kecanduan. Tapi, juga ada yang sampai meninggal,” ungkapnya.

Baca Juga :  Rekomendasi Partai Gerindra Sudah Final

Sejauh ini banyak pengguna narkoba yang tidak melaporkan dan mengajukan diri untuk rehabilitasi. Dinsos tidak bisa langsung mengirim para pecandu narkoba tanpa seiizin pihak keluarga. ”Maka dari itu, kami berharap ada perhatian dari keluarga,” tutupnya.

Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman Thohir menyampaikan, pihaknya berharap pemerintah bisa jemput bola. Tidak hanya menunggu kedatangan masyarakat. Bisa jadi masyarakat belum mengetahui cara melapor. Dinsos harus lebih sering sosialisasi dan melakukan pendekatan kepada keluarga pecandu.

”Apalagi bagi yang awam. Bisa jadi karena takut ketika akan melapor. Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat,” tukasnya.

BANGKALAN – Pengungkapan kasus narkoba di Bangkalan oleh petugas kepolisian cukup banyak. Mulai penangkapan pengedar, pengecer, dan pengguna atau pemakai. Dari sekian kasus penggunaan obat-obatan terlarang, belum ada langkah kesadaran untuk penyembuhan.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Bangkalan Ahmad Ready menyampaikan, sejak lima tahun terakhir hanya satu pecandu narkoba yang direkomendasikan untuk menjalani rehab. Rehabilitasi pecandu narkoba diakui memang menjadi tugas instansinya. Namun, kesadaran untuk sembuh dari ketergantungan mengonsumsi barang haram tersebut masih rendah.

”Bisa melalui kami. Nanti bisa dikirim ke Rumah Sakit Menur, Surabaya atau Lawang Malang. Tapi, memang belum ada yang melaporkan. Baru satu orang,” ucapnya Senin (1/1).


Rehabilitasi diperuntukkan bagi korban narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) lainnya. Karena itu, dia berharap langkah ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat jika terdapat anggota keluarganya yang mengalami kecanduan narkoba. ”Kami akan bantu. Karena ini bisa menjadi salah satu jalan agar terlepas dari efek kecanduan. Narkoba tidak hanya bisa membuat kecanduan. Tapi, juga ada yang sampai meninggal,” ungkapnya.

Baca Juga :  Madura United U-19 Siapkan Mental Jelang Laga Away

Sejauh ini banyak pengguna narkoba yang tidak melaporkan dan mengajukan diri untuk rehabilitasi. Dinsos tidak bisa langsung mengirim para pecandu narkoba tanpa seiizin pihak keluarga. ”Maka dari itu, kami berharap ada perhatian dari keluarga,” tutupnya.

Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman Thohir menyampaikan, pihaknya berharap pemerintah bisa jemput bola. Tidak hanya menunggu kedatangan masyarakat. Bisa jadi masyarakat belum mengetahui cara melapor. Dinsos harus lebih sering sosialisasi dan melakukan pendekatan kepada keluarga pecandu.

”Apalagi bagi yang awam. Bisa jadi karena takut ketika akan melapor. Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat,” tukasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/