SAMPANG – Sebelas hari lagi, Jawa Pos Radar Madura akan menggelar malam anugerah Madura Awards 2017. Event akbar yang tahun ini digelar di Pamekasan tersebut merupakan ajang penghargaan bergengsi.
Dua hari terakhir, dewan juri Madura Awards di Sampang, yakni Dosen STAI Nata Dr. Moh. Wardi dan wartawan Jawa Pos Radar Madura melakukan penilaian terhadap BUMDes paling bergeliat dan OPD paling menonjol dalam pelayanan publik.
Penjurian faktual tersebut bakal dilaksanakan kembali hari ini di beberapa lembaga pemerintahan di Sampang yang masuk nominasi Madura Awards 2017. Para pemenang di masing-masing kategori bakal diadu dengan pemenang dari tiga kabupaten lain di Madura. Para pemenang akan diminta presentasi pada Jumat (15/12) di Hotel Camplong.
Dr. Moh. Wardi mengatakan, bagi BUMDes di Sampang sebenarnya terdapat peluang dan kemandirian ekonomi desa dalam peningkatan PAD dan kesempatan peluang kerja bagi masyarakat desa. Namun, masih terdapat sejumlah kendala.
Antara lain, berupa pemahaman dan paradigma masyarakat bahwa kegiatan usaha simpan pinjam BUMDes sebagai pemberian hibah atau bantuan cuma-cuma dari desa. ”Sehingga berdampak pada tunggakan dari anggota,” jelasnya Minggu (10/12).
Sementara untuk OPD, perlu ada peningkatan sarana dan prasarana. Penilaian kategori OPD, kecamatan, BUMD, dan BUMDes paling inovatif dan menonjol di bidang pelayanan lebih menekankan pada bentuk inovasi dan kebaharuan dalam pelayanan publik.
Level prestasi yang pernah diraih selama satu tahun terakhir, baik lokal, regional, nasional, dan internasional juga dinilai. ”Kemudian, dampak dan kemanfaatan serta respons dari masyarakat sebagai pengguna layanan turut kami nilai,” katanya.
Harapannya, ke depan ada konsistensi dari setiap lembaga pemerintahan untuk meningkatkan inovasi dan pelayanan publik. Yakni, meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat dan menyediakan layanan berbasis komputerisasi. ”Harus ada akses layanan yang menyeluruh pada level masyarakat bawah, serta ada sarana dan prasarana pendukung,” pungkasnya.