21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Menjawab Keluhan Pelanggan

Apa yang kita lakukan ketika listrik padam? Mengeluh karena aktivitas yang bergantung pada listrik terganggu? Mendoakan petugas yang sedang mencari dan menyelesaikan penyebabnya? Atau bersyukur karena saat listrik padam kita bisa melihat keindahan bulan dan bintang?

YANG tenang saat listrik padam karena telah siap menghadapi kenyataan. Dia tidak mengeluh karena telah mempersiapkan diri sebelum listrik mati. Sebab, dia tahu bahwa pada pukul sekian listrik tidak akan menyala. Karena itu, saat listrik masih menyala akan dimanfaatkan dengan baik.

Saat listrik menyala dia mencuci, menyetrika, memasak, dan lain-lain. Atau setidaknya mengecas semua perangkat yang bisa menyimpan daya. Seperti HP, power bank, senter, dan lain-lain. Bisa juga menyiapkan lilin atau lampu yang bisa menyala meski listrik sedang padam. Atau, bagi mereka yang beruang menyiapkan generator set (genset).

Perencanaan itu hanya bisa dilakukan jika pelanggan tahu bahwa akan terjadi pemadaman listrik. Tahu informasi itu setidaknya karena dua hal. Pertama, perusahaan penyedia sengaja memadamkan listrik karena alasan tertentu, perbaikan misalkan. Karena itu, sebelum listrik benar-benar padamdisosialisasikan melalui berbagai cara dan media. Yang kedua, informasi dari perusahaan itu sampai atau diterima dengan baik oleh pelanggan.

Yang seperti itu akan berjalan dengan baik bila tidak darurat. Bila listrik padam tak terencana tentu beda ceritanya. Misal padam karena gangguan alam yang sulit ditebak. Sehingga, tidak bisa menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kematian itu. Kecuali, mereka yang punya pandangan bahwa setiap yang hidup itu pasti mati.

Tetapi, meski pemadaman itu sengaja karena terencana, masih mungkin ada potensi pelanggan kecewa. Sebab, bisa jadi informasi dari perusahaan listrik itu tidak sampai kepada pelanggan. Ada saluran informasi yang tersumbat dan tersendat.

Baca Juga :  PLN Kejar Pemasangan Kabel untuk Perkuatan Listrik Madura

Akibat informasi pemadaman yang tidak sampai itu, membuat pelanggan bertanya-tanya penyebabnya. Apalagi jika listrik padam cukup lama atau sering padam waktu tertentu. Seperti yang terjadi pada pertengahan Januari lalu. Listrik di salah satu kampung padam setiap hari. Pada Rabu (11/1) listrik padam sekitar pukul 09.36, lupa tak tercatat waktu menyala kembali. Keesokan harinya padam sekiar pukul 09.27 hingga sekitar pukul 10.34 dan sekitar pukul 22.53 hingga sekitar pukul 22.54.

Jumat (13/1) listrik kembali padam sekitar pukul 14.1214.52. Lalu, Sabtu (21/1) sekitar pukul 10.4513.05. Lalu, Senin (30/1) sore, Jumat (3/2) sore, dan Sabtu (4/2) pagi. Saya sebut sekitarkarena bisa jadi tidak pas. Pihak perusahaan pasti punya data lebih terperinci.

Sebelumnya, Minggu (8/1) saya meneruskan informasi sekaligus keluhan pelanggan kepada pihak perusahaan. Sebab, listrik di rumah pelanggan itu padam 34 hari terakhir. Mohon maaf, Pak Lukman, ada gangguan. Saat ini masih dalam proses pendeteksian penyebab gangguan dan segera kami normalkan. Semoga dipermudah dan dilancarkan kegiatan teman-temanyang ada di lapangan, balas pihak perusahaan siang itu.

Dua hari kemudian, Selasa (10/1) saya kembali bertanya apakah gangguan itu belum selesai. Pada saat bersamaan saya sampaikan bahwa listrik di rumah saya sering padam. Ada pekerjaan penggantian material tua, Pak, biar ke depan andal jaringan listriknya, katanya disertai foto material yang dia maksud.

Kini gangguan listrik berdampak pada 342.595 atau 32 persen dari total 1.059.523 pelanggan di Pulau Madura. PT PLN (Persero) merilis telah mendeteksi gangguan kelistrikan Madura melalui High Voltage (HV) Test pada pukul 02.29 Sabtu (4/2). Tim menemukan indikasi gangguan pada salah satu kabel fasa. Gangguan ini yang menyebabkan pasokan listrik untuk Pulau Madura berkurang sejak Jumat (3/2).

Baca Juga :  Dua Srikandi PLN Ikut Dirikan Tower Listrik Darurat

Karena itu, PLN mengatur pasokan listrik secara bertahap dengan pengaturan daya listrik yang padam antara 20–100 MW dan bergiliran per tiga jam. PLN Unit Pelayanan Madura mendatangkan 99 genset mobile dari lintas unit berkapasitas 10,6 MVA. Puluhan genset itu didatangkan dari unit di Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali.

Listrik padam saat kita bekerja dan memerlukan dayanya, tentu membuat kecewa. Atau setidaknya bertanya-tanya. Namun, kita mesti berpikir dari sisi lain. Saya yakin tidak akan ada pemadaman bila tidak ada gangguan atau perbaikan demi pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Saya mencoba tidak ngomel ketika ingat kawan-kawan yantek (pelayanan teknis) bekerja di lapangan. Mereka berjibaku di tengah hujan dan angin agar listrik yang padam segera menyala. Pada saat bersamaan saya berdoa mereka diberi keselamatan. Sebab, tidak sedikit nyawa petugas yang melayang di atas tiang. Semoga tidak terulang.

Selain itu, saya bersyukur bila listrik padam pada malam hari. Sebab, dengan listrik padam, mata saya dimanjakan bulan dan bintang gemintang. Hanya pada saat gelaplah mata bisa melihat langit yang aduhai. Itu yang tidak kita dapat saat listrik terang benderang.

Lalu, untuk apa mengutuk kegelapan dengan penuh kekecewaan? Mustahil listrik tiba-tiba menyala jika menanggapi pemadaman hanya dengan rasa kecewa. Kita telanjur dimanja terang listrik hingga lupa di balik itu ada hikmah untuk kita nikmati dan syukuri. (*)

*)Pemred Jawa Pos Radar Madura

Apa yang kita lakukan ketika listrik padam? Mengeluh karena aktivitas yang bergantung pada listrik terganggu? Mendoakan petugas yang sedang mencari dan menyelesaikan penyebabnya? Atau bersyukur karena saat listrik padam kita bisa melihat keindahan bulan dan bintang?

YANG tenang saat listrik padam karena telah siap menghadapi kenyataan. Dia tidak mengeluh karena telah mempersiapkan diri sebelum listrik mati. Sebab, dia tahu bahwa pada pukul sekian listrik tidak akan menyala. Karena itu, saat listrik masih menyala akan dimanfaatkan dengan baik.

Saat listrik menyala dia mencuci, menyetrika, memasak, dan lain-lain. Atau setidaknya mengecas semua perangkat yang bisa menyimpan daya. Seperti HP, power bank, senter, dan lain-lain. Bisa juga menyiapkan lilin atau lampu yang bisa menyala meski listrik sedang padam. Atau, bagi mereka yang beruang menyiapkan generator set (genset).


Perencanaan itu hanya bisa dilakukan jika pelanggan tahu bahwa akan terjadi pemadaman listrik. Tahu informasi itu setidaknya karena dua hal. Pertama, perusahaan penyedia sengaja memadamkan listrik karena alasan tertentu, perbaikan misalkan. Karena itu, sebelum listrik benar-benar padamdisosialisasikan melalui berbagai cara dan media. Yang kedua, informasi dari perusahaan itu sampai atau diterima dengan baik oleh pelanggan.

Yang seperti itu akan berjalan dengan baik bila tidak darurat. Bila listrik padam tak terencana tentu beda ceritanya. Misal padam karena gangguan alam yang sulit ditebak. Sehingga, tidak bisa menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kematian itu. Kecuali, mereka yang punya pandangan bahwa setiap yang hidup itu pasti mati.

Tetapi, meski pemadaman itu sengaja karena terencana, masih mungkin ada potensi pelanggan kecewa. Sebab, bisa jadi informasi dari perusahaan listrik itu tidak sampai kepada pelanggan. Ada saluran informasi yang tersumbat dan tersendat.

Baca Juga :  PLN Kejar Pemasangan Kabel untuk Perkuatan Listrik Madura

Akibat informasi pemadaman yang tidak sampai itu, membuat pelanggan bertanya-tanya penyebabnya. Apalagi jika listrik padam cukup lama atau sering padam waktu tertentu. Seperti yang terjadi pada pertengahan Januari lalu. Listrik di salah satu kampung padam setiap hari. Pada Rabu (11/1) listrik padam sekitar pukul 09.36, lupa tak tercatat waktu menyala kembali. Keesokan harinya padam sekiar pukul 09.27 hingga sekitar pukul 10.34 dan sekitar pukul 22.53 hingga sekitar pukul 22.54.

- Advertisement -

Jumat (13/1) listrik kembali padam sekitar pukul 14.1214.52. Lalu, Sabtu (21/1) sekitar pukul 10.4513.05. Lalu, Senin (30/1) sore, Jumat (3/2) sore, dan Sabtu (4/2) pagi. Saya sebut sekitarkarena bisa jadi tidak pas. Pihak perusahaan pasti punya data lebih terperinci.

Sebelumnya, Minggu (8/1) saya meneruskan informasi sekaligus keluhan pelanggan kepada pihak perusahaan. Sebab, listrik di rumah pelanggan itu padam 34 hari terakhir. Mohon maaf, Pak Lukman, ada gangguan. Saat ini masih dalam proses pendeteksian penyebab gangguan dan segera kami normalkan. Semoga dipermudah dan dilancarkan kegiatan teman-temanyang ada di lapangan, balas pihak perusahaan siang itu.

Dua hari kemudian, Selasa (10/1) saya kembali bertanya apakah gangguan itu belum selesai. Pada saat bersamaan saya sampaikan bahwa listrik di rumah saya sering padam. Ada pekerjaan penggantian material tua, Pak, biar ke depan andal jaringan listriknya, katanya disertai foto material yang dia maksud.

Kini gangguan listrik berdampak pada 342.595 atau 32 persen dari total 1.059.523 pelanggan di Pulau Madura. PT PLN (Persero) merilis telah mendeteksi gangguan kelistrikan Madura melalui High Voltage (HV) Test pada pukul 02.29 Sabtu (4/2). Tim menemukan indikasi gangguan pada salah satu kabel fasa. Gangguan ini yang menyebabkan pasokan listrik untuk Pulau Madura berkurang sejak Jumat (3/2).

Baca Juga :  Bali dan Road Race

Karena itu, PLN mengatur pasokan listrik secara bertahap dengan pengaturan daya listrik yang padam antara 20–100 MW dan bergiliran per tiga jam. PLN Unit Pelayanan Madura mendatangkan 99 genset mobile dari lintas unit berkapasitas 10,6 MVA. Puluhan genset itu didatangkan dari unit di Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali.

Listrik padam saat kita bekerja dan memerlukan dayanya, tentu membuat kecewa. Atau setidaknya bertanya-tanya. Namun, kita mesti berpikir dari sisi lain. Saya yakin tidak akan ada pemadaman bila tidak ada gangguan atau perbaikan demi pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Saya mencoba tidak ngomel ketika ingat kawan-kawan yantek (pelayanan teknis) bekerja di lapangan. Mereka berjibaku di tengah hujan dan angin agar listrik yang padam segera menyala. Pada saat bersamaan saya berdoa mereka diberi keselamatan. Sebab, tidak sedikit nyawa petugas yang melayang di atas tiang. Semoga tidak terulang.

Selain itu, saya bersyukur bila listrik padam pada malam hari. Sebab, dengan listrik padam, mata saya dimanjakan bulan dan bintang gemintang. Hanya pada saat gelaplah mata bisa melihat langit yang aduhai. Itu yang tidak kita dapat saat listrik terang benderang.

Lalu, untuk apa mengutuk kegelapan dengan penuh kekecewaan? Mustahil listrik tiba-tiba menyala jika menanggapi pemadaman hanya dengan rasa kecewa. Kita telanjur dimanja terang listrik hingga lupa di balik itu ada hikmah untuk kita nikmati dan syukuri. (*)

*)Pemred Jawa Pos Radar Madura

Artikel Terkait

Tertib Aset

Belajar Bersama Binar

Parkir Pelanggaran

Most Read

Artikel Terbaru

/