BANGKALAN – Sungguh tragis nasib Abd. Azis, 55, warga Desa Junganyar, Kecamatan Socah. Pria paro baya itu dibacok oleh delapan orang. Pengeroyokan diduga terjadi karena masalah pengurukan lahan tambak.
Informasi yang dihimpun di lapangan, pukul 10.15, Anwar, warga Desa Junganyar, mendatangi lokasi pengurukan tambak di Kampung Junganyar Pesisir. Anwar menanyakan kepada salah seorang sopir truk pengangkut tanah apakah urukan milik H Bahri.
Sopir truk menjawab bukan. Saat Anwar mendatangi lokasi pengurukan, ada Abd. Azis yang sedang melakukan pengurukan. ”Di TKP (tempat kejadian perkara) korban sedang bekerja,” kata Kasubbaghumas Polres Bangkalan Iptu Suyitno.
Pukul 11.15, Anwar kembali lagi ke TKP. Kali ini dia tidak sendirian. Anwar membawa anak dan saudaranya menggunakan empat motor serta membawa senjata sajam (sajam) jenis celurit.
”Anwar bersama tujuh orang menghampiri korban, lalu membacok secara membabi buta dari arah samping maupun depan,” jelasnya mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra.
”Korban awalnya dibawa ke Puskesmas Socah. Lalu dirujuk ke RSUD Syamrabu,” sambungnya. ”Di TKP ada anak korban bernama Muhammad Ali dan Haris (saksi mata) yang merupakan ipar Kades Junganyar,” ucap dia.
Tujuh orang yang diduga pelaku pembacokan yakni Adi (putra Anwar), Joko (putra Anwar), Suwaji (putra Anwar lain ibu), Gono (putra Anwar lain ibu), Sobur (sepupu Anwar), Ipul (putra Sobur), dan Mardas (putra Sobur). ”Terduga tersangka melarikan diri. Anggota sedang melakukan pengejaran,” tegas Suyitno.
Akibat insiden tersebut, korban mengalami delapan luka bacok di bagian lengan kiri, belakang kepala, dan punggung. Saat ini korban mendapat penanganan medis di RSUD Syamrabu Bangkalan.