21.4 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Baru Tujuh Bulan, Jumlah Janda di Bangkalan Capai 919 Orang

BANGKALAN – Mulai 1 Januari hingga 31 Juli 2019, sebanyak 1.032 Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Bangkalan mengajukan cerai. Rinciannya 614 pasutri mengajukan cerai gugat dan 418 sisanya mengajukan cerai talak.

Dibanding tahun 2018, kasus perceraian yang teregister di kantor Pengadilan Agama (PA) Bangkalan pada 2019 meningkat. Sebab terhitung Januari sampai Juli 2018, kasus yang diterima kantor PA Bangkalan hanya 973 perkara.

Dari 973 pasutri yang mengajukan cerai ke kantor PA Bangkalan, 775 wanita akhirnya resmi hidup menjanda. Sementara pada tahun 2019, jumlah wanita yang menyandang predikat janda meningkat menjadi 919 orang.

Zainur Rizali, Humas PA Bangkalan mengatakan, pemicu perceraian didominasi oleh faktor ekonomi. “Penyebab lainnya, usia belum matang, belum tersedianya tempat tinggal dan belum dewasa menyikapi dinamika usai menikah, ” ucapnya.

Baca Juga :  Pendukung Cakades di Pamekasan Bacok Tetangga. Konon, Ini Pemicunya

Dijelaskan, pasutri yang mendatangi institusinya sudah bulat bercerai. Padahal, sebelumnya sudah dimediasi kerabat dan tokoh setempat. Termasuk camat. “Tapi, kami tetap berusaha memediasi agar tidak bercerai. Sehingga, bisa menekan angka perceraian,” tandasnya. (Chitrani Nurindraty)

BANGKALAN – Mulai 1 Januari hingga 31 Juli 2019, sebanyak 1.032 Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Bangkalan mengajukan cerai. Rinciannya 614 pasutri mengajukan cerai gugat dan 418 sisanya mengajukan cerai talak.

Dibanding tahun 2018, kasus perceraian yang teregister di kantor Pengadilan Agama (PA) Bangkalan pada 2019 meningkat. Sebab terhitung Januari sampai Juli 2018, kasus yang diterima kantor PA Bangkalan hanya 973 perkara.

Dari 973 pasutri yang mengajukan cerai ke kantor PA Bangkalan, 775 wanita akhirnya resmi hidup menjanda. Sementara pada tahun 2019, jumlah wanita yang menyandang predikat janda meningkat menjadi 919 orang.


Zainur Rizali, Humas PA Bangkalan mengatakan, pemicu perceraian didominasi oleh faktor ekonomi. “Penyebab lainnya, usia belum matang, belum tersedianya tempat tinggal dan belum dewasa menyikapi dinamika usai menikah, ” ucapnya.

Baca Juga :  Jabat Kasatpolair Polres Sampang, Irma Kunjungi Masyarakat Mandangin

Dijelaskan, pasutri yang mendatangi institusinya sudah bulat bercerai. Padahal, sebelumnya sudah dimediasi kerabat dan tokoh setempat. Termasuk camat. “Tapi, kami tetap berusaha memediasi agar tidak bercerai. Sehingga, bisa menekan angka perceraian,” tandasnya. (Chitrani Nurindraty)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/