BANGKALAN – Duka sedang melanda keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Salah seorang anggota Polsek Arosbaya, Bangkalan, ditemukan tergeletak tak bernyawa. Yang lebih menyejutkan, kening anggota Korps Bhayangkara itu tertembus peluru.
Kamis (5/9) sekitar pukul 18.45 Brigpol I Dewa Gede Alit Wirayuda masuk ke mapolsek tempat dia bertugas. Saat itu dia menuju ruang belakang. Kemudian, kembali keluar. Akan tetapi tidak diketahui ke mana arah dia keluar.
Sekitar pukul 19.15, anggota Polsek Arosbaya lainnya, Bripka Yuni Haryono hendak berangkat patrol. Saat menuju mobil strada, dia melihat seseorang tergeletak.
”Posisi korban tergeletak telentang. Saat didekati, ternyata sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” tutur Kasubbaghumas Polres Bangkalan Iptu Suyitno kemarin (6/9).
Perwira pertama berpangkat dua balok emas di pundaknya itu menambahkan, I Dewa Gede Alit Wirayuda mengalami luka tembak di kening kanan tembus kening kiri. Posisi tangan kanan masih dalam keadaan memegang senjata api dinas laras pendek jenis revolver. Senjata api (senpi itu) berisi empat butir peluru dan satu selongsong.
”Ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa,” imbuhnya mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Boby Pa’ludin Tambunan.
Suyitno menjelaskan, I Dewa Gede Alit Wirayuda diduga bunuh diri. Motif kematiannya dilatarbelakangi masalah pribadi terkait utang piutang. Hal itu dibuktikan dengan beberapa percakapan tagihan utang kepada korban. Hal tersebut dikuatkan istrinya.
”Kami masih melakukan pendalaman. Mulai mendatangi TKP, mengamankan BB senpi dinas revolver, serta meminta keterangan istri korban dan saksi-saksi,” sebutnya.
Setelah ditemukan, jenazah Dewa dibawa RSUD Syamrabu untuk diotopsi. Pihaknya juga menganalisis CCTV Polsek Arosbaya, analisis HP pria berusia 31 tahun itu, dan melakukan penyelidikan. ”Kami turut berduka. Semoga kejadian seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari,” harap Suyitno.