SAMPANG – Penemuan bayi di pinggir jalan Dusun Kendung Barat, Desa Pangereman, Kecamatan Ketapang, Sampang, diselidiki aparat kepolisian. Dugaan sementara pelaku berasal dari Kecamatan Ketapang dan Sokobanah.
Menurut Kapolsek Ketapang AKP Aries Dwiyanto, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada alat bukti yang kuat yang mengarah kepada pelaku. Namun, pihaknya menegaskan bahwa pelakunya bukan orang luar Sampang. ”Sekarang masih kami selidiki,” terangnya kemarin (5/7).
Namun, pihaknya menegaskan bahwa pelakunya diduga masih warga Ketapang dan Sokobanah. Maka dari itu, pihaknya masih mengumpulkan informasi dari sejumlah bidan yang ada di dua kecamatan tersebut. ”Kami minta informasi terkait siapa yang hamil sejak 8 bulan terakhir di dua kecamatan tersebut,” paparnya.
Saat ini bayi tersebut dirawat keluarga Slamet. Menurut dia, bayi pada saat ditemukan dalam keadaan sehat dan diperkirakan baru saja dilahirkan. ”Setelah diberikan perawatan oleh bidan Puskesmas Ketapang di rumah kepala desanya, langsung dirawat di rumah yang menemukan bayi tersebut,” ungkapnya.
Bayi laki-laki itu pertama ditemukan Slamet, 45 dan istrinya Suyati, 40, warga Desa Pangereman, Kecamatan Ketapang, Sampang, Rabu (3/7) sekitar pukul 14.00. Saat itu keduanya sedang berjalan menuju jalan raya. Tiba-tiba mereka melihat bungkusan sarung warna biru.
Saat didekati, ada suara tangisan bayi dari dalam sarung tersebut. Ketika dilihat secara dekat, di dalam sarung warna biru ada sosok bayi lengkap dengan ari-ari dan tali pusar. Bayi tersebut kemudian dibawa ke rumah kepala desa. Selanjutnya, penemuan bayi tersebut dilaporkan ke Polsek Ketapang.
Kades Pangereman Bonisan membenarkan penemuan bayi oleh warganya. Menurut dia, bayi yang ditemukan saat ini dirawat oleh warga yang menemukannya. ”Masalah pelakunya, kami pasrah kepada aparat kepolisian, karena kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian,” singkatnya.