SAMPANG – Realisasi bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, dibawa ke ranah hukum. Warga setempat melaporkan dugaan penggelapan bansos tersebut ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang kemarin (4/9).
Pasalnya, warga desa setempat yang namanya masuk dalam daftar keluarga penerima manfaat (KPM) PKH tidak pernah menerima bantuan. Salah satunya Jusma, 50, warga Desa Bira Barat. Dia mengaku sejak awal tidak pernah menerima bantuan PKH.
Padahal, setelah dilakukan pengecekan, ternyata namanya masuk dalam daftar penerima PKH. ”Iya, saya masuk daftar, tapi tidak pernah menerima sejak awal,” ungkap Jusma kemarin.
Dugaan penggelapan bansos PKH dilaporkan AM (inisial), warga Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang. Dia nekat melaporkan kasus tersebut karena ada dugaan campur tangan oknum aparat desa.
Ada warga yang mengadu kepada AM bahwa hanya menerima satu kali bantuan. Buku tabungan beserta ATM penerima kemudian dipegang oknum yang diduga suruhan aparat desa.
”Pelapornya saya, ini atas inisiasi dari warga yang sudah masuk daftar tapi tak menerima bantuan,” ujarnya.
Di desanya ada sekitar 30 orang yang tidak menerima bantuan PKH tapi namanya masuk dalam daftar. ”Besok (hari ini, Red) saya dengan para warga yang menjadi korban akan memenuhi panggilan kejaksaan. Dua puluh orang akan datang ke Sampang,” bebernya.
Kasipidsus Kejari Sampang Edi Sutomo membenarkan adanya laporan warga Desa Bira Barat terkait realisasi bantuan PKH. Kasus tersebut saat ini sudah ditangani lembaganya. ”Iya benar, ada laporan terkait PKH di Desa Bira Barat,” katanya.
Edi belum bisa menyampaikan keterangan secara terperinci terkait kasus tersebut. Sebab, saat ini sedang proses pengumpulan bahan keterangan (pulbaket). ”Pihak desa sudah kami panggil dan diperiksa, kasus itu masih pulbaket,” terangnya.
Penanganan kasus yang masih dalam tahap pulbaket sebenarnya belum bisa diekspos ke publik.Sebab, kata Edi, pada tahapan itu pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari berbagai saksi.”Nanti kalau pulbaket sudah selesai, baru kami ekspose,” janjinya.
Kurrahman, suami Kepala Desa Bira Barat Juhairiyah mengatakan, pihaknya sudah menghadap dan memenuhi panggilan kejaksaan terkait laporan tersebut. Menurut dia, sifatnya hanya mengklarifikasi.
”Iya, saya sudah menghadap dan memenuhi panggilan dari pihak kejaksaan,” ujarnya.