SUMENEP – Keberadaan musik tongtong di Kabupaten Sumenep sangat digemari. Bahkan, sekarang makin eksis. Terutama, ketika ada event-event besar dan menyambut tamu pejabat negara.
MUSIK tongtong sudah mendapat tempat tersendiri di tengah-tengah masyarakat. Terutama, musik tongtong Gong Mania. Grup musik tersebut tidak asing di telinga masyarakat Sumenep. Sebab, grup musik tersebut sering tampil di berbagai acara dan berulang kali juara setiap ada pergelaran.
Grup musik asal Kecamatan Guluk-Guluk itu memiliki hiasan dekorasi yang menarik dan musik khas. Yakni, karapan sapi.
Grup musik tongtong binaan Khairul Rahman itu berdiri sejak 1998. Semula menggunakan peralatan seadanya ketika tampil di Lembaga Ar-Risalah, Kecamatan Ganding. Saat itu memakai gerobak. Sementara pemain musiknya mengundang dari Kabupaten Pamekasan.
Namun, seiring berjalannya waktu, musik tongtong Gong Mania terus melakukan pembaruan, baik dari sisi peralatan maupun personel. Kali pertama mengikuti lomba di Sumenep, musik tongtong Gong Mania menggunakan dekorasi janur kuning.
Untuk diketahui, musik tongtong Gong Mania merupakan nama terakhir setelah beberapa kali dilakukan perubahan nama. Awalnya bernama Dhoe Angin, lalu berubah ke Lancheng Posank. Setelah itu, berubah nama Gong Mania pada 2000. Lalu, berubah lagi AGM Ar-Risalah Gong Mania dan saat ini dikenal dengan nama Gong Mania.
Pembina grup musik tongtong Gong Mania Khairul Rahman menyatakan, tidak mudah untuk menghasilkan dekorasi yang menarik. Namun, butuh proses panjang dan konsep yang matang. ”Kami terus melakukan perbaikan. Makanya, dekornya berulang kali berubah,” tuturnya.
Khairul mengaku, konsep dekorasi tidak akan menghilangkan ciri khas Madura. Sebab, itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan personel yang lain. ”Kami tidak pernah hilangkan karapan sapi di depan dekor,” kata Khairul.
Dia menyatakan, selama ini musik tongtong Gong Mania sudah mengikuti berbagai perlombaan. Di samping itu, pihaknya pernah mendapat juara umum tiga kali berturut-turut. Untuk lomba di Sumenep, kali pertama mendapatkan juara umum pada 2004. Lalu, pada 2014 juga meraih juara umum. ”Di 2022, kami juga masuk juara umum,” tuturnya.
Dia mengaku memiliki prinsip yang harus diikuti seluruh anggota. Yakni, harus beretika dan berintegritas. Penampilan harus rapi dan sopan. Karena itu, grup musik tongtong Gong Mania tetap bertahan hingga sekarang.
”Gong Mania ini dimulai dari nol. Perjuangannya tidak semudah yang dibayangkan. Semuanya hasil swadaya,” terangnya. (iqb/daf)