21.6 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Menikmati Sensasi Ketinggian di Tempat Wisata Bukit Puncak Ratu

Pamekasan memiliki keindahan alam luar biasa. Salah satunya Bukit Puncak Ratu yang menjadi jujukan wisatawan.

PRENGKI WIRANANDA, Pamekasan

HAWA dingin seolah membungkus Dusun Mongging, Desa Tebul Barat, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Sabtu (23/3). Kabut menyelimuti langit wilayah yang berada di dataran tinggi itu.

Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menuju titik destinasi wisata. Yakni, Bukit Puncak Ratu yang menjadi idaman para pemburu kesenangan melalui keindahan alam.

Pohon-pohon durian menjulang. Daunnya yang lebat merindangi jalan. Buah berduri bergelantungan menggoda kerongkongan. Lapak warga berjejer menjajakan buah yang oleh sebagian masyarakat Asia Tenggara disebut king of fruit itu.

Koran ini terus melaju menuju destinasi wisata. Jalan paving dilalui untuk sampai pada Bukit Puncak Ratu. Sesampainya di lokasi, sejumlah wisatawan lokal asyik mengabadikan momen.

Berbagai macam gaya diperagakan. Mulai dari ekspresi senyum hingga manyun tak luput dari bidikan kamera. Di sisi selatan, terlihat segerombolan anak muda menikmati buah durian. Ya, selain menawarkan pemandangan indah, destinasi wisata ini menyiapkan agrowisata.

Baca Juga :  Cara Homaidah Tepis Stigma Negatif tentang Madura

Yaitu, buah durian yang siap dipetik dan disantap sembari menikmati keindahan alam dari ketinggian. Pengelola mengombinasikan wisata alam itu dengan wisata buah untuk memikat pengunjung.

Pengelola Destinasi Wisata Bukit Puncak Ratu Muhammad Ali Purwanto mengatakan, pembangunan destinasi wisata belum rampung. Sejumlah fasilitas mainan akan dipasang agar pengunjung semakin dimanjakan dengan wahana hiburan.

Untuk sementara, pengunjung bisa menikmati keindahan alam melalui tangga. Wisatawan juga bisa menikmati buah durian di sekitar objek wisata dengan harga terjangkau.

Pria yang akrab disapa Wawan itu menyampaikan, 54 pohon durian siap memanjakan lidah wisatawan. Kualitas buah sangat bagus. Daging buah durian tebal dan rasanya manis. ”Wisatawan dijamin ketagihan,” katanya.

Harga buah durian di tempat wisata ini lebih murah dibanding yang dijual di pasar. Wisatawan yang berkunjung ke wisata Bukit Puncak Ratu tidak perlu khawatir kantong kosong. Sebab, semua fasilitas yang tersedia sangat murah.

Baca Juga :  Mereka yang Sempat Menulis di Tengah Kesibukan Mendidik Siswa (2)

Wawan menyampaikan, tujuan pembangunan destinasi wisata itu bukan sebatas untuk memperkaya diri. Tetapi, tujuan utamanya adalah memanfaatkan potensi alam untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Setelah ada destinasi wisata itu, warga dari berbagai daerah berbondong-bondong datang. Mereka membelanjakan uangnya di sekitar objek wisata. ”Alhamdulillah, pengunjung terus bertambah,” ucapnya.

Dia berkeinginan, ada pusat oleh-oleh khas Madura di sekitar destinasi wisata itu. Masyarakat yang berkunjung dapat membawa kenang-kenangan ke rumah masing-masing dan menarik wisatawan yang belum pernah berkunjung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pamekasan Achmad Sjaifudin mengatakan, untuk sementara destinasi wisata yang dikelola pemerintah hanya dua. Yakni, Pantai Talang Siring dan Pantai Jumiang.

Tahun ini direncanakan ada pengembangan agrowisata mangrove di Desa Lembung, Kecamatan Galis. Pada prinsipnya, seluruh potensi akan dikembangkan. Tetapi, realisasinya bertahap sesuai kemampuan anggaran. ”Kita memiliki keterbatasan anggaran. Maka pembangunan dilakukan bertahap,” katanya.

Pamekasan memiliki keindahan alam luar biasa. Salah satunya Bukit Puncak Ratu yang menjadi jujukan wisatawan.

PRENGKI WIRANANDA, Pamekasan

HAWA dingin seolah membungkus Dusun Mongging, Desa Tebul Barat, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Sabtu (23/3). Kabut menyelimuti langit wilayah yang berada di dataran tinggi itu.


Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menuju titik destinasi wisata. Yakni, Bukit Puncak Ratu yang menjadi idaman para pemburu kesenangan melalui keindahan alam.

Pohon-pohon durian menjulang. Daunnya yang lebat merindangi jalan. Buah berduri bergelantungan menggoda kerongkongan. Lapak warga berjejer menjajakan buah yang oleh sebagian masyarakat Asia Tenggara disebut king of fruit itu.

Koran ini terus melaju menuju destinasi wisata. Jalan paving dilalui untuk sampai pada Bukit Puncak Ratu. Sesampainya di lokasi, sejumlah wisatawan lokal asyik mengabadikan momen.

Berbagai macam gaya diperagakan. Mulai dari ekspresi senyum hingga manyun tak luput dari bidikan kamera. Di sisi selatan, terlihat segerombolan anak muda menikmati buah durian. Ya, selain menawarkan pemandangan indah, destinasi wisata ini menyiapkan agrowisata.

- Advertisement -
Baca Juga :  Tak Ada Kejelasan, Korban Kasus Penggelapan Rp 7,4 M Kembali Turun Jalan

Yaitu, buah durian yang siap dipetik dan disantap sembari menikmati keindahan alam dari ketinggian. Pengelola mengombinasikan wisata alam itu dengan wisata buah untuk memikat pengunjung.

Pengelola Destinasi Wisata Bukit Puncak Ratu Muhammad Ali Purwanto mengatakan, pembangunan destinasi wisata belum rampung. Sejumlah fasilitas mainan akan dipasang agar pengunjung semakin dimanjakan dengan wahana hiburan.

Untuk sementara, pengunjung bisa menikmati keindahan alam melalui tangga. Wisatawan juga bisa menikmati buah durian di sekitar objek wisata dengan harga terjangkau.

Pria yang akrab disapa Wawan itu menyampaikan, 54 pohon durian siap memanjakan lidah wisatawan. Kualitas buah sangat bagus. Daging buah durian tebal dan rasanya manis. ”Wisatawan dijamin ketagihan,” katanya.

Harga buah durian di tempat wisata ini lebih murah dibanding yang dijual di pasar. Wisatawan yang berkunjung ke wisata Bukit Puncak Ratu tidak perlu khawatir kantong kosong. Sebab, semua fasilitas yang tersedia sangat murah.

Baca Juga :  Berprestasi Tingkat Nasional, Minim Apresiasi Pemerintah

Wawan menyampaikan, tujuan pembangunan destinasi wisata itu bukan sebatas untuk memperkaya diri. Tetapi, tujuan utamanya adalah memanfaatkan potensi alam untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Setelah ada destinasi wisata itu, warga dari berbagai daerah berbondong-bondong datang. Mereka membelanjakan uangnya di sekitar objek wisata. ”Alhamdulillah, pengunjung terus bertambah,” ucapnya.

Dia berkeinginan, ada pusat oleh-oleh khas Madura di sekitar destinasi wisata itu. Masyarakat yang berkunjung dapat membawa kenang-kenangan ke rumah masing-masing dan menarik wisatawan yang belum pernah berkunjung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pamekasan Achmad Sjaifudin mengatakan, untuk sementara destinasi wisata yang dikelola pemerintah hanya dua. Yakni, Pantai Talang Siring dan Pantai Jumiang.

Tahun ini direncanakan ada pengembangan agrowisata mangrove di Desa Lembung, Kecamatan Galis. Pada prinsipnya, seluruh potensi akan dikembangkan. Tetapi, realisasinya bertahap sesuai kemampuan anggaran. ”Kita memiliki keterbatasan anggaran. Maka pembangunan dilakukan bertahap,” katanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/