25.1 C
Madura
Friday, March 24, 2023

Usai Bertemu Zulfirmansyah, Begini Ungkapan Keluarga ke Tim ACT

SELANDIA BARU – Impian keluarga bertemu Zulfirmansyah, salah seorang WNI korban penembakan brutal di Masjid Al Noor terwujud. Itu setelah, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfasilitasi keluarga berangkat ke Selandia Baru.

Pemberangkatan keluarga Zulfirmansyah ke Selandia Baru tidak mudah. Rombongan berangkat dari Padang ke Jakarta, Kamis pagi (21/3). Mereka tidak bisa langsung ke Selandia Baru karena penerbangan penuh.

Keluarga Zulfirmansyah dan tim ACT bisa melakukan perjalanan pada Jumat malam (22/3). Rombongan tiba di Bandara Internasional Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Yulierma (kakak kedua Zulfirmansyah, Red) mengaku tidak sabar ingin segera bertemu adik dan keponakannya berinisial AOS. Maklum. Zulfirmansyah dan anaknya oleh pihak berwenang dinyatakan sudah melewati masa kritis.

Baca Juga :  Dari Diskusi Urgensi Pembangunan Tol Trans Madura

“Alhamdulillah, kami bersama tim ACT sudah tiba di Christchurch. Tidak sabar ingin lekas ketemu, ingin melihat dan memastikan kondisinya langsung. Semoga dimudahkan jalan untuk masuk,” katanya.

Rombongan keluarga Zulfirmansyah terdiri dari tiga kakak kandung dan kakak ipar. Mereka adalah Hendra Yaspita, Yulierma, Nurhamidah dan Alhamdani. Keluarga bergegas ke rumah sakit, tempat Zulfirmansyah dirawat.

Bersama tim ACT, keluarga Zulfirmansyah menempuh perjalanan sekitar 45 menit menuju rumah sakit. Setiba di rumah sakit, mereka melapor aparat keamanan dan meminta izin mengunjungi pasien.

Meski sempat ada kesalahpahaman dengan aparat keamanan rumah sakit, akhirnya keluarga Zulfirmansyah diizinkan masuk ke ruang perawatan. Tapi, aparat keamaman tidak mengizinkan penggunaan kamera.

Baca Juga :  Berjualan di Trotoar sejak 1991, Kini Bisa Beli Mobil

“Ketika keluarga sudah masuk, sempat ada suara tangis. Saya mendengar dari luar ruangan. Hanya keluarga yang diperbolehkan masuk,” ungkap salah seorang tim ACT, Shulhan Syamsur Rijal.

N. Imam Akbar selaku Senior Vice President ACT mengatakan, keluarga lega setelah bertemu Zulfirmansyah. “Kami (tim ACT, Red) bersyukur. Insya Allah, keluarga berencana singgah satu minggu di sini (Christchurch, Red),” ungkapnya.

Perlu diketahui, penembakan brutal terjadi di Masjid Linwood dan Masjid Al Noor, Jumat (15/3). Akibatnya, 50 orang tewas dalam insiden tersebut. Zulfirmansyah dan anaknya yakni AOS turut menjadi korban. (*)

SELANDIA BARU – Impian keluarga bertemu Zulfirmansyah, salah seorang WNI korban penembakan brutal di Masjid Al Noor terwujud. Itu setelah, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfasilitasi keluarga berangkat ke Selandia Baru.

Pemberangkatan keluarga Zulfirmansyah ke Selandia Baru tidak mudah. Rombongan berangkat dari Padang ke Jakarta, Kamis pagi (21/3). Mereka tidak bisa langsung ke Selandia Baru karena penerbangan penuh.

Keluarga Zulfirmansyah dan tim ACT bisa melakukan perjalanan pada Jumat malam (22/3). Rombongan tiba di Bandara Internasional Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.


Yulierma (kakak kedua Zulfirmansyah, Red) mengaku tidak sabar ingin segera bertemu adik dan keponakannya berinisial AOS. Maklum. Zulfirmansyah dan anaknya oleh pihak berwenang dinyatakan sudah melewati masa kritis.

Baca Juga :  Bayi Tidak Dibedong, Lututnya Bakal Bengkok?

“Alhamdulillah, kami bersama tim ACT sudah tiba di Christchurch. Tidak sabar ingin lekas ketemu, ingin melihat dan memastikan kondisinya langsung. Semoga dimudahkan jalan untuk masuk,” katanya.

Rombongan keluarga Zulfirmansyah terdiri dari tiga kakak kandung dan kakak ipar. Mereka adalah Hendra Yaspita, Yulierma, Nurhamidah dan Alhamdani. Keluarga bergegas ke rumah sakit, tempat Zulfirmansyah dirawat.

Bersama tim ACT, keluarga Zulfirmansyah menempuh perjalanan sekitar 45 menit menuju rumah sakit. Setiba di rumah sakit, mereka melapor aparat keamanan dan meminta izin mengunjungi pasien.

- Advertisement -

Meski sempat ada kesalahpahaman dengan aparat keamanan rumah sakit, akhirnya keluarga Zulfirmansyah diizinkan masuk ke ruang perawatan. Tapi, aparat keamaman tidak mengizinkan penggunaan kamera.

Baca Juga :  Firdausi Nuzula, Anak Petani Pembawa Bendera Merah Putih

“Ketika keluarga sudah masuk, sempat ada suara tangis. Saya mendengar dari luar ruangan. Hanya keluarga yang diperbolehkan masuk,” ungkap salah seorang tim ACT, Shulhan Syamsur Rijal.

N. Imam Akbar selaku Senior Vice President ACT mengatakan, keluarga lega setelah bertemu Zulfirmansyah. “Kami (tim ACT, Red) bersyukur. Insya Allah, keluarga berencana singgah satu minggu di sini (Christchurch, Red),” ungkapnya.

Perlu diketahui, penembakan brutal terjadi di Masjid Linwood dan Masjid Al Noor, Jumat (15/3). Akibatnya, 50 orang tewas dalam insiden tersebut. Zulfirmansyah dan anaknya yakni AOS turut menjadi korban. (*)

Artikel Terkait

Most Read

Bekuk Tersangka Pemerkosaan

Status Perkara Naik ke Penyidikan

Kenyang Pengalaman Tata Birokrasi

Artikel Terbaru

Kafe Mami Muda Ludes Dilalap Api

/