19.8 C
Madura
Saturday, June 10, 2023

Cara Politeknik Negeri Madura (Poltera) Kurangi Sampah Plastik

Sampah plastik kini menjadi permasalahan masyarakat global. Berbagai cara dilakukan guna mencegah kian banyaknya sampah plastik yang secara bersamaan merusak lingkungan. Seperti ditunjukkan Poltera dengan berhenti minum air mineral dalam kemasan.

 

IMAM S. ARIZAL, Sampang, RadarMadura.id

 

ADA yang berbeda dari pola hidup masyarakat kampus Politeknik Negeri Madura (Poltera). Mulai tahun ajaran baru 2019/2020, kampus ini sudah tidak mengizinkan minum air dalam kemasan. Baik untuk para mahasiswa ataupun bagi civitas academica lainnya.

Tak heran bila setiap hari para mahasiswa senantiasa membawa wadah air yang bisa dipakai berulang-ulang. Ada yang mengisinya di rumah masing-masing. Ada pula yang mengisinya di galon yang tersedia di kampus.

Humas Poltera Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya sedang melakukan gerakan kurangi sampah plastik. Gerakan ini merupakan implementasi dari surat edaran Kemenristekdikti. Semua institusi di bawah Kemenristekdikti saat mengadakan kegiatan dilarang menggunakan minuman kemasan plastik.

”Sehingga Poltera menggagas gerakan mencegah sampah plastik di lingkungan kampus,” kata Taufik kemarin (21/8). 

Gerakan cegah sampah plastik tidak hanya berupa larangan. Tetapi, pihak kampus juga memberikan solusi. Yakni, dengan menyediakan air galon di sudut-sudut kampus.

Baca Juga :  Rumah Garam Jawab Tantangan Produktivitas Musim Hujan

”Mahasiswa dianjurkan untuk membawa wadah air minum yang bisa dipakai berulang-ulang,” tambahnya.

Penerapan kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa. Para pimpinan dan civitas academica juga diwajibkan mematuhinya. Setiap kegiatan kampus, baik rapat pimpinan atau kegiatan seremonial lainnya sudah tidak lagi menggunakan air minum kemasan.

”Dalam setiap kegiatan apa pun, kita tidak lagi membagikan air kemasan,” tegas pria asal Sumenep itu.

Uji coba penerapan gerakan cegah sampah plastik ini akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Setelah itu, pihaknya akan mengeluarkan kebijakan susulan, apakah perlu mekanisme sanksi bagi yang melanggar atau tidak. Dia berharap gerakan ini menginspirasi bagi instansi lainnya di Madura.

”Alhamdulillah, mahasiswa merespons positif karena dapat air minum secara gratis. Kedua, mahasiswa juga punya komitmen untuk mengurangi sampah plastik,” imbuhnya.

Taufik menjelaskan, saat ini keberadaan sampah plastik cukup mencemaskan. Terlebih, belakangan diketahui bahwa impor sampah plastik ke Indonesia cukup meningkat drastis. Bahkan, ada ikan paus yang mati karena memakan sampah plastik.

Baca Juga :  Puluhan Tahun Taufik Geluti Keuangan Daerah

”Sampah plastik ini susah didaur ulang, jadi bahayanya luar biasa. Plastik ini sudah menjadi permasalahan krusial,” tukasnya.

Gerakan kurangi sampah plastik di lingkungan kampus Poltera ini disambut baik oleh mahasiswa. Seperti penuturan Elvia Rodiana. Dia senang dengan gerakan tersebut. Terlebih, mahasiswa jurusan kesehatan ini mengaku mendapatkan air minum gratis dari kampus.

”Sangat baik, mudah, terus galonnya juga banyak dekat dengan ruang kelas,” kata perempuan asal Kecamatan Larangan, Pamekasan, itu.

Menurut Elvia Rodiana, dengan disediakan air minum gratis di kampus, dia bisa lebih hemat. Uang jajan yang awalnya digunakan untuk beli air, sekarang bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Karena itulah, dia menilai apa yang diterapkan di kampusnya layak ditiru oleh lembaga-lembaga yang lain.

”Saya kira ini kebijakan yang baik. Bisa ditiru oleh seluruh instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan lainnya di Madura,” tambahnya.

Sampah plastik kini menjadi permasalahan masyarakat global. Berbagai cara dilakukan guna mencegah kian banyaknya sampah plastik yang secara bersamaan merusak lingkungan. Seperti ditunjukkan Poltera dengan berhenti minum air mineral dalam kemasan.

 

IMAM S. ARIZAL, Sampang, RadarMadura.id


 

ADA yang berbeda dari pola hidup masyarakat kampus Politeknik Negeri Madura (Poltera). Mulai tahun ajaran baru 2019/2020, kampus ini sudah tidak mengizinkan minum air dalam kemasan. Baik untuk para mahasiswa ataupun bagi civitas academica lainnya.

Tak heran bila setiap hari para mahasiswa senantiasa membawa wadah air yang bisa dipakai berulang-ulang. Ada yang mengisinya di rumah masing-masing. Ada pula yang mengisinya di galon yang tersedia di kampus.

Humas Poltera Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya sedang melakukan gerakan kurangi sampah plastik. Gerakan ini merupakan implementasi dari surat edaran Kemenristekdikti. Semua institusi di bawah Kemenristekdikti saat mengadakan kegiatan dilarang menggunakan minuman kemasan plastik.

- Advertisement -

”Sehingga Poltera menggagas gerakan mencegah sampah plastik di lingkungan kampus,” kata Taufik kemarin (21/8). 

Gerakan cegah sampah plastik tidak hanya berupa larangan. Tetapi, pihak kampus juga memberikan solusi. Yakni, dengan menyediakan air galon di sudut-sudut kampus.

Baca Juga :  Mulai Dagang Kopi hingga Potensi Jual Diri

”Mahasiswa dianjurkan untuk membawa wadah air minum yang bisa dipakai berulang-ulang,” tambahnya.

Penerapan kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa. Para pimpinan dan civitas academica juga diwajibkan mematuhinya. Setiap kegiatan kampus, baik rapat pimpinan atau kegiatan seremonial lainnya sudah tidak lagi menggunakan air minum kemasan.

”Dalam setiap kegiatan apa pun, kita tidak lagi membagikan air kemasan,” tegas pria asal Sumenep itu.

Uji coba penerapan gerakan cegah sampah plastik ini akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Setelah itu, pihaknya akan mengeluarkan kebijakan susulan, apakah perlu mekanisme sanksi bagi yang melanggar atau tidak. Dia berharap gerakan ini menginspirasi bagi instansi lainnya di Madura.

”Alhamdulillah, mahasiswa merespons positif karena dapat air minum secara gratis. Kedua, mahasiswa juga punya komitmen untuk mengurangi sampah plastik,” imbuhnya.

Taufik menjelaskan, saat ini keberadaan sampah plastik cukup mencemaskan. Terlebih, belakangan diketahui bahwa impor sampah plastik ke Indonesia cukup meningkat drastis. Bahkan, ada ikan paus yang mati karena memakan sampah plastik.

Baca Juga :  Sudah Saatnya Mengurangi Pemakaian Botol Plastik

”Sampah plastik ini susah didaur ulang, jadi bahayanya luar biasa. Plastik ini sudah menjadi permasalahan krusial,” tukasnya.

Gerakan kurangi sampah plastik di lingkungan kampus Poltera ini disambut baik oleh mahasiswa. Seperti penuturan Elvia Rodiana. Dia senang dengan gerakan tersebut. Terlebih, mahasiswa jurusan kesehatan ini mengaku mendapatkan air minum gratis dari kampus.

”Sangat baik, mudah, terus galonnya juga banyak dekat dengan ruang kelas,” kata perempuan asal Kecamatan Larangan, Pamekasan, itu.

Menurut Elvia Rodiana, dengan disediakan air minum gratis di kampus, dia bisa lebih hemat. Uang jajan yang awalnya digunakan untuk beli air, sekarang bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Karena itulah, dia menilai apa yang diterapkan di kampusnya layak ditiru oleh lembaga-lembaga yang lain.

”Saya kira ini kebijakan yang baik. Bisa ditiru oleh seluruh instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan lainnya di Madura,” tambahnya.

Artikel Terkait

Most Read

Usut Ketua Pokmas Cekik Wartawan

Irwan DA2 Masih Jadi Primadona

Satrekrim Ganti Nakhoda

Artikel Terbaru

/