SETIAP orang sukses yang menorehkan prestasi pasti melalui jalan berliku. Bahkan, prosesnya diwarnai perjuangan dan pengorbanan. Itulah yang dialami Delfia Noor Safitri, mahasiswa Universitas Arya Wiraraja Sumenep.
Meski lahir dari kalangan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, tidak lantas membuat gadis yang akrab disapa Delfi itu berputus asa mewujudkan cita-citanya. Buktinya, dia meraih sederet prestasi (selengkapnya baca grafis). ”Siapa pun orangnya, seperti apa pun kondisinya, pasti bisa menggapai asanya. Tapi, harus usaha,” ujarnya.
Di Universitas Arya Wiraraja Sumenep, Delfi tercatat sebagai penerima beasiswa. Tetapi, beasiswa itu sebagian diberikan kepada orang tuanya. Sebab, ayahnya (Yamin Marwajianto, 63) dan ibunya (Sunarsiyah, 65) tidak memiliki penghasilan tetap. Ayahnya seorang penjahit dan ibunya fokus mengurus Delfi dan dua saudaranya.
Delfi menuturkan, kesuksesan yang direngkuh saat ini tentunya berkat dukungan orang tua. ”Saya menganggap semua prestasi yang saya peroleh sebagai sebuah anugerah. Harus disyukuri. Perjalanan hidup saya semuanya mengesankan,” ujar bungsu dari tiga bersaudara yang hobi menari dan menyanyi itu.
Dia berpendapat, perempuan tidak boleh mengedepankan kecantikan rupa. Kecerdasan juga menjadi salah satu elemen penting yang harus dimiliki kaum hawa. ”Apalagi, pada zaman modern seperti sekarang ini. Penampilan dan gaya hidup seolah menjadi acuan utama. Jangan lupa, Organ tercantik dan terseksi yang dimiliki manusia adalah otak,” tegasnya mengutip ungkapan artis Dian Sastrowardoyo. (c3)