Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Bahari Sumekar (DBS) III beroperasi kembali. Kapal yang dibuat dengan dana sekitar Rp 39 miliar itu kembali berlayar setelah melalui masa perbaikan. Air conditioner (AC) masih menjadi persoalan.
BADRI STIAWAN, Sumenep
LALU-lalang kapal yang melayani jasa penyeberangan Kalianget–Talango tetap ramai kemarin (19/4). Silih berganti. Di atas kapal tongkang penuh dengan penumpang dan kendaraan. Sama halnya di jalur dermaga III. Banyak kendaraan roda dua dan empat maupun penumpang menunggu kedatangan kapal yang akan menyeberang ke Pulau Raas.
Bukan hanya kapal tongkang, perahu-perahu yang digunakan transportasi penyeberangan juga banyak terisi penumpang. Bus-bus terparkir di luar area pelabuhan, mengantar wisatawan menikmati masa liburan.
Berbeda dengan di pelabuhan rakyat (pelra). Relatif sepi. Hanya terlihat aktivitas bongkar muat kapal barang. Kapal Motor Penumpang (KMP) DBS I juga tidak beraktivitas. Di dermaga III, KMP DBS II tetap mengapung. Meski sebagian badan kapal sudah karatan.
Di kejauhan, KMP DBS III terlihat gagah. Kapal yang diresmikan pada Oktober 2018 itu berada di tengah laut perairan Kalianget. Saat itu kapal tersebut tidak melayani penyeberangan.
Catatan Jawa Pos Radar Madura, usai resmi diterima Pemkab Sumenep, KMP DBS III melakukan pelayaran perdana pada 27 Feburari 2019. Setelah itu, kapal tersebut tidak beroperasi. Sebab, laju kapal yang lamban dikeluhkan karena lambung dan baling-baling kapal ditumbuhi tiram.
Kemudian, AC tidak berfungsi. Karena banyak keluhan, akhirnya kapal tersebut menjalani masa perawatan sekitar Maret 2019. Perbaikan dilakukan di galangan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI) di Desa Sembilangan, Bangkalan. Perbaikan meliputi pembersihan lambung dan baling-baling kapal yang sebelumnya ditumbuhi tiram.
Lalu, perbaikan air conditioner (AC). Setelah diperbaiki, KMP DBS III berlayar dari Bangkalan Rabu (10/4). Tiba di Pelabuhan Kalianget pada Kamis (11/4). Dari penuturan Kabid Angkutan dan Pengujian Sarana Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Mohammad Thayyib, KMP DBS III kembali beroperasi sejak Jumat (12/3). Kapal kargo, penumpang, dan kendaraan itu baru melayani penyeberangan laut ke Pulau Kangean.
”Kami dapat laporan dari nakhodanya, sudah bagus. Kapten kapal juga sempat menuturkan masalah AC,” ungkapnya kemarin (19/4).
AC kembali dipermasalahkan bukan karena tidak berfungsi. Namun, suhu dalam ruangan sebut-sebut kurang dingin. Terutama di ruang bawah untuk tempat tidur penumpang. AC di ruangan tersebut juga dikeluhkan sebelum kapal itu diperbaiki.
Suhu dalam ruangan itu 23 derajat. AC berfungsi dengan optimal. Menurut dia, sumber masalah bukan pada perangkat AC. Melainkan perilaku penumpang yang kerap keluar masuk ruangan.
Saat pelayaran ke Kangean, ada penumpang yang mengeluhkan suhu AC. Kurang dingin. Kemudian teknisi dari PT ASSI yang saat itu diikutsertakan dalam pelayaran menyebut tidak mungkin suhu ruangan dibuat lebih dingin lagi.
Ruangan masih terasa kurang dingin karena pintu ruangan sering buka tutup. Banyak penumpang keluar masuk. Kadang dibuka dan lama tidak ditutup lagi. Sebab, pendingin AC tidak optimal jika pintu ruangan tersebut terbuka cukup lama.
”Sebenarnya sudah bagus. Bukan masalah AC tidak berfungsi. Tinggal penumpang bisa mengatur agar tidak sering membuka pintu ruangan,” kata Thayyib.
Direktur PT Sumekar Akhmad Zainal Arifin menyampaikan, sementara KMP DBS III dijadwalkan melayani penyeberangan sekali dalam sepekan. Rute pelayaran juga masih sebatas melayani ke Pulau Kangean. Sebab, masih menunggu teken kontrak pelayaran resmi.
Jika kontrak pelayaran sudah dilakukan, pelayaran akan dilakukan ke pulau lain. Termasuk kemungkinan menambah jadwal pelayaran. ”Sementara aman-aman saja. Hanya ada sedikit. Masalah AC. Semoga bisa segera melayani ke pulau-pulau lain,” tandasnya.