Bermula dari kebiasaannya menonton drama korea (drakor) dan boyband asal Korea, Aprila Dwi Rahayu memulai karirnya sebagai atlet taekwondo. Seni bela diri asal Negeri Ginseng itu berhasil meluluhkan hatinya.
MOH. IQBAL AFGANI, Pamekasan, Jawa Pos Radar Madura
APRILA Dwi Rahayu merupakan salah seorang atlet taekwondo dengan segudang prestasi. Remaja putri kelahiran Kota Gerbang Salam ini mulai mengikuti seni bela diri taekwondo saat usianya beranjak sepuluh tahun.
Untuk menjadi juara di beberapa kompetisi, dibutuhkan kerja keras dan konsistensi dalam belajar dan berlatih. Kecintaannya terhadap drakor dan boyband asal Korea Selatan itu membuahkan hasil.
Di usianya yang masih muda, dia berhasil menembus kejuaraan taekwondo tingkat Provinsi Jawa Timur. Meski begitu, semangatnya dalam meningkatkan prestasi belum kuat.
April, sapaan akrab Aprila Dwi Rahayu, mulai berlatih serius setelah beberapa tahun kemudian. Remaja berkacamata itu bercerita, kecintaannya pada taekwondo bermula saat dirinya mengetahui bahwa olahraga seni bela diri tersebut berasal dari Korea Selatan.
Saat itu, industri hiburan dan drama asal Korea Selatan menjadi salah satu tontonan yang paling banyak digemari masyarakat, terutama kalangan anak muda. Tak heran, muncul keinginan dari April untuk pergi ke negara tersebut dengan bakat yang dimiliki.
”Karena tahu kalau taekwondo dari Korea Selatan, saya semakin semangat berlatih dengan harapan suatu saat bisa ke sana,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, April juga mahir berbahasa Korea semenjak muncul keinginan tersebut. Sembari bercerita, sesekali dia juga memamerkan kemampuan bahasanya kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM). ”Mannaseo bangawo hyeong,” celutuknya sambil tertawa lepas.
Prestasi April mulai meningkat tajam pada 2015. Meski saat itu dia ditinggal sang ayah di usianya yang ke-15, semangatnya tidak berkurang. Terbukti, anak bungsu dari dua bersaudara itu berhasil menjadi juara 3 Poomsae Pair Indonesia Open 2015.
Di usianya yang ke-16, dia juga berhasil menjadi juara 3 Poomsae Individual Putri PON Jawa Barat 2016. Saat itu, April baru duduk di bangku kelas sepuluh di salah satu SMAN di Pamekasan.
Tak tanggung-tanggung, April berhasil menyabet tiga kejuaraan di 2017. Pertama, juara ke-3 Poomsae Individual Putri di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Kedua, juara 2 Poomsae Individual Putri International Korea Ambassador dan terakhir juara 3 Poomsae Individual Putri Kejurnas Senior. ”Akhirnya, pada tahun itu saya berhasil menggapai mimpi saya untuk pergi ke Korea Selatan dengan bakat yang saya miliki,” terangnya.
Lebih lanjut, beberapa kejuaraan lainnya juga berhasil diraih dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Tahun ini atlet yang satu ini juga berhasil meraih juara 3 Poomsae Beregu Putri PON Papua. Segudang prestasi yang dimiliki mengantarkannya untuk memperoleh beasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.
Saat ini April sedang menempuh praktik kerja lapangan (PKL) di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan. Selepas sarjana, dia juga menargetkan untuk melanjutkan studi ke Korea Selatan.
”Jangan mudah patah semangat dan tetap konsisten. Sesuatu bisa terjadi atas kehendak Tuhan, namun juga harus diimbangi dengan usaha,” tandasnya.