Prestasi membanggakan kembali diraih IAIN Madura. Al-Ihkam, salah satu jurnal Fakultas Syari’ah terpilih sebagai peraih Anugerah Konstitusi Terbaik I pengelola jurnal ilmiah hukum dan konstitusi di Indonesia.
PENGHARGAAN itu diterima pada Malam Anugerah Konstitusi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (15/11). Penghargaan diterima Achmad Faidi, salah satu pengelola jurnal Al-Ihkam. Malam penganugerahan konstitusi terbaik 2019 dihadiri oleh Menteri Agama, mantan ketua MK Prof. Jimly Asshiddiqie, ketua Mahkamah Konstitusi, serta beberapa hakim MK lainnya.
Kegiatan ini kerja sama Mahkamah Konstitusi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jurnal Al-Ihkam mengalahkan jurnal dari kampus ternama lainnya. Jurnal Arena Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang meraih terbaik II. Terbaik III diraih jurnal Justicia Islamica Fakultas Syari’ah IAIN Ponorogo.
”Dari penghargaan ini kita dapat sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp 15 juta,” terang Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim.
Kosim mengucapkan terima kasih kepada pengelola jurnal Al-Ihkam atas raihan tersebut. Penghargaan ini diharapkan menjadi pemicu bagi pengelola jurnal lainnya agar terus berjuang menjadi yang terbaik.
”Semoga jurnal lainnya juga bisa meraih penghargaan dalam bidangnya masing-masing. Penghargaan ini kejutan karena kami tidak tahu kalau jurnal Al-Ihkam dinilai,” terangnya.
Hingga saat ini IAIN Madura memiliki 7 jurnal terakreditasi Sinta (Science and Technology Index). Sinta merupakan lembaga pengindeks jurnal nasional yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari tujuh jurnal tersebut, dua jurnal terakreditasi Sinta 2, tiga jurnal terakreditasi Sinta 3, dan satu jurnal Sinta 4. Dua jurnal terakreditasi Sinta 2 adalah jurnal Karsa yang fokus membahas bidang sosial dan budaya keislaman. Kemudian jurnal Al-Ihkam dalam bidang hukum dan pranata sosial.
”Kedua jurnal ini sedang dalam proses menuju peringkat jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus,” terangnya.
Tiga jurnal terakreditasi Sinta 3 adalah jurnal Tadris (bidang pendidikan Islam), jurnal Iqtishadia (bidang ekonomi Islam), jurnal Okara (bidang bahasa dan sastra) dan jurnal Islamuna (bidang studi Islam). Sedangkan satu jurnal terakreditasi Sinta 4 adalah jurnal Nuansa (bidang penelitian ilmu sosial keagamaan Islam).
Tujuh jurnal tersebut terbit dua kali setahun. Untuk terbit di Al-Ihkam atau Karsa tidak mudah. Seleksinya ketat dan bertahap. Tim penilainya melibatkan pihak luar, bahkan dari luar negeri. ”Bisa harus mengirim berkali-kali untuk bisa terbit di jurnal ini. Penulisnya 60 persen dari luar (kampus). Bahkan, ada yang dari luar negeri. Banyak juga yang ditolak” terangnya.
Pihaknya juga bangga karena dua dosen IAIN Madura telah menjadi Asesor Jurnal Ilmiah Nasional. Mereka adalah Dr Eko Ariwidodo, M.Phil. dan Dr. Arie Hariyanto, M.Hum. Keduanya terpilih sejak 2017 sebagai Tim Asesor Jurnal Ilmiah Berkala Kemenristekdikti.
Bersama tim asesor lain melakukan asesmen secara berkala terhadap jurnal-jurnal ilmiah untuk mengontrol mutu jurnal. ”Semoga dosen lain dapat menyusul sebagai asesor. Selain itu, kedua dosen tersebut terlibat aktif dalam mengembangkan mutu jurnal-jurnal yang sedang dikelola di IAIN Madura,” tukasnya.
Achmad Faidi mengatakan, anugerah tersebut menjadi motivasi untuk mengelola jurnal semakin berkualitas. IAIN Madura selalu berkomitmen turut mangawal dan menyebarluaskan nilai-nilai konstitusi. Khususnya melalui artikel-artikel ilmiah terpilih yang dipublikasi melalui jurnal Al-Ihkam.
Apalagi arahan dari MK memang mengajak semua elemen bangsa turut serta menjaga dan menegakkan nilai-nilai konstitusi. ”Menteri Agama Fachrul Razi juga meminta semua elemen bangsa untuk memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dengan selalu mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” terangnya.