SAMPANG – Guru dituntut kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran agar siswa mudah memahami. Kepala sekolah menjadi kunci keberhasilan pendidikan di lembaga tersebut.
Rahman ingin rekan-rekan guru di sekolahnya mengajar secara terukur. Materi yang diajarkan kepada murid sesuai dengan rencana. Karena itu, dia memastikan materi tersebut tepat untuk disampaikan kepada siswa.
Senin (16/4), pria bernama lengkap Abd. Rahman itu juga memeriksa materi ajar yang akan disampaikan guru. Baru setelah itu para pendidik mengajar dengan baik. Sesuai dengan kemampuan agar siswa bisa menyerap materi dan tidak bosan.
Rahman merupakan warga Desa Panempan, Kecamatan Kota Pamekasan. Pria 53 tahun itu mendapat surat keputusan (SK) gubernur Jawa Timur sebagai guru di SDN Karang Penang Oloh 2, Kecamatan Robatal, Sampang, pada 1987. Setahun kemudian dipindah ke SDN Napo Daya, Kecamatan Omben.
Di sana, lelaki kelahiran Sumenep 1965 ini melaksanakan tanggung jawab sebagai guru hingga 2011. Setelah itu diangkat menjadi kepala SDN Napo Laok 2, Kecamatan Omben, hingga 2013. Kemudian dipindah ke SDN Sogiyan 1, Kecamatan Omben, sebagai kepala sekolah lagi sampai sekarang.
Banyak prestasi diraih saat menjabat sebagai kepala sekolah. Salah satunya, terpilih sebagai juara kedua guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat kecamatan pada 2015 dan 2016. Pada 2017 juara pertama guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat kecamatan.
Pada 2018 terpilih sebagai guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat kabupaten. Rahman juga pernah terpilih sebagai peserta terbaik pertama pendidikan dan pelatihan (diklat) pengelola PKBM tingkat Jawa Timur 2016.
Menurut dia, menjadi guru harus memiliki wawasan tinggi di semua bidang keilmuan. Apalagi, ketika diberi tanggung jawab sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah bertanggung jawab mengelola dan memberdayakan seluruh potensi yang ada. ”Alhamdulillah, saya diberi amanah menjadi kepala sekolah. Sampai sekarang sudah berjalan tujuh tahunan,” katanya.
Dia menegaskan, kepala sekolah itu harus mampu berperan sebagai educator, manager, administrator supervisor, leader, innovator, dan motivator. Jika memenuhi itu, sekolah yang dipimpinnya akan maju dan berprestasi.
Selama ini pihaknya berupaya agar guru di sekolah menggunakan alat peraga. Sebab, itu merupakan media untuk memudahkan siswa cepat memahami materi pelajaran. ”Penggunaan supervisi akademik berkelanjutan. Itu yang terus kami tekankan, misalnya guru selalu membuat silabus dan RPP,” ujarnya.
Rahman juga selalu melakukan penelitian tindakan sekolah (PTS) untuk jabatan kepala sekolah. Juga, penelitian tindakan kelas (PTK) untuk guru. Itu semua untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa dan sekolah. ”Pemilihan guru berprestasi ini sangat penting. Dampaknya jelas, memotivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif,” tandasnya.