Sejumlah tokoh, akademisi, ulama, dan pemangku kebijakan di Madura berkumpul di Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya kemarin (16/8). Mereka mendiskusikan rencana pembangunan tol trans Madura.
SEJUMLAH tokoh penting hadir dalam diskusi tersebut. Mulai Stafsus Menko Polhukam Imam Marsudi, Plh Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono, dan Bupati Bangkalan Abd. Latif Amin Imron.
Kemudian, Wabup Sampang Abdullah Hidayat dan Wabup Sumenep Dewi Khalifah. Sejumlah rektor di Pulau Garam juga hadir. Lalu, sejumlah ulama dan pengasuh pondok pesantren.
Achmad Zaini selaku ketua panitia mengatakan, rencana pembangunan tol sudah lama didiskusikan. Bahkan, kajian-kajian digelar oleh akademisi. Hasil kajian itu kemudian didiskusikan dengan Pemprov Jatim.
Hasilnya, ada sambutan positif dari Gubernur Khofifah Indarparawansa. Sambutan baik itu ditindaklanjuti dengan kegiatan diskusi tersebut. ”Tol ini sangat diharapkan masyarakat Madura,” katanya.
Zaini menyampaikan, Presiden Jokowi getol membangun tol. Di Papua total ada 2 ribu kilometer jalan tol yang dibangun. Sementara di Madura, belum ada rencana pembangunan. Padahal, hanya butuh 130,14 kilometer. ”Semoga segera dibangun tol trans Madura ini,” harapnya.
Marsudi mengatakan, pada prinsipnya, Mahfud MD mendukung gerakan masyarakat. Bagi dia, yang terpenting gerakan itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah pusat memiliki sejumlah agenda pembangunan besar di Madura. Salah satunya, pangkalan TNI yang akan dibangun di Kalianget, Sumenep. Pembangunan itu bekerja sama dengan PT Garam (Persero). ”Rencana (pembangunan tol trans Madura) ini harus ditindaklanjuti dengan kajian,” katanya.
Gubernur Khofifah Indarparawansa yang diwakili Plh Sekdaprov Heru Tjahjono mengapresiasi gerakan masyarakat tersebut. Dia berharap ada langkah lanjutan berupa kajian akademik. ”Prinsipnya, ibu gubernur mengapresiasi dan akan memfasilitasi gerakan ini,” katanya.
Bupati Bangkalan Abd. Latif Amin Imron juga menyampaikan dukungan terhadap rencana pembangunan tol itu. Menurut dia, jika bisa terealisasi dengan cepat, perekonomian dari berbagai sector akan meningkat. Salah satunya, pariwisata.
Menurut dia, pembangunan tol itu harus memiliki pijakan hokum, mulai dari tingkat pemerintah pusat hingga daerah. Dengan demikian, pelaksanaannya akan lebih mudah. ”Menjadi cita-cita bersama agar dapat terwujud,” katanya.
Wabup Sampang Abdullah Hidayat juga menyampaikan dukungan terhadap pembangunan tol tersebut. Sebab, manfaatnya dinilai cukup banyak. Mulai dari peningkatan ekonomi hingga mengurai kemacetan. ”Kami yakin perekonomian di Madura akan tumbuh besar,” katanya.
Wabup Sumenep Dewi Khalifah menyatakan, kabupaten ujung timur Madura itu memiliki sejumlah komoditas andalan. Salah satunya, ikan yang tersebar di kepulauan. Namun, komiditas tersebut lebih banyak dijual ke Bali atau Banyuwangi melalui jalur laut.
Sebab, kata dia, jika melalui jalur darat, harus menempuh waktu cukup lama karena ada kemacetan di sejumlah titik. Dengan adanya tol tersebut, percepatan laju kendaraan akan tinggi sehingga roda perekonomian juga akan berputar pesat.
”Kami sangat mendukung tol trans Madura, akan sangat membantu perekonomian. Bukan hanya dari komoditas tadi, tapi juga pariwisata. Sebab, selama ini banyak wisatawan mengeluh karena terlalu jauh,” katanya.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam tidak hadir. Dia diwakili Kepala Dinas PUPR Cahya Wibawa. Cahya menyampaikan dukungan terhadap rencana pembangunan tol karena sangat dibutuhkan. ”Kami secara pribadi sangat mendukung,” tandasnya.
Diskusi prakarsa Dewan Pembangunan Madura (DPM) itu diakhiri dengan kata penutup dari sejumlah rektor dan tokoh Madura. Kemudian, dilanjutkan dengan doa yang dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan KH Ahmad Fauzi Tidjani Jauhari dan sejumlah ulama.