21.4 C
Madura
Sunday, June 4, 2023

Firdausi Nuzula, Anak Petani Pembawa Bendera Merah Putih

Terpilih sebagai bagian Paskibraka menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, prosesnya tidak mudah. Butuh komitmen dan giat berlatih.

 

TENDA berhias bendera Merah Putih terpasang di halaman kantor Pemkab Bangkalan Sabtu (15/8). Enam orang menggunakan seragam dan seorang berpakaian berbeda duduk melingkar di bawah pohon. Di tempat berbeda, sejumlah orang terlihat duduk di pintu utama kantor pemkab.

Enam orang berseragam itu merupakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Sementara satu orang yang menggunakan pakaian berbeda itu pelatih. Dia tengah memberikan pengarahan.

Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menyapa beberapa laki-laki yang duduk di teras pintu utama kantor itu. Beberapa menit kemudian, Ipda Aris Susanto menyambut dengan tangan berkepal sebagai tanda bersalaman saat pandemi Covid-19. Dia pelatih kepala Paskibraka.

Paur Lat Polres Bangkalan itu kemudian memanggil anak didik Paskibraka yang bernama Firdausi Nuzula. Siswa SMKN 3 Bangkalan itu yang menjadi pembawa bendera pada peringatan hari kemerdekaan hari ini (17/8).

Firda tidak pernah bermimpi menjadi anggota Paskibraka dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Kemerdekaan RI. Sebab, dia tahu akan banyak tantangan yang harus dilalui. Salah satunya, bersedia mengikuti latihan di bawah terik matahari.

Baca Juga :  Pemkab Bangkalan Konsisten Tekan Sebaran Covid-19

Pada awal Maret lalu, siswa kelas XI jurusan farmasi itu ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti seleksi Paskibraka. Saat itu Firda menolak. Kemudian, dua gurunya mendatangi kediamannya di Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota Bangkalan.

Dua gurunya itu kemudian meminta orang tuanya memberi izin dan dukungan kepada Firda agar bersedia mengikuti seleksi Paskibraka. Dari situlah Firda bersedia mengikuti seleksi dan mendaftar di kantor dinas pemuda dan olahraga (dispora).

Kendati demikian, alumnus SMP Negeri 6 Bangkalan tersebut belum bertekad untuk lolos seleksi. Alasannya, tidak kenal dengan peserta lain. Itulah yang membuat Firda tidak bersungguh-sungguh untuk menjadi anggota Paskibraka tahun ini.

Seiring berjalannnya waktu, Firda mengenal sembilan peserta lain. Dari situlah, dia mulai merasa nyaman dengan orang-orang baru yang dikenalnya. Saat itu juga, dia mulai serius berlatih demi mendapatkan satu slot di Paskibraka HUT Ke-76 Kemerdekaan RI.

”Orang tua terus mendukung. Guru dan teman-teman juga banyak. Kakak saya juga mendukung karena dulu kakak saya juga seorang Pasksibraka,” tutur perempuan yang bercita-cita menjadi Polwan tersebut

Semangat perempuan kelahiran 2004 itu semakin memuncak setelah yakin bahwa Paskibraka hanya diisi orang-orang pilihan. Karena itulah, dengan menjadi Paskibraka, Firda berharap bisa membanggakan orang tuanya meski berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah. ”Orang tua pekerjanya cuma petani,” tutur Firda.

Baca Juga :  Penyebab Sampang dan Bangkalan Gagal Raih Adipura 2018

Alumnus SDN Bancaran 3 itu menyampaikan, tidak mudah menjadi Paskibraka. Apalagi, pelatih hanya mengambil dua orang dari 10 peserta seleksi Paskibraka perempuan. Sementara untuk peserta laki-laki, hanya diambil empat dari 15 peserta seleksi.

Dengan demikian, anggota Paskibraka yang ada saat ini hanya enam orang. Komposisinya dua perempuan dan empat laki-laki. Tiga orang bertugas saat pengibaran bendera dan tiga lainnya bertugas saat penurunan bendera pagi.

Firda bertugas menjadi membawa. Dia didampingi Fathur Riski Maulana yang juga murid SMKN 3 Bangkalan dan Maulana Tri Widiantara Efendi, siswa SMAN 1 Bangkalan. Sementara penurunan bendera Merah Putih akan dilakukan oleh Fitria Ramadani, siswa SMAN 1 Kamal; Mahrus Soleh dari SMA Al-Hikam; dan Septian Dwi Ananto, murid SMAN 1 Bangkalan.

Aris Susanto menyampaikan, seleksi Paskibraka dilakukan dengan ketat. Terutama tentang baris-berbaris. Pemilihan enam anggota Paskibraka yang telah dikukuhkan bupati tersebut disesuaikan dengan ketentuan. Salah satunya, mengenai tinggi badan dan gerakan. ”Semuanya sudah ada aturannya,” katanya. (jup)

Terpilih sebagai bagian Paskibraka menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, prosesnya tidak mudah. Butuh komitmen dan giat berlatih.

 

TENDA berhias bendera Merah Putih terpasang di halaman kantor Pemkab Bangkalan Sabtu (15/8). Enam orang menggunakan seragam dan seorang berpakaian berbeda duduk melingkar di bawah pohon. Di tempat berbeda, sejumlah orang terlihat duduk di pintu utama kantor pemkab.


Enam orang berseragam itu merupakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Sementara satu orang yang menggunakan pakaian berbeda itu pelatih. Dia tengah memberikan pengarahan.

Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menyapa beberapa laki-laki yang duduk di teras pintu utama kantor itu. Beberapa menit kemudian, Ipda Aris Susanto menyambut dengan tangan berkepal sebagai tanda bersalaman saat pandemi Covid-19. Dia pelatih kepala Paskibraka.

Paur Lat Polres Bangkalan itu kemudian memanggil anak didik Paskibraka yang bernama Firdausi Nuzula. Siswa SMKN 3 Bangkalan itu yang menjadi pembawa bendera pada peringatan hari kemerdekaan hari ini (17/8).

Firda tidak pernah bermimpi menjadi anggota Paskibraka dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Kemerdekaan RI. Sebab, dia tahu akan banyak tantangan yang harus dilalui. Salah satunya, bersedia mengikuti latihan di bawah terik matahari.

- Advertisement -
Baca Juga :  Memburu Lorjuk, Seafood yang Bisa Diolah Menjadi Aneka Makanan Lezat

Pada awal Maret lalu, siswa kelas XI jurusan farmasi itu ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti seleksi Paskibraka. Saat itu Firda menolak. Kemudian, dua gurunya mendatangi kediamannya di Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota Bangkalan.

Dua gurunya itu kemudian meminta orang tuanya memberi izin dan dukungan kepada Firda agar bersedia mengikuti seleksi Paskibraka. Dari situlah Firda bersedia mengikuti seleksi dan mendaftar di kantor dinas pemuda dan olahraga (dispora).

Kendati demikian, alumnus SMP Negeri 6 Bangkalan tersebut belum bertekad untuk lolos seleksi. Alasannya, tidak kenal dengan peserta lain. Itulah yang membuat Firda tidak bersungguh-sungguh untuk menjadi anggota Paskibraka tahun ini.

Seiring berjalannnya waktu, Firda mengenal sembilan peserta lain. Dari situlah, dia mulai merasa nyaman dengan orang-orang baru yang dikenalnya. Saat itu juga, dia mulai serius berlatih demi mendapatkan satu slot di Paskibraka HUT Ke-76 Kemerdekaan RI.

”Orang tua terus mendukung. Guru dan teman-teman juga banyak. Kakak saya juga mendukung karena dulu kakak saya juga seorang Pasksibraka,” tutur perempuan yang bercita-cita menjadi Polwan tersebut

Semangat perempuan kelahiran 2004 itu semakin memuncak setelah yakin bahwa Paskibraka hanya diisi orang-orang pilihan. Karena itulah, dengan menjadi Paskibraka, Firda berharap bisa membanggakan orang tuanya meski berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah. ”Orang tua pekerjanya cuma petani,” tutur Firda.

Baca Juga :  Rencanakan Bentuk Pansel

Alumnus SDN Bancaran 3 itu menyampaikan, tidak mudah menjadi Paskibraka. Apalagi, pelatih hanya mengambil dua orang dari 10 peserta seleksi Paskibraka perempuan. Sementara untuk peserta laki-laki, hanya diambil empat dari 15 peserta seleksi.

Dengan demikian, anggota Paskibraka yang ada saat ini hanya enam orang. Komposisinya dua perempuan dan empat laki-laki. Tiga orang bertugas saat pengibaran bendera dan tiga lainnya bertugas saat penurunan bendera pagi.

Firda bertugas menjadi membawa. Dia didampingi Fathur Riski Maulana yang juga murid SMKN 3 Bangkalan dan Maulana Tri Widiantara Efendi, siswa SMAN 1 Bangkalan. Sementara penurunan bendera Merah Putih akan dilakukan oleh Fitria Ramadani, siswa SMAN 1 Kamal; Mahrus Soleh dari SMA Al-Hikam; dan Septian Dwi Ananto, murid SMAN 1 Bangkalan.

Aris Susanto menyampaikan, seleksi Paskibraka dilakukan dengan ketat. Terutama tentang baris-berbaris. Pemilihan enam anggota Paskibraka yang telah dikukuhkan bupati tersebut disesuaikan dengan ketentuan. Salah satunya, mengenai tinggi badan dan gerakan. ”Semuanya sudah ada aturannya,” katanya. (jup)

Artikel Terkait

Most Read

Gelombang Laut Masih Tinggi

Aparat All Out Layani Masyarakat

Jangan Biarkan Anak Jadi Asosial

Artikel Terbaru

/