25.1 C
Madura
Friday, March 24, 2023

Keluhan Warga di Sekitar Sungai Rong-karong yang Dicemari Popok

Air sungai di Dusun Rong-karong, Kelurahan Gladak Anyar, Kota Pamekasan, tak sejernih dulu. Kini, sampah termasuk popok bayi mengotori sungai tersebut.

SIANG begitu menyengat kemarin (15/9). Burung-burung hinggap di pohon bambu di Dusun Rong-karong, Kelurahan Gladak Anyar, Kota Pamekasan. Tepatnya di sekitar jembatan sungai Rong-Karong,

Beberapa pengendara sepeda motor melintas di jembatan bercat warna-warni tersebut. Panjang jembatan sekitar 15 meter. Meski begitu, lebar jembatan sempit. Mobil tidak bisa lewat.

Sayangnya, ada sejumlah oknum yang memanfaatkan jembatan tersebut untuk membuang sampah ke sungai. Warga sekitar meminta kepada semua pihak agar tidak lagi mencemari lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai.

”Kalau sempat, akan ditegur. Karena biasanya pakai sepeda motor. Langsung pergi setelah membuang sampah. Jadi tidak sempat ditegur,” kata Siti Hanafiah warga setempat.

Baca Juga :  Pembangunan TPA Baru Terkendala Lahan

Menurut perempuan kelahiran 1969 itu, yang membuang sampah di sekitar jembatan bukan orang setempat. ”Tidak diketahui orang mana yang membuang sampah. Pernah ada yang menegur, tapi malah marah-marah,” ceritanya.

Setelah sering ditegur warga setempat, oknum pembuang sampah di jembatan tersebut malah melakukan aksinya pada jam sembilan malam. ”Sampah itu dilempar. Mereka kadang pakai karung besar. Ya, ada juga pakai plastik besar,” ungkap Halili, warga yang tinggal di Dusun Rong-karong.

Menurut Halili, sampah yang dibuang itu berupa popok atau sampah rumah tangga. Padahal, sudah ada plang larangan membuang sampah di sungai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan. ”Di depan plang bersih, tapi di belakangnya banyak sampah,” terang pria asal Kelurahan Kolpajung itu.

Baca Juga :  Penambangan Batu Tidak Berizin Harus Ditindak

Dulu di jembatan sungai tersebut penuh dengan popok. Bahkan, bisa dikatakan penuh dengan sampah. Sementara, ketika sampah popok menumpuk, tidak ada upaya pembersihan dari pihak lingkungan kelurahan.

Padahal, jika sungai itu terpelihara, bisa dijadikan tempat mencuci dan mandi. ”Sudah lama kebiasaan membuang popok ke sungai, sejak zaman ada popok,” ujarnya.

Sampah-sampah yang ada di sungai tersebut menguarkan bau tak sedap hingga ke permukiman warga. Sampai hari ini masyarakat Dusun Rong-karong belum bisa berbuat banyak.

Air sungai di Dusun Rong-karong, Kelurahan Gladak Anyar, Kota Pamekasan, tak sejernih dulu. Kini, sampah termasuk popok bayi mengotori sungai tersebut.

SIANG begitu menyengat kemarin (15/9). Burung-burung hinggap di pohon bambu di Dusun Rong-karong, Kelurahan Gladak Anyar, Kota Pamekasan. Tepatnya di sekitar jembatan sungai Rong-Karong,

Beberapa pengendara sepeda motor melintas di jembatan bercat warna-warni tersebut. Panjang jembatan sekitar 15 meter. Meski begitu, lebar jembatan sempit. Mobil tidak bisa lewat.


Sayangnya, ada sejumlah oknum yang memanfaatkan jembatan tersebut untuk membuang sampah ke sungai. Warga sekitar meminta kepada semua pihak agar tidak lagi mencemari lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai.

”Kalau sempat, akan ditegur. Karena biasanya pakai sepeda motor. Langsung pergi setelah membuang sampah. Jadi tidak sempat ditegur,” kata Siti Hanafiah warga setempat.

Baca Juga :  Perda Kenaikan Retribusi Tak Kunjung Rampung

Menurut perempuan kelahiran 1969 itu, yang membuang sampah di sekitar jembatan bukan orang setempat. ”Tidak diketahui orang mana yang membuang sampah. Pernah ada yang menegur, tapi malah marah-marah,” ceritanya.

Setelah sering ditegur warga setempat, oknum pembuang sampah di jembatan tersebut malah melakukan aksinya pada jam sembilan malam. ”Sampah itu dilempar. Mereka kadang pakai karung besar. Ya, ada juga pakai plastik besar,” ungkap Halili, warga yang tinggal di Dusun Rong-karong.

- Advertisement -

Menurut Halili, sampah yang dibuang itu berupa popok atau sampah rumah tangga. Padahal, sudah ada plang larangan membuang sampah di sungai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan. ”Di depan plang bersih, tapi di belakangnya banyak sampah,” terang pria asal Kelurahan Kolpajung itu.

Baca Juga :  Pembangunan TPA Baru Terkendala Lahan

Dulu di jembatan sungai tersebut penuh dengan popok. Bahkan, bisa dikatakan penuh dengan sampah. Sementara, ketika sampah popok menumpuk, tidak ada upaya pembersihan dari pihak lingkungan kelurahan.

Padahal, jika sungai itu terpelihara, bisa dijadikan tempat mencuci dan mandi. ”Sudah lama kebiasaan membuang popok ke sungai, sejak zaman ada popok,” ujarnya.

Sampah-sampah yang ada di sungai tersebut menguarkan bau tak sedap hingga ke permukiman warga. Sampai hari ini masyarakat Dusun Rong-karong belum bisa berbuat banyak.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Kafe Mami Muda Ludes Dilalap Api

/