JAKARTA – Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mengunjungi Universitas Indonesia (UI) dan salah satu media ternama pada Selasa lalu (9/4).
Kunjungan itu, untuk memperkuat riset dan fungsi laboratorium FISIB UTM. Karena itu, rombongan sebanyak 50 orang dari UTM bertukar ilmu terkait fungsi laboratorium di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI.
Pengelola laboratorium FIB UI memaparkan, laboratorium yang dikelola tidak berkutat pada satu disiplin ilmu. Laboratorium multi dan inter disiplin itu, sudah mengarah pada big data. Sehingga, bisa diakses dan terbuka untuk umum.
Civitas FISIB UTM lalu memperdalam riset di kantor media ternama. Saat itu, mahasiswa mendapat paparan terkait teknis survei yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Misalnya tentang mekanisme hitung cepat dan Exit Poll.
Dekan FISIB UTM Surokim Abdussalam menjelaskan, pengelolaan laboratorium FISIB UTM perlu dikembangkan. Selama ini, laboratorium FISIB masih menjadi sumber belajar dan tempat menyimpan, belum berkembang seperti laboratorium FIB UI.
”Untuk itu, kami bawa dosen dan mahasiswa agar belajar tentang ini,” ujar dosen asal Lamongan yang didampingi dosen FISIB UTM, Mohtazul Farid.
Surokim berharap, FISIB UTM menjadi rujukan data terkait Madura. Semua data dan hasil penelitian tentang Madura tersimpan rapi di FISIB UTM. ”Sehingga, ketika ada yang ingin tau tentang apa saja di Madura, bisa tanya ke FISIB UTM,” pungkasnya.
JAKARTA – Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mengunjungi Universitas Indonesia (UI) dan salah satu media ternama pada Selasa lalu (9/4).
Kunjungan itu, untuk memperkuat riset dan fungsi laboratorium FISIB UTM. Karena itu, rombongan sebanyak 50 orang dari UTM bertukar ilmu terkait fungsi laboratorium di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI.
Pengelola laboratorium FIB UI memaparkan, laboratorium yang dikelola tidak berkutat pada satu disiplin ilmu. Laboratorium multi dan inter disiplin itu, sudah mengarah pada big data. Sehingga, bisa diakses dan terbuka untuk umum.
Civitas FISIB UTM lalu memperdalam riset di kantor media ternama. Saat itu, mahasiswa mendapat paparan terkait teknis survei yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Misalnya tentang mekanisme hitung cepat dan Exit Poll.
Dekan FISIB UTM Surokim Abdussalam menjelaskan, pengelolaan laboratorium FISIB UTM perlu dikembangkan. Selama ini, laboratorium FISIB masih menjadi sumber belajar dan tempat menyimpan, belum berkembang seperti laboratorium FIB UI.
”Untuk itu, kami bawa dosen dan mahasiswa agar belajar tentang ini,” ujar dosen asal Lamongan yang didampingi dosen FISIB UTM, Mohtazul Farid.
Surokim berharap, FISIB UTM menjadi rujukan data terkait Madura. Semua data dan hasil penelitian tentang Madura tersimpan rapi di FISIB UTM. ”Sehingga, ketika ada yang ingin tau tentang apa saja di Madura, bisa tanya ke FISIB UTM,” pungkasnya.
