SUMENEP – Visit 2018 menjadi agenda istimewa bagi masyarakat Sumenep. Pemkab juga melibatkan warga dalam mengisi program itu. Seperti pawai festival kuliner nusantara yang melibatkan berbagai elemen masyarakat di dalamnya.
Tak ada lalu lalang kendaraan di jalan raya depan rumah dinas bupati Sumenep, Sabtu (14/7). Akses Jalan Jendral Sudirman itu ditutup. Itu dilakukan karena pemkab sedang menggelar pawai festival kuliner nusantara.
Para peserta datang di pagi yang masih dingin. Jam baru bergeser pada angka 06.30, mereka sudah memadati jalan raya. Ada yang berseragam tradisional ala Sakera. Ada pula yang mengenakan pakaian ningrat.
Ada 439 peserta yang terlibat dalam pawai festival kuliner nusantara. Mereka sebagian besar merupakan perwakilan sekolah berprestasi di Sumenep. Sebagian yang lain perwakilan warga atau komunitas masyarakat.
Mula-mula acara diisi dengan seremoni pembukaan. Bupati Sumenep A. Busyro Karim membuka langsung acara tersebut. Dia didampingi oleh Wakil Bupati Achmad Fauzi dan Ketua DPRD Herman Dali Kusuma. Turut pula hadir Sekkab Sumenep Edy Rasiyadi beserta para kepala dinas serta anggota forkopimda.
Usai seremoni, para peserta menunjukkan atraksinya. Ada tari tradisional bertema kuliner nusantara. Disusul penampilan drum band dari berbagai sekolah di Kota Keris.
Karena pawai ini bertema kuliner, maka sebagian besar peserta menggunakan makanan sebagai aksesori. Seperti ditunjukkan oleh komunitas sepeda ontel dengan membawa singkong mentah yang masih melekat di pohonnya. Ada pula peserta yang berkostum sayuran.
Para siswa dari SDN Bangselok 1 menyajikan makanan tradisional Sumenep. Ada menu apen, bugghul, lemper, lopes, gettas, dan lainnya. Makanan-makanan itu dipersembahkan untuk bupati serta para pejabat lainnya.
Menerima persembahan itu, bupati langsung mencoba makanan-makanan tradisional itu. Sontak, tepuk tangan pun bergemuruh. Para pejabat yang lain turut serta mencicipi.
Yang tak kalah menyedot perhatian yakni pasukan pembasmi sampah. Mereka yang menyebut dirinya tim teroris antisampah berada di barisan paling akhir. Bukan anak-anak ataupun remaja, melainkan orang dewasa yang lengkap dengan alat pembersih sampah.
”Tim teroris antisampah ini siap membersihkan sampah-sampah di jalanan. Tujuannya, ketika acara selesai, Sumenep tetap bersih dan Super Mantap,” kata Kepala Dispertapahorbun Sumenep Bambang Heriyanto.
Sementara itu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, tujuan pergelaran Festival Kuliner Nusantara adalah dapat memberdayakan masyarakat. Acara tersebut bukan hanya soal berapa makanan yang disajikan, melainkan seberapa besar dampak perekonomian bagi masyarakat.
”Kalau acaranya banyak, akan semakin banyak orang yang datang ke Sumenep. Ekonomi masyarakat nantinya akan bergerak dan memberikan peluang bagi masyarakat kreatif,” katanya.
”Para wisatawan yang datang itu akan bermalam di Sumenep, makan di Sumenep. Serta berbelanja oleh-oleh dari Sumenep. Itu yang paling penting,” tukasnya.