23.9 C
Madura
Sunday, April 2, 2023

Profil Atlet KONI Jawa Timur Peraih Medali Emas

Buku bisa menjadi dokumentasi peristiwa dan figur. Juga bisa menjadi motivasi bagi para pembaca. Termasuk buku yang khusus menyajikan profil atlet berprestasi. Seperti buku berjudul Potret Sang Jagoan terbitan KONI Jawa Timur.

ADAM MUHLIS DINILLAH, Bangkalan

ATLET dan para penggiat olahraga di Bangkalan bersyukur ada forum yang membahas mengenai prestasi olahraga. Salah satunya adalah bedah buku Potret Sang Jagoan; Profil Atlet KONI Jawa Timur Peraih Medali Emas. Buku ini membahas mengenai profil atlet asal Jawa Timur yang mampu berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

Forum yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Madura (JPRM) itu berlangsung Aula STKIP PGRI Bangkalan kemarin (14/3). Dihadiri setidaknya 56 peserta, bedah buku tersebut berlangsung menarik.

Sejumlah undangan penting juga turut hadir. Selain Ketua Harian KONI Jawa Timur Drs. M. Nabil, M.Si, juga dihadiri oleh pengurus harian KONI Bangkalan. Saat ini mereka sedang mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI 2019.

Beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) di Bangkalan juga turut hadir. Selain itu, perwakilan atlet, guru-guru olahraga, dan mahasiswa yang gemar terhadap olahraga juga hadir dalam acara bedah buku tersebut.

Ketua Harian KONI Jawa Timur M. Nabil menyampaikan, hanya KONI Jatim yang membuat buku seperti ini. Menurut dia, penerbitan buku ini sangat penting untuk transformasi figur dan prestasi, sehingga mereka bisa menjadi unggul di cabor-cabor masing-masing.

Baca Juga :  KONI Ukur Kapasitas Fisik Atlet dan Beri Suplemen, Ini Tujuannya

Dalam sambutannya, Nabil mengungkapkan, secara spesifik buku ini berisi tentang profil atlet asal Jawa Timur di beberapa cabor. Terutama mereka yang mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Buku ini dicetak agar keluarga atlet pun tahu, masyarakat tahu, bahwa mereka mampu berprestasi membawa nama daerah, Jawa Timur, dan Indonesia.

”Tidak ada yang kebetulan dalam olahraga. Jangan sebut prestasi itu diraih dengan kebetulan,” ungkap Nabil. Semua atlet dan pengurus cabor tahu bahwa proses untuk menggapai prestasi itu berat. Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Maksum, Fuad Ariyanto, dan Sidiq Prasetio selaku penulis kepada pembaca.

Nabil mengatakan, yang dibutuhkan atlet Jawa Timur adalah motivasi. Dengan motivasi itu mereka diharapkan dapat menorehkan prestasi hingga level tertinggi. ”Sekarang bayaran Rp 300 juta itu didapatkan karena prestasinya. Tidak pakai agen yang nantinya dipotong, tapi utuh untuk atlet tersebut,” kata Nabil.

Melalui olahraga ini mereka bisa menghidupi keluarga. Jadi motivasi ini diperlukan untuk menumbuhkan motivasi atlet untuk terus berjuang dan berlatih agar mampu berprestasi di tingkat yang lebih tinggi.

Sementara itu, General Manager JPRM M. Tojjib menyambut baik kehadiran buku ini. Dia mengatakan, setiap prestasi itu tidak akan muncul dengan tiba-tiba. ”Raihan medali dan prestasi bukan sesuatu yang tiba-tiba terjadi, tapi harus dilakukan melalui proses,” ujarnya.

Baca Juga :  Wali Murid Keluhkan Pembelajaran Jarak Jauh

Redaktur Olahraga JPRM Moh. Subhan juga mengapresiasi buku 228 halaman ini. Buku ini menjadi pemacu semangat atlet muda. Apalagi, atlet Madura sangat berpotensi. Bahkan, bisa sejajar dengan atlet-atlet profesional. Hanya, memang perlu perhatian khusus.

”Banyak atlet Madura berprestasi yang tidak ter-cover dalam buku ini. Itu mungkin catatan saya,” kata Subhan.

Maksum pun menjelaskan catatan Subhan. Menurut dia, penulisan atlet berprestasi dalam Potret Sang Jagoan ini berdasarkan ranking. Dari ranking tersebut diambil atlet-atlet yang juara internasional terlebih dahulu, nasional, dan seterusnya. ”Yang belum tercakup di sini, nanti akan diterbitkan buku kedua,” katanya.

Maksum menambahkan, buku ini tidak hanya sebagai motivasi para atlet. Juga bisa jadi pendidikan. Misalnya usaha keras untuk prestasi. ”Menjadi media yang dapat jadi pembelajaran, khususnya atlet dan pembinaan di daerah,” ungkap mantan jurnalis Jawa Pos tersebut.

Sebagai perwakilan cabor, Ketua Umum Persatuan Atletik seluruh Indonesia (PASI) Bangkalan Hosen Sahbana menyebut bedah buku ini sangat bermanfaat. Terutama dalam memotivasi para atlet menuju Porprov VI 2019.

Buku bisa menjadi dokumentasi peristiwa dan figur. Juga bisa menjadi motivasi bagi para pembaca. Termasuk buku yang khusus menyajikan profil atlet berprestasi. Seperti buku berjudul Potret Sang Jagoan terbitan KONI Jawa Timur.

ADAM MUHLIS DINILLAH, Bangkalan

ATLET dan para penggiat olahraga di Bangkalan bersyukur ada forum yang membahas mengenai prestasi olahraga. Salah satunya adalah bedah buku Potret Sang Jagoan; Profil Atlet KONI Jawa Timur Peraih Medali Emas. Buku ini membahas mengenai profil atlet asal Jawa Timur yang mampu berprestasi di tingkat nasional dan internasional.


Forum yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Madura (JPRM) itu berlangsung Aula STKIP PGRI Bangkalan kemarin (14/3). Dihadiri setidaknya 56 peserta, bedah buku tersebut berlangsung menarik.

Sejumlah undangan penting juga turut hadir. Selain Ketua Harian KONI Jawa Timur Drs. M. Nabil, M.Si, juga dihadiri oleh pengurus harian KONI Bangkalan. Saat ini mereka sedang mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI 2019.

Beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) di Bangkalan juga turut hadir. Selain itu, perwakilan atlet, guru-guru olahraga, dan mahasiswa yang gemar terhadap olahraga juga hadir dalam acara bedah buku tersebut.

Ketua Harian KONI Jawa Timur M. Nabil menyampaikan, hanya KONI Jatim yang membuat buku seperti ini. Menurut dia, penerbitan buku ini sangat penting untuk transformasi figur dan prestasi, sehingga mereka bisa menjadi unggul di cabor-cabor masing-masing.

Baca Juga :  GOR Saka Belum Bisa Difungsikan untuk Olahraga
- Advertisement -

Dalam sambutannya, Nabil mengungkapkan, secara spesifik buku ini berisi tentang profil atlet asal Jawa Timur di beberapa cabor. Terutama mereka yang mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Buku ini dicetak agar keluarga atlet pun tahu, masyarakat tahu, bahwa mereka mampu berprestasi membawa nama daerah, Jawa Timur, dan Indonesia.

”Tidak ada yang kebetulan dalam olahraga. Jangan sebut prestasi itu diraih dengan kebetulan,” ungkap Nabil. Semua atlet dan pengurus cabor tahu bahwa proses untuk menggapai prestasi itu berat. Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Maksum, Fuad Ariyanto, dan Sidiq Prasetio selaku penulis kepada pembaca.

Nabil mengatakan, yang dibutuhkan atlet Jawa Timur adalah motivasi. Dengan motivasi itu mereka diharapkan dapat menorehkan prestasi hingga level tertinggi. ”Sekarang bayaran Rp 300 juta itu didapatkan karena prestasinya. Tidak pakai agen yang nantinya dipotong, tapi utuh untuk atlet tersebut,” kata Nabil.

Melalui olahraga ini mereka bisa menghidupi keluarga. Jadi motivasi ini diperlukan untuk menumbuhkan motivasi atlet untuk terus berjuang dan berlatih agar mampu berprestasi di tingkat yang lebih tinggi.

Sementara itu, General Manager JPRM M. Tojjib menyambut baik kehadiran buku ini. Dia mengatakan, setiap prestasi itu tidak akan muncul dengan tiba-tiba. ”Raihan medali dan prestasi bukan sesuatu yang tiba-tiba terjadi, tapi harus dilakukan melalui proses,” ujarnya.

Baca Juga :  Anak Perajin Batik Dapat Beasiswa ke Tiongkok

Redaktur Olahraga JPRM Moh. Subhan juga mengapresiasi buku 228 halaman ini. Buku ini menjadi pemacu semangat atlet muda. Apalagi, atlet Madura sangat berpotensi. Bahkan, bisa sejajar dengan atlet-atlet profesional. Hanya, memang perlu perhatian khusus.

”Banyak atlet Madura berprestasi yang tidak ter-cover dalam buku ini. Itu mungkin catatan saya,” kata Subhan.

Maksum pun menjelaskan catatan Subhan. Menurut dia, penulisan atlet berprestasi dalam Potret Sang Jagoan ini berdasarkan ranking. Dari ranking tersebut diambil atlet-atlet yang juara internasional terlebih dahulu, nasional, dan seterusnya. ”Yang belum tercakup di sini, nanti akan diterbitkan buku kedua,” katanya.

Maksum menambahkan, buku ini tidak hanya sebagai motivasi para atlet. Juga bisa jadi pendidikan. Misalnya usaha keras untuk prestasi. ”Menjadi media yang dapat jadi pembelajaran, khususnya atlet dan pembinaan di daerah,” ungkap mantan jurnalis Jawa Pos tersebut.

Sebagai perwakilan cabor, Ketua Umum Persatuan Atletik seluruh Indonesia (PASI) Bangkalan Hosen Sahbana menyebut bedah buku ini sangat bermanfaat. Terutama dalam memotivasi para atlet menuju Porprov VI 2019.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/