21.4 C
Madura
Sunday, June 4, 2023

Iksaputra Ponpes Annuqayah Bantu Pencegahan Covid-19

Selain berdoa, santri memiliki cara tersendiri untuk membantu pemerintah memerangi coronavirus disease 2019 (Covid-19). Selama masa libur, santri yang tergabung dalam Ikatan Santri Pantai Utara (Iksaputra) Ponpes Annuqayah Lubangsa, Kecamatan Guluk-Guluk, itu blusukan membantu sesama.

BADRI STIAWAN, Sumenep, RadarMadura.id

SANTRI tidak hanya fokus menjalani aktivitas rutin belajar ilmu agama di pondok pesantren (ponpes). Tidak cuma mengaji. Tapi juga berkreativitas, berinovasi, dan peduli kepada sesama. Berbakti dan berbagi pada masa pandemi. Itulah yang ditonjolkan Iksaputra.

Selama masa libur panjang, pengurus dan anggota Iksaputra memang memanfaatkannya untuk melakukan bakti sosial (baksos). Bukan hanya untuk liburan dan bersantai. Mereka tergerak untuk ikut andil melawan persebaran Covid-19 di Kota Keris. Apalagi, kini sudah berstatus zona merah.

Baksos yang digelar para santri tersebut dikemas dalam bentuk pembagian masker gratis. Juga, bagi-bagi jamu tradisional yang diproduksi secara mandiri. Ada empat kecamatan di wilayah pantura Sumenep yang menjadi sasaran kegiatan baksos. Perinciannya, Kecamatan Pasongsongan, Rubaru, Ambunten, dan Dasuk.

Pendistribusian bantuan dibagi dua tahap. Pertama, membagikan jamu dan masker di Kecamatan Pasongsongan dan Rubaru pada Jumat (8/5). Tahap kedua, melakukan kegiatan bagi-bagi masker dan jamu di Kecamatan Ambunten dan Dasuk kemarin (9/5).

Baca Juga :  Upacara Adat Nyadar yang Terus Dilestarikan Warga Sumenep

Memang tidak banyak bantuan yang diberikan. Penerima bantuan per kecamatan dijatah 25 orang. Penerima bantuan diprioritaskan warga lanjut usia (lansia). Maklum, baksos itu diadakan secara swadaya. Hasil sumbangan pengurus dan alumni. Tapi, gerakan kecil untuk mencegah persebaran Covid-19 itu diharapkan menginspirasi pihak lain.

”Kami memang tidak membuka donasi. Karena kegiatan ini murni sebagai bentuk kepedulian pengurus dan alumni,” ujar ketua Iksaputra Ponpes Annuqayah Lubangsa, Guluk-Guluk, Moh. Syafii Idrus.

Mengapa jamu dan masker? Alasan Idrus, karena bisa memproteksi warga dari virus dan meningkatkan imunitas tubuh pada masa pandemi. Warga pedesaan dinilai masih banyak yang abai dan tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Jamu buatan Iksaputra tidak hanya mencegah penularan Covid-19, tapi juga bermanfaat untuk menghindari penyakit lain.

”Kami juga menyertakan keterangan bahan-bahan dan manfaatnya di bungkus jamu. Sehingga, warga bisa meracik sendiri di rumah,” kata pria bertubuh jangkung itu.

Baca Juga :  ACT Latih Ratusan Murid SMPN 9 Yogyakarta Mitigasi Bencana

Menurut dia, Iksaputra juga melakukan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan. Mulai dari rajin mencuci tangan dan menerapkan phsycal distancing. ”Saat menyerahkan bantuan, kami datangi rumah warga satu per satu. Itu untuk mematuhi anjuran pemerintah dalam mencegah persebaran Covid-19,” tegas Idrus.

Dijelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Jika dianggap membantu dan dibutuhkan masyarakat, baksos tersebut akan kembali dilanjutkan. ”Saat ini banyak warga yang menghubungi dan meminta jamu. Alasannya, meningkatkan daya tahan tubuh. Respons masyarakat sangat baik,” ucapnya.

Idrus memaparkan, sejak didirikan pada 1980 silam, Iksaputra memang fokus melakukan kegiatan sosial dan keagamaan. Mulai santunan anak yatim, bersih-bersih pemakaman umum, pengadaan tempat sampah, dan kegiatan lainnya. Termasuk menggelar hataman Alquran di setiap kecamatan.

”Semoga kegiatan yang kami lakukan bisa memunculkan gerakan-gerakan peduli sosial lainnya. Kami ingin semua pihak saling membantu satu sama lain. Peduli dan saling berbagi,” harap Idrus.

Selain berdoa, santri memiliki cara tersendiri untuk membantu pemerintah memerangi coronavirus disease 2019 (Covid-19). Selama masa libur, santri yang tergabung dalam Ikatan Santri Pantai Utara (Iksaputra) Ponpes Annuqayah Lubangsa, Kecamatan Guluk-Guluk, itu blusukan membantu sesama.

BADRI STIAWAN, Sumenep, RadarMadura.id

SANTRI tidak hanya fokus menjalani aktivitas rutin belajar ilmu agama di pondok pesantren (ponpes). Tidak cuma mengaji. Tapi juga berkreativitas, berinovasi, dan peduli kepada sesama. Berbakti dan berbagi pada masa pandemi. Itulah yang ditonjolkan Iksaputra.


Selama masa libur panjang, pengurus dan anggota Iksaputra memang memanfaatkannya untuk melakukan bakti sosial (baksos). Bukan hanya untuk liburan dan bersantai. Mereka tergerak untuk ikut andil melawan persebaran Covid-19 di Kota Keris. Apalagi, kini sudah berstatus zona merah.

Baksos yang digelar para santri tersebut dikemas dalam bentuk pembagian masker gratis. Juga, bagi-bagi jamu tradisional yang diproduksi secara mandiri. Ada empat kecamatan di wilayah pantura Sumenep yang menjadi sasaran kegiatan baksos. Perinciannya, Kecamatan Pasongsongan, Rubaru, Ambunten, dan Dasuk.

Pendistribusian bantuan dibagi dua tahap. Pertama, membagikan jamu dan masker di Kecamatan Pasongsongan dan Rubaru pada Jumat (8/5). Tahap kedua, melakukan kegiatan bagi-bagi masker dan jamu di Kecamatan Ambunten dan Dasuk kemarin (9/5).

Baca Juga :  Anggaran Penanganan Covid-19 Tujuh Satgas Rp 22 Miliar

Memang tidak banyak bantuan yang diberikan. Penerima bantuan per kecamatan dijatah 25 orang. Penerima bantuan diprioritaskan warga lanjut usia (lansia). Maklum, baksos itu diadakan secara swadaya. Hasil sumbangan pengurus dan alumni. Tapi, gerakan kecil untuk mencegah persebaran Covid-19 itu diharapkan menginspirasi pihak lain.

- Advertisement -

”Kami memang tidak membuka donasi. Karena kegiatan ini murni sebagai bentuk kepedulian pengurus dan alumni,” ujar ketua Iksaputra Ponpes Annuqayah Lubangsa, Guluk-Guluk, Moh. Syafii Idrus.

Mengapa jamu dan masker? Alasan Idrus, karena bisa memproteksi warga dari virus dan meningkatkan imunitas tubuh pada masa pandemi. Warga pedesaan dinilai masih banyak yang abai dan tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Jamu buatan Iksaputra tidak hanya mencegah penularan Covid-19, tapi juga bermanfaat untuk menghindari penyakit lain.

”Kami juga menyertakan keterangan bahan-bahan dan manfaatnya di bungkus jamu. Sehingga, warga bisa meracik sendiri di rumah,” kata pria bertubuh jangkung itu.

Baca Juga :  Catatan Guru Pelosok Desa pada Masa Korona

Menurut dia, Iksaputra juga melakukan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan. Mulai dari rajin mencuci tangan dan menerapkan phsycal distancing. ”Saat menyerahkan bantuan, kami datangi rumah warga satu per satu. Itu untuk mematuhi anjuran pemerintah dalam mencegah persebaran Covid-19,” tegas Idrus.

Dijelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Jika dianggap membantu dan dibutuhkan masyarakat, baksos tersebut akan kembali dilanjutkan. ”Saat ini banyak warga yang menghubungi dan meminta jamu. Alasannya, meningkatkan daya tahan tubuh. Respons masyarakat sangat baik,” ucapnya.

Idrus memaparkan, sejak didirikan pada 1980 silam, Iksaputra memang fokus melakukan kegiatan sosial dan keagamaan. Mulai santunan anak yatim, bersih-bersih pemakaman umum, pengadaan tempat sampah, dan kegiatan lainnya. Termasuk menggelar hataman Alquran di setiap kecamatan.

”Semoga kegiatan yang kami lakukan bisa memunculkan gerakan-gerakan peduli sosial lainnya. Kami ingin semua pihak saling membantu satu sama lain. Peduli dan saling berbagi,” harap Idrus.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/