25.1 C
Madura
Friday, March 24, 2023

Seperti Kehilangan Lentera setelah Dokter Sulistiawan Meninggal Dunia

Tugas tenaga kesehatan (nakes) di tengah pandemi Covid-19 penuh risiko. Mereka seperti berenang di tengah laut saat badai dan tak tampak mana tepian untuk berlabuh. Ketika ada yang gugur, yang lain saling menguatkan.

ANIS BILLAH, Sampang, Jawa Pos Radar Madura

DOKTER Sulistiawan, Sp.OT adalah ketua Emergency Medical Team Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sampang. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi (Sp.OT) itu dikenal selalu concern dan sangat peduli dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menerima pesan duka kepergian dokter Sulistiawan dari salah seorang dokter pukul 05.16 kemarin (6/7). Sebelum meninggal, dia dikabarkan terpapar Covid-19 sejak Minggu (20/6). Artinya, selama 16 hari almarhum berjuang melawan virus korona.

Kepergian Sulistiawan membuat keluarga besar IDI Cabang Sampang kehilangan. Hal itu diungkapkan Ketua IDI Cabang Sampang dr Indah Nursusanti. Menurut dia, Sulistiawan merupakan sosok dokter senior di Kota Bahari. Semasa hidupnya selalu berusaha mengabdikan kompetensinya agar bermanfaat bagi sesama. Terutama yang membutuhkan kompetensi medis.

”Semangat untuk selalu mengambil bagian dalam setiap peristiwa yang diperlukan peran medis di dalamnya,” tutur Indah.

Saat ini IDI Sampang seperti kehilangan lentera pasca kepergian Sulistiawan menghadap Yang Mahakuasa. Sebab, kehadiran almarhum dalam IDI Sampang banyak memberikan kontribusi. Tak jarang dia menginspirasi sejawat dokter yang bertugas di Kota Bahari.

Baca Juga :  Mengenang Mendiang Dirut PT BPRS Sumeker Novi Sujatmiko

Selama masa pandemi, dokter Sulis sering ikut berkiprah mencari solusi dalam pengendalian Covid-19. Berbagai masukan disumbangkan kepada organisasi profesi, sejawat dokter, dan Pemkab Sampang.

”Banyak sumbangan pemikiran beliau untuk kontribusi aktif profesi dokter bagi masyarakat. Karena itulah beliau kami daulat untuk menjadi ketua Emergency Medical Team IDI Cabang Sampang,” papar kepala Puskesmas Banyuanyar itu.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sosok dokter Sulis. Saat bertugas selalu ingin membuat inovasi dalam perkembangan medis. Selain itu, selalu berusaha untuk transfer of knowledge bagi sejawat dokter umum di layanan primer.

Indah menilai, hubungan sosial tidak hanya terjalin dengan sejawat dokter seangkatan. Komunkasi dengan dokter junior juga dibangun. Karena itu, Sulis dikenal sebagai sosok dokter yang bisa menempatkan diri di setiap lapisan.

”Di kalangan dokter junior pun komunikasi beliau bisa nyambung sehingga semuanya mudah akrab,” kenang Indah.

Dokter Sulis aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Jiwa sosial almarhum tinggi. Di antaranya, selalu berperan aktif dalam memberikan donasi untuk kegiatan sosial di lingkungan IDI Cabang Sampang maupun kemasyarakatan.

Di internal organisasi, almarhum aktif dalam kegiatan sosial. Di antaranya, menggerakkan bakti IDI untuk bangsa. Yakni, diisi dengan penanganan gangguan gizi bagi balita, sumbangan/donasi APD pada RSUD dr Mohammad Zyn Sampang, puskesmas, serta dokter praktik mandiri saat pandemi.

Baca Juga :  Belajar Tetap Lancar Lewat layar #KenapaNggak

”Sepertinya almarhum juga terlibat di beberapa yayasan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Semangat almarhum akan selalu menginspirasi kami,” ujarnya.

Saat ini masih banyak tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang melawan Covid-19. Pihaknya terus memberikan dukungan agar nakes semangat untuk sembuh. ”Selalu memohon lindungan Allah. Pasrahkan semua kepada Allah SWT,” pesannya.

Indah mengakui, risiko nakes rentan terpapar. Namun, pihaknya meminta nakes saling mendukung dalam menyelamatkan masyarakat. Meskipun dalam menghadapi Covid-19 serasa berenang di tengah laut saat badai yang tak tampak mana tepian untuk berlabuh. Sebagai bentuk ikhtiar, jangan lupa membentengi keselamatan diri disiplin prokes dengan APD sesuai standar.

”Terus dan terus kita abdikan kemampuan kompetensi. Niatkan bekerja untuk ibadah,” ucapnya.

Direktur RSD Ketapang dr Juan Setiadi Zenniko merupakan salah satu sejawat yang lama mengenal dokter Sulis. Dia mengaku sejak 2004 mengenal Sulistiawan. Juan termasuk orang yang sering mendapat motivasi dari almarhum. ”Dorongan semangat beliau menginspirasi saya sampai sekarang,” ungkapnya.

Menurut Juan, almarhum termasuk dokter yang paling suka melakukan bakti sosial. Pada saat menjabat dokter umum, almarhum sering mengadakan sunatan masal. Belakangan almarhum juga aktif mengadakan pengobatan nyeri lutut. ”Sebelum akhirnya masuk RS dr Soetomo karena Covid-19,” tandasnya.

Tugas tenaga kesehatan (nakes) di tengah pandemi Covid-19 penuh risiko. Mereka seperti berenang di tengah laut saat badai dan tak tampak mana tepian untuk berlabuh. Ketika ada yang gugur, yang lain saling menguatkan.

ANIS BILLAH, Sampang, Jawa Pos Radar Madura

DOKTER Sulistiawan, Sp.OT adalah ketua Emergency Medical Team Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sampang. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi (Sp.OT) itu dikenal selalu concern dan sangat peduli dalam pengendalian pandemi Covid-19.


Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menerima pesan duka kepergian dokter Sulistiawan dari salah seorang dokter pukul 05.16 kemarin (6/7). Sebelum meninggal, dia dikabarkan terpapar Covid-19 sejak Minggu (20/6). Artinya, selama 16 hari almarhum berjuang melawan virus korona.

Kepergian Sulistiawan membuat keluarga besar IDI Cabang Sampang kehilangan. Hal itu diungkapkan Ketua IDI Cabang Sampang dr Indah Nursusanti. Menurut dia, Sulistiawan merupakan sosok dokter senior di Kota Bahari. Semasa hidupnya selalu berusaha mengabdikan kompetensinya agar bermanfaat bagi sesama. Terutama yang membutuhkan kompetensi medis.

”Semangat untuk selalu mengambil bagian dalam setiap peristiwa yang diperlukan peran medis di dalamnya,” tutur Indah.

Saat ini IDI Sampang seperti kehilangan lentera pasca kepergian Sulistiawan menghadap Yang Mahakuasa. Sebab, kehadiran almarhum dalam IDI Sampang banyak memberikan kontribusi. Tak jarang dia menginspirasi sejawat dokter yang bertugas di Kota Bahari.

Baca Juga :  Belajar Tetap Lancar Lewat layar #KenapaNggak
- Advertisement -

Selama masa pandemi, dokter Sulis sering ikut berkiprah mencari solusi dalam pengendalian Covid-19. Berbagai masukan disumbangkan kepada organisasi profesi, sejawat dokter, dan Pemkab Sampang.

”Banyak sumbangan pemikiran beliau untuk kontribusi aktif profesi dokter bagi masyarakat. Karena itulah beliau kami daulat untuk menjadi ketua Emergency Medical Team IDI Cabang Sampang,” papar kepala Puskesmas Banyuanyar itu.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sosok dokter Sulis. Saat bertugas selalu ingin membuat inovasi dalam perkembangan medis. Selain itu, selalu berusaha untuk transfer of knowledge bagi sejawat dokter umum di layanan primer.

Indah menilai, hubungan sosial tidak hanya terjalin dengan sejawat dokter seangkatan. Komunkasi dengan dokter junior juga dibangun. Karena itu, Sulis dikenal sebagai sosok dokter yang bisa menempatkan diri di setiap lapisan.

”Di kalangan dokter junior pun komunikasi beliau bisa nyambung sehingga semuanya mudah akrab,” kenang Indah.

Dokter Sulis aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Jiwa sosial almarhum tinggi. Di antaranya, selalu berperan aktif dalam memberikan donasi untuk kegiatan sosial di lingkungan IDI Cabang Sampang maupun kemasyarakatan.

Di internal organisasi, almarhum aktif dalam kegiatan sosial. Di antaranya, menggerakkan bakti IDI untuk bangsa. Yakni, diisi dengan penanganan gangguan gizi bagi balita, sumbangan/donasi APD pada RSUD dr Mohammad Zyn Sampang, puskesmas, serta dokter praktik mandiri saat pandemi.

Baca Juga :  Dian Maharani AN-Alicya Prasietadecy F, Pembawa Baki Bendera Pusaka

”Sepertinya almarhum juga terlibat di beberapa yayasan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Semangat almarhum akan selalu menginspirasi kami,” ujarnya.

Saat ini masih banyak tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang melawan Covid-19. Pihaknya terus memberikan dukungan agar nakes semangat untuk sembuh. ”Selalu memohon lindungan Allah. Pasrahkan semua kepada Allah SWT,” pesannya.

Indah mengakui, risiko nakes rentan terpapar. Namun, pihaknya meminta nakes saling mendukung dalam menyelamatkan masyarakat. Meskipun dalam menghadapi Covid-19 serasa berenang di tengah laut saat badai yang tak tampak mana tepian untuk berlabuh. Sebagai bentuk ikhtiar, jangan lupa membentengi keselamatan diri disiplin prokes dengan APD sesuai standar.

”Terus dan terus kita abdikan kemampuan kompetensi. Niatkan bekerja untuk ibadah,” ucapnya.

Direktur RSD Ketapang dr Juan Setiadi Zenniko merupakan salah satu sejawat yang lama mengenal dokter Sulis. Dia mengaku sejak 2004 mengenal Sulistiawan. Juan termasuk orang yang sering mendapat motivasi dari almarhum. ”Dorongan semangat beliau menginspirasi saya sampai sekarang,” ungkapnya.

Menurut Juan, almarhum termasuk dokter yang paling suka melakukan bakti sosial. Pada saat menjabat dokter umum, almarhum sering mengadakan sunatan masal. Belakangan almarhum juga aktif mengadakan pengobatan nyeri lutut. ”Sebelum akhirnya masuk RS dr Soetomo karena Covid-19,” tandasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Kafe Mami Muda Ludes Dilalap Api

/