23 C
Madura
Saturday, June 10, 2023

Chamisha Laylani, Murid SMPN 2 Pamekasan, Pegang Tiket KSN Nasional

Ketekunan Chamisha belajar berbuah prestasi. Remaja 14 tahun itu menjadi satu-satunya pelajar SMP di Madura yang mewakili Jawa Timur di Kompetisi Sains Nasional (KSN).

MOH. IQBAL AFGANI, Pamekasan, Jawa Pos Radar Madura

TERPILIH sebagai satu-satunya delegasi Madura di KSN merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Chamisha Laylani. Butuh perjuangan ekstra untuk bisa berhasil mencapai prestasi tersebut.

Chamisha mengaku beberapa kali gagal menembus olimpiade tingkat kabupaten maupun provinsi. Berkat kegigihannya, murid kelas IX SMPN 2 Pamekasan itu berhasil menoreh prestasi membanggakan.

Kegagalan bukan akhir dari segalanya, motivasi itulah yang selalu disematkan dalam benaknya. Meski pernah gagal, Chamisha meyakini, dengan usaha dan doa, kegagalan itu akan menjadi sebuah kesuksesan.

”Kalau kita sudah berhenti melangkah, bagaimana kita bisa meraih mimpi dan cita-cita. Kuncinya hanya satu, terus berjalan dan jangan berhenti,” kata dara kelahiran 14 Desember 2006 ini.

Dalam belajar, Chamisha menerapkan pembelajaran singkat namun konsisten. Cara tersebut dinilai lebih efektif untuk meningkatkan daya ingat dan kemampuan memahami pelajaran. Durasi belajar yang singkat tidak akan membuatnya bosan.

Baca Juga :  Pembangunan SD Disoal

Menurut dia, beberapa pelajar justru terkesan memaksakan badan dan pikirannya saat belajar. Mereka tidak memperhatikan konsekuensi lain pascabelajar dalam waktu yang lama, baik dari aspek mental maupun fisik.

”Saya tidak memungkiri bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatur waktu belajarnya. Jika saya punya cara seperti ini, yang lain mungkin punya pola berbeda. Selagi itu bikin enjoy, tidak ada masalah,” imbuh Chamisha.

Di sisi lain, dukungan dari orang tua menjadi alasan penting Chamisha agar pantang menyerah. Anak tunggal pasangan Nanang Kurniawan dan Elvira Novita Surya itu mengaku kian semangat belajar berkat dukungan dan doa orang tua.

Chamisha menyatakan akan berjuang membawa nama baik sekolah, Kabupaten Pamekasan, dan Provinsi Jatim dalam KSN tingkat nasional. Kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu digelar 8–9 November.

Baca Juga :  Mohammad Ali, Bayi Mungil yang Lahir tanpa Tempurung Kepala Sempurna

Chamisha akan bersaing dengan 245 pelajar SMP utusan provinsi lain di Indonesia. Chamisha memohon doa restu dari orang tua, guru, teman, dan masyarakat Kota Gerbang Salam. Dia berharap bisa berhasil meraih juara di KSN tingkat nasional.

”Saya bisa berada di titik ini saja sudah sangat bersyukur. Saya akan berusaha sekuat tenaga agar bisa menyabet predikat juara,” tandasnya.

Sementara itu, Nanang Kurniawan mengaku tidak pernah memaksakan buah hatinya untuk bisa meraih prestasi. Dia hanya mendampingi dan memberi motivasi kepada Chamisha ketika impian anaknya belum tercapai.

”Chamisha belajarnya sama seperti anak biasanya. Hal terpenting bagi saya, bagaimana bisa berada di sisi anak ketika kondisi psikologinya kurang baik. Saya selalu memberi motivasi setiap dia mendapat kesulitan. Sebab di balik itu, pasti ada kebaikan,” tandasnya.

Ketekunan Chamisha belajar berbuah prestasi. Remaja 14 tahun itu menjadi satu-satunya pelajar SMP di Madura yang mewakili Jawa Timur di Kompetisi Sains Nasional (KSN).

MOH. IQBAL AFGANI, Pamekasan, Jawa Pos Radar Madura

TERPILIH sebagai satu-satunya delegasi Madura di KSN merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Chamisha Laylani. Butuh perjuangan ekstra untuk bisa berhasil mencapai prestasi tersebut.


Chamisha mengaku beberapa kali gagal menembus olimpiade tingkat kabupaten maupun provinsi. Berkat kegigihannya, murid kelas IX SMPN 2 Pamekasan itu berhasil menoreh prestasi membanggakan.

Kegagalan bukan akhir dari segalanya, motivasi itulah yang selalu disematkan dalam benaknya. Meski pernah gagal, Chamisha meyakini, dengan usaha dan doa, kegagalan itu akan menjadi sebuah kesuksesan.

”Kalau kita sudah berhenti melangkah, bagaimana kita bisa meraih mimpi dan cita-cita. Kuncinya hanya satu, terus berjalan dan jangan berhenti,” kata dara kelahiran 14 Desember 2006 ini.

Dalam belajar, Chamisha menerapkan pembelajaran singkat namun konsisten. Cara tersebut dinilai lebih efektif untuk meningkatkan daya ingat dan kemampuan memahami pelajaran. Durasi belajar yang singkat tidak akan membuatnya bosan.

- Advertisement -
Baca Juga :  Baru Satu Lembaga Terapkan SKS

Menurut dia, beberapa pelajar justru terkesan memaksakan badan dan pikirannya saat belajar. Mereka tidak memperhatikan konsekuensi lain pascabelajar dalam waktu yang lama, baik dari aspek mental maupun fisik.

”Saya tidak memungkiri bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatur waktu belajarnya. Jika saya punya cara seperti ini, yang lain mungkin punya pola berbeda. Selagi itu bikin enjoy, tidak ada masalah,” imbuh Chamisha.

Di sisi lain, dukungan dari orang tua menjadi alasan penting Chamisha agar pantang menyerah. Anak tunggal pasangan Nanang Kurniawan dan Elvira Novita Surya itu mengaku kian semangat belajar berkat dukungan dan doa orang tua.

Chamisha menyatakan akan berjuang membawa nama baik sekolah, Kabupaten Pamekasan, dan Provinsi Jatim dalam KSN tingkat nasional. Kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu digelar 8–9 November.

Baca Juga :  Cara PT EML Memberikan Pemahaman kepada Masyarakat

Chamisha akan bersaing dengan 245 pelajar SMP utusan provinsi lain di Indonesia. Chamisha memohon doa restu dari orang tua, guru, teman, dan masyarakat Kota Gerbang Salam. Dia berharap bisa berhasil meraih juara di KSN tingkat nasional.

”Saya bisa berada di titik ini saja sudah sangat bersyukur. Saya akan berusaha sekuat tenaga agar bisa menyabet predikat juara,” tandasnya.

Sementara itu, Nanang Kurniawan mengaku tidak pernah memaksakan buah hatinya untuk bisa meraih prestasi. Dia hanya mendampingi dan memberi motivasi kepada Chamisha ketika impian anaknya belum tercapai.

”Chamisha belajarnya sama seperti anak biasanya. Hal terpenting bagi saya, bagaimana bisa berada di sisi anak ketika kondisi psikologinya kurang baik. Saya selalu memberi motivasi setiap dia mendapat kesulitan. Sebab di balik itu, pasti ada kebaikan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/