21.8 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Raih Banyak Prestasi, Kuatkan Mental Anak dengan Budi Pekerti

SAMPANG – Menjadi guru berprestasi butuh usaha keras. Kompetensi diri harus selalu ditingkatkan. Begitulah petikan kata Umi Mahmuda Cahyaningrum, S.Pd. AUD., M.Pd. saat diwawancari Jawa Pos Radar Madura.

Umi Mahmuda Cahyaningrum, S.Pd. AUD., M.Pd. merupakan salah satu guru di TKN Pembina Sampang. Perempuan kelahiran Sampang 1980 ini memiliki prestasi cukup membanggakan.

Tahun ini, istri dari Nur Badrul Qomar yang sudah dikaruniai dua orang putra bernama Abdullah Izzul Haq dan Izzat Makki ini berhasil meraih juara 1 kategori Guru TK Berprestasi tingkat kabupaten. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTKI) PGRI Kecamatan Sampang.

Umi Mahmuda Cahyaningrum memulai karirnya sebagai seorang guru sejak 2001. Awalnya sebagai guru sukarelawan (sukwan) di TK ISPI Torjun. Kemudian, pada 2003 diangkat menjadi guru bantu pusat.

Lalu, pada 2005 menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan mengajar di TK Srikandi Pangarengan. Setahun setelahnya, tepatnya 2006, berstatus PNS dan mengajar di TKN Pembina Sampang hingga sekarang.

 Guru yang tinggal di Perum Permata Selong Blok B Sampang ini sudah meraih banyak penghargaan dan prestasi. Buktinya, pada 2008 dia berhasil meraih juara 1 Forum Ilmiah Guru tingkat kabupaten.

Baca Juga :  Ipda Nenny Sasongko Tiap Hari Otodidak Nulis Berita

Selanjutnya, pada 2013 dan 2015 serta 2018 terpilih sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat kabupaten. Pada 2013 juga meraih juara 2 Forum Ilmiah Guru tingkat Provinsi Jawa Timur.

Umi juga pernah memberikan materi pelajaran kepada pengungsi Karang Gayam, Omben pada 2012–2013. Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa karya tulis ilmiah (KTI)-nya berhasil mengantarkan dirinya sebagai juara 1.

Judulnya, Penggunaan APE Jam Warna-Warni untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Waktu dan Konsep Bilangan 1–12 pada Kelompok A di TK Negeri Pembina Kecamatan Sampang Tahun Pelajaran 2017–2018. ”Menjadi guru berprestasi butuh usaha keras. Kompetensi diri harus selalu ditingkatkan, seperti kompetensi pedagogis, sosial, dan profesional,” katanya.

Tak hanya itu, KTI lainnya yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Quantum dengan Media Audio Visual dan Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak pada Anak, juga berhasil mengantarkan dirinya menjadi juara II tingkat Provinsi Jawa Timur. Bahkan, meraih penghargaan dalam bidang peningkatan mutu pendidikan di TK dari Gubernur Jatim Soekarwo.

Baca Juga :  Sisi Lain Pemakaman Jenazah Pasien dalam Pengawasan

”Keberhasilan saya juga didukung oleh keluarga. Utamanya suami saya tercinta yang selalu mengingatkan saya supaya menjadi guru yang baik dan profesional. Serta, bimbingan dari Kepala TKN Pembina,” ungkap dia.

Sementara inovasinya dalam proses pembelajaran di antaranya mengaktifkan anak dalam belajar tentang waktu melalui alat permainan edukatif berupa jam pelangi. Selain itu, inovasi pembelajaran penggunaan media botol berhitung tokcer untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1–10 pada kelompok A TKN Pembina Sampang.

”Jadi, guru TK ini suatu profesi yang membanggakan sekaligus menyenangkan. Karena berinteraksi dengan anak yang memiliki perilaku khas di setiap individunya,” tuturnya.

Dengan begitu, guru TK dituntut untuk selalu berkembang, mengasah kemampuan diri, sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan anak. ”Guru TK punya peranan penting dalam menentukan masa depan anak di masa mendatang. Maka, mari kuatkan mental dan kukuhkan keilmuan anak didik kita dengan budi pekerti dan akhlak terpuji,” pungkasnya.

 

SAMPANG – Menjadi guru berprestasi butuh usaha keras. Kompetensi diri harus selalu ditingkatkan. Begitulah petikan kata Umi Mahmuda Cahyaningrum, S.Pd. AUD., M.Pd. saat diwawancari Jawa Pos Radar Madura.

Umi Mahmuda Cahyaningrum, S.Pd. AUD., M.Pd. merupakan salah satu guru di TKN Pembina Sampang. Perempuan kelahiran Sampang 1980 ini memiliki prestasi cukup membanggakan.

Tahun ini, istri dari Nur Badrul Qomar yang sudah dikaruniai dua orang putra bernama Abdullah Izzul Haq dan Izzat Makki ini berhasil meraih juara 1 kategori Guru TK Berprestasi tingkat kabupaten. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTKI) PGRI Kecamatan Sampang.


Umi Mahmuda Cahyaningrum memulai karirnya sebagai seorang guru sejak 2001. Awalnya sebagai guru sukarelawan (sukwan) di TK ISPI Torjun. Kemudian, pada 2003 diangkat menjadi guru bantu pusat.

Lalu, pada 2005 menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan mengajar di TK Srikandi Pangarengan. Setahun setelahnya, tepatnya 2006, berstatus PNS dan mengajar di TKN Pembina Sampang hingga sekarang.

 Guru yang tinggal di Perum Permata Selong Blok B Sampang ini sudah meraih banyak penghargaan dan prestasi. Buktinya, pada 2008 dia berhasil meraih juara 1 Forum Ilmiah Guru tingkat kabupaten.

Baca Juga :  Sisi Lain Pemakaman Jenazah Pasien dalam Pengawasan

Selanjutnya, pada 2013 dan 2015 serta 2018 terpilih sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat kabupaten. Pada 2013 juga meraih juara 2 Forum Ilmiah Guru tingkat Provinsi Jawa Timur.

- Advertisement -

Umi juga pernah memberikan materi pelajaran kepada pengungsi Karang Gayam, Omben pada 2012–2013. Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa karya tulis ilmiah (KTI)-nya berhasil mengantarkan dirinya sebagai juara 1.

Judulnya, Penggunaan APE Jam Warna-Warni untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Waktu dan Konsep Bilangan 1–12 pada Kelompok A di TK Negeri Pembina Kecamatan Sampang Tahun Pelajaran 2017–2018. ”Menjadi guru berprestasi butuh usaha keras. Kompetensi diri harus selalu ditingkatkan, seperti kompetensi pedagogis, sosial, dan profesional,” katanya.

Tak hanya itu, KTI lainnya yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Quantum dengan Media Audio Visual dan Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak pada Anak, juga berhasil mengantarkan dirinya menjadi juara II tingkat Provinsi Jawa Timur. Bahkan, meraih penghargaan dalam bidang peningkatan mutu pendidikan di TK dari Gubernur Jatim Soekarwo.

Baca Juga :  Rumah 6 Desa Dikepung Banjir Usai Diguyur Hujan 5 Jam

”Keberhasilan saya juga didukung oleh keluarga. Utamanya suami saya tercinta yang selalu mengingatkan saya supaya menjadi guru yang baik dan profesional. Serta, bimbingan dari Kepala TKN Pembina,” ungkap dia.

Sementara inovasinya dalam proses pembelajaran di antaranya mengaktifkan anak dalam belajar tentang waktu melalui alat permainan edukatif berupa jam pelangi. Selain itu, inovasi pembelajaran penggunaan media botol berhitung tokcer untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1–10 pada kelompok A TKN Pembina Sampang.

”Jadi, guru TK ini suatu profesi yang membanggakan sekaligus menyenangkan. Karena berinteraksi dengan anak yang memiliki perilaku khas di setiap individunya,” tuturnya.

Dengan begitu, guru TK dituntut untuk selalu berkembang, mengasah kemampuan diri, sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan anak. ”Guru TK punya peranan penting dalam menentukan masa depan anak di masa mendatang. Maka, mari kuatkan mental dan kukuhkan keilmuan anak didik kita dengan budi pekerti dan akhlak terpuji,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/