Berawal dari keinginan yang kuat untuk menjadi model aparatur sipil negara (ASN) yang sukses dalam finansial, Arif Rachman Syah memulai jejak bisnisnya. Berkat kecakapannya membaca peluang bisnis, puluhan hingga ratusan juta dapat menambah penghasilannya sebagai abdi negara.
MOH. IQBAL AFGANI, Pamekasan, Jawa Pos Radar Madura
TUT.. tut.. tut… tanda nada tunggu terdengar. Wartawan Jawa Pos Radar Madura (JPRM) berusaha menghubungi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan Arif Rachman Syah kemarin (29/11).
Arif, sapaan akrab Arif Rachman Syah, pun menerima panggilan JPRM. Saat itu dia sedang mengemudi. Suara bising juga terdengar dalam sambungan telepon berdurasi satu menit itu. Tujuan dan maksud menghubunginya dijelaskan dalam panggilan singkat itu. ”Oke mas, sekitar sepuluh menit lagi saya akan berhenti di rest area,” ucapnya.
Alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 2008 itu memilih usaha di luar kesibukannya sebagai ASN. Arif berkomitmen tidak akan memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan sejumlah proyek.
Arif memulai bisnis turun-temurun keluarganya di PJ. Janor Koneng pada 2015 silam. Bisnis jamu herbal yang ia tekuni itu sudah berusia seratus tahun lebih. Di Pamekasan, PJ. Janor Koneng merupakan yang tertua. Bahkan, sudah memiliki apoteker sendiri. Ada banyak jenis jamu yang ia pasarkan, termasuk jamu kuat yang cukup laris. ”Jamu asli Madura ini,” katanya.
Mantan ajudan Wakil Bupati Pamekasan Kadarisman Sastrodiwirjo itu kemudian mengepakkan sayap bisnisnya di bidang properti pada 2017. Saat itu, Arif sedang menjabat sebagai Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan.
Tak tanggung-tanggung, omzet puluhan hingga ratusan juta bisa ia dapatkan dari bisnis yang dikelolanya. Bisnis yang ia kembangkan dikerjakan saat waktu luang di sela-sela kesibukannya sebagai abdi negara. ”Semua usaha yang saya rintis benar-benar maksimalkan di waktu luang dan rata-rata bekerja sama dengan mitra,” ungkapnya.
Arif pun menjelaskan alasannya untuk bermitra. Menurut dia, perusahaan besar, baik nasional maupun internasional tidak dibangun sendirian. Karena itu, ia membiasakan diri untuk berkolaborasi. ”Selain persiapan yang matang, orang sukses itu harus punya kecakapan dalam bermitra,” sarannya.
Founder Glo.in Skin Care itu mengajak ASN yang ingin merintis usaha agar memprioritaskan pengabdian. Dalam membangun usaha, pebisnis harus merencanakan kegiatan usahanya dengan matang dan mencari mitra. Dengan begitu, usaha yang dikembangkan tetap bisa berjalan meskipun tidak terlibat seratus persen.
Memperingati hari lahir Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Ke-50, Kabid IKP Diskominfo itu berharap, ASN mampu menumbuhkan nilai-nilai pengabdian. Memprioritaskan kepentingan masyarakat menjadi yang utama sebagai wujud pengabdian. ”Ke depan, profil ASN yang mumpuni itu dibutuhkan untuk menjadi panutan. Sebagai Abdi negara, pengabdian tetap prioritas,” tutupnya.