Rokat tase’ terus dilestarikan. Selain untuk menjaga warisan budaya leluhur, kegiatan itu juga memiliki tujuan lain. Yakni, memotivasi generasi muda menjadi nelayan.
ZAINURI, Bangkalan, RadarMadura.id
SINAR matahari tidak begitu terik saat RadarMadura.id tiba di kampung nelayan Bandaran di Kelurahan Pangeranan kemarin (31/8). Puluhan warga berkumpul di pinggir sungai. Sejumlah perahu dihias dengan bendera aneka warna.
Mereka hendak melaksanakan rokat tase’. Sekitar pukul 09.00 budaya warisan leluhur itu dimulai. Satu per satu warga mulai menaiki perahu. Diiringi alunan musik, perlahan perahu berjalan menyusuri sungai menuju laut.
Selama perjalanan, terdengar suara angin yang menerpa dedaunan di pinggir sungai. Gemercik air sungai yang diterjang badan perahu juga mengiringi rombongan tersebut. Suasana juga cukup riuh dengan suara puluhan warga di atas perahu.
Ratusan burung liar beterbangan dari atas pohon bakau yang tersebar di pinggir sungai tak kala iringin-iringan perahu keluar dari muara sungai. Sampai di tengah laut, sesaji pun dilarungkan. Acara rokat tase’ berlangsung sakral
Seorang warga, Oim, 27, berada di anjungan salah satu perahu yang ikut iring-iringan larung sesaji. Dia membaca puja-puji doa dengan sangat khusyuknya. Bahkan, tidak menghiraukan cipratan air laut yang mengenai pakaiannya.
Oim mengatakan, banyak harapan dan doa yang disampaikan pada kesempatan tersebut. Salah satunya dilimpahkan rezeki oleh Yang Mahakuasa. ”Semoga hasil tangkapan semakin banyak. Semua nelayan dijauhkan dari musibah,” tuturnya.
Menurut Oim, rokat tase’ di kampungnya ini didukung oleh PC NU Bangkalan dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. ”Tadi Pak Bupati memberikan sambutan. Mudah-mudahan tahun depan acaranya lebih besar lagi,” harapnya.
Di tempat lain, saat acara sudah selesai, sekelompok orang mengenakan blangkon duduk bersila di atas hamparan karpet berhadap-hadapan. Mereka yang sedang asyik berdikusi itu adalah pengurus PC NU Bangkalan yang mengawal jalannya acara rokat tase’.
Kepada RadarMadura.id, Ketua Bidang Kemaritiman PC NU Bangkalan Hasan Iroki menjelaskan, acara rokat tase’ bertujuan melestarikan budaya luhur nusantara. Tradisi itu sudah ada sejak zaman kerajaan. ”Kebudayaan kita harus digali dan dilestarikan agar tetap terjaga,” jelasnya.
Kegiatan itu juga bertujuan memotivasi para nelayan muda untuk memperkuat generasi pelaut. Baik itu dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. ”Regenerasi nelayan kita juga sangat penting. Harapannya, jumlah nelayan-nelayan muda kita semakin bertambah,” jelasnya.
Dia mengaku sangat senang menyaksikan antusiasme warga kampung nelayan Bandaran dalam melaksanakan acara rokat tase’ itu. ”Alhamdulillah, acaranya berjalan sesuai harapan dan khidmat,” tutup Hasan lalu berdiri meyambut uluran tangan wartawan JPRM yang hendak berpamitan. (c1)