21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Para Pemuda di Sumenep Tidak Takut Bergelut dengan Sampah

Menjaga lingkungan sangat penting. Merawat bumi adalah salah satu cara menjaga ekosistem di dalamnya, termasuk manusia. Semangat itulah yang dipegang oleh komunitas Kurangi Sampah Indonesia (Kursi) dan Peduli Sampah Sumenep.

MOH. IQBAL, Sumenep, Jawa Pos Radar Madura

KEPEDULIAN warga untuk menjaga lingkungan masih sangat rendah. Masih banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Padahal, kebiasaan itu sangat berbahaya terhadap keberlangsungan ekosistem di bumi.

Di tengah sikap apatis masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, Komunitas Kurangi Sampah Indonesia (Kursi) dan Peduli Sampah Sumenep hadir. Mereka aktif melakukan gerakan bersih-bersih sampah. Salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Terbaru, mereka melakukan bersih-bersih sampah di salah satu sungai di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, kemarin (12/3). Lokasi itu dipilih berdasarkan informasi dari masyarakat. Sehingga, mereka langsung sigap merespons keluhan tersebut.

Ketua Kursi Sumenep Arya Romadhona  mengatakan, komunitasnya itu sudah berdiri sejak tiga tahun lalu. Selain bersih-bersih sampah, sudah banyak kegiatan yang dilakukan selama ini. Salah satunya melakukan kegiatan pengecekan kesehatan dengan cukup membayar menggunakan sampah.

Baca Juga :  Usulkan Bangun Tempat Pembuangan Sampah

”Kita juga ada kegiatan belajar bahasa Inggris bayar pakai sampah, serta sosialisasi berkenaan dengan lingkungan kepada masyarakat,” katanya.

Pemuda yang akrab disapa Arya itu juga menyatakan, yang tergabung di dalam komunitasnya tidak banyak. Yakni, hanya delapan orang yang aktif. Biasanya dalam melakukan kegiatan itu dibantu oleh para relawan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

”Minimal dalam satu bulan kita lakukan aksi bersih-bersih sampah. Itu semua berdasarkan informasi dari masyarakat atau inisiatif sendiri,” ucapnya.

Arya menambahkan, kegiatan itu berangkat dari rasa prihatin terhadap lingkungan yang kotor dan tak terawat. Sebab, apabila keadaan seperti itu dibiarkan, akan membahayakan pada kesehatan. ”Yang pasti tujuan kami itu merawat bumi, menjaga manusia,” imbuhnya.

Baca Juga :  Puluhan Rumah Warga Terancam Abrasi

Sementara itu, Co Founder Peduli Sampah Sumenep Ahmad Yani mengatakan, awalnya, komunitasnya bergerak khusus untuk sampah kertas. Namun, sekarang mulai berkolaborasi dengan Kursi karena memiliki tujuan yang sama. Yakni, menjaga lingkungan bersih dari sampah.

”Kita bergerak bersama agar lingkungan bersih dari sampah, serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengelola sampah,” tuturnya.

Ahmad Yani juga menyampaikan , sampah-sampah kertas yang  sudah tidak terpakai diambil dan dikumpulkan untuk dijual kembali. Kegiatan tersebut kemudian disosialisasikan agar masyarakat turut mengikuti.

”Awal tahun kita sudah kirim 12,5 ton sampah ke Mojokerto untuk didaur ulang. Masyarakat menjual ke kita, kemudian kita kirim ke Mojokerto untuk diolah,” ucapnya.

Ahmad Yani menambahkan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan platform berupa aplikasi. Di dalam aplikasi itu dilengkapi berbagai fitur. Sehingga, masyarakat lebih mudah menjual sampah. Tapi, aplikasi itu belum di-launching. (*/han)

Menjaga lingkungan sangat penting. Merawat bumi adalah salah satu cara menjaga ekosistem di dalamnya, termasuk manusia. Semangat itulah yang dipegang oleh komunitas Kurangi Sampah Indonesia (Kursi) dan Peduli Sampah Sumenep.

MOH. IQBAL, Sumenep, Jawa Pos Radar Madura

KEPEDULIAN warga untuk menjaga lingkungan masih sangat rendah. Masih banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Padahal, kebiasaan itu sangat berbahaya terhadap keberlangsungan ekosistem di bumi.


Di tengah sikap apatis masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, Komunitas Kurangi Sampah Indonesia (Kursi) dan Peduli Sampah Sumenep hadir. Mereka aktif melakukan gerakan bersih-bersih sampah. Salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Terbaru, mereka melakukan bersih-bersih sampah di salah satu sungai di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, kemarin (12/3). Lokasi itu dipilih berdasarkan informasi dari masyarakat. Sehingga, mereka langsung sigap merespons keluhan tersebut.

Ketua Kursi Sumenep Arya Romadhona  mengatakan, komunitasnya itu sudah berdiri sejak tiga tahun lalu. Selain bersih-bersih sampah, sudah banyak kegiatan yang dilakukan selama ini. Salah satunya melakukan kegiatan pengecekan kesehatan dengan cukup membayar menggunakan sampah.

Baca Juga :  Lulusan Cum Laude Magister TI

”Kita juga ada kegiatan belajar bahasa Inggris bayar pakai sampah, serta sosialisasi berkenaan dengan lingkungan kepada masyarakat,” katanya.

- Advertisement -

Pemuda yang akrab disapa Arya itu juga menyatakan, yang tergabung di dalam komunitasnya tidak banyak. Yakni, hanya delapan orang yang aktif. Biasanya dalam melakukan kegiatan itu dibantu oleh para relawan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

”Minimal dalam satu bulan kita lakukan aksi bersih-bersih sampah. Itu semua berdasarkan informasi dari masyarakat atau inisiatif sendiri,” ucapnya.

Arya menambahkan, kegiatan itu berangkat dari rasa prihatin terhadap lingkungan yang kotor dan tak terawat. Sebab, apabila keadaan seperti itu dibiarkan, akan membahayakan pada kesehatan. ”Yang pasti tujuan kami itu merawat bumi, menjaga manusia,” imbuhnya.

Baca Juga :  Terbitkan SE Pengggunaan Plastik

Sementara itu, Co Founder Peduli Sampah Sumenep Ahmad Yani mengatakan, awalnya, komunitasnya bergerak khusus untuk sampah kertas. Namun, sekarang mulai berkolaborasi dengan Kursi karena memiliki tujuan yang sama. Yakni, menjaga lingkungan bersih dari sampah.

”Kita bergerak bersama agar lingkungan bersih dari sampah, serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengelola sampah,” tuturnya.

Ahmad Yani juga menyampaikan , sampah-sampah kertas yang  sudah tidak terpakai diambil dan dikumpulkan untuk dijual kembali. Kegiatan tersebut kemudian disosialisasikan agar masyarakat turut mengikuti.

”Awal tahun kita sudah kirim 12,5 ton sampah ke Mojokerto untuk didaur ulang. Masyarakat menjual ke kita, kemudian kita kirim ke Mojokerto untuk diolah,” ucapnya.

Ahmad Yani menambahkan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan platform berupa aplikasi. Di dalam aplikasi itu dilengkapi berbagai fitur. Sehingga, masyarakat lebih mudah menjual sampah. Tapi, aplikasi itu belum di-launching. (*/han)

Artikel Terkait

Most Read

Ribuan Honorer Terancam Dihapus

Pria Ini Simpan Sabu dalam Lubang Spion

Artikel Terbaru

/