28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Daging Sapi Madura Lebih Manis

BANGKALAN – Permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha meningkat. Masyarakat diminta mewaspadai peredaran daging tidak layak konsumsi. Pemerintah berupaya memeriksa hewan dan daging sebelum sampai kepada konsumen.

Pemerintah mulai disibukkan dengan pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan itu untuk mengantisipasi hewan berpenyakit. Pemerintah juga menyosialisasikan mengenai daging yang layak dikonsumsi.

Populasi sapi potong dan kambing di Bangkalan mengalami peningkatan tiga tahun terakhir. Jumlah sapi potong saat ini 200.279 ekor. Sedangkan kambing 73.003 ekor.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Abd. Rozak menyampaikan, perkembangan populasi hewan ternak di Kota Salak mencapai ribuan setiap tahun. Bertambahnya hewan ternak sangat membantu kebutuhan konsumsi masyarakat sehingga tidak perlu mendatangkan dari luar daerah.

Dia menjelaskan, kriteria hewan kurban itu sehat, tidak cacat, tidak kurus, jantan, tidak dikebiri, buah zakar lengkap, dan cukup umur. Sementara kambing dan domba harus berumur di atas satu tahun. Sedangkan untuk sapi dan kerbau di atas dua tahun. ”Kami bertugas untuk memastikan hewan yang akan dikurban sudah layak,” ungkapnya Rabu (30/8).

Baca Juga :  Partai Golkar Bagikan Paket Sembako dan Daging Kurban

Rozak menuturkan, pemeriksaan hewan kurban tidak hanya saat masih bernyawa. Setelah disembelih juga dilakukan pemeriksaan pada organ-organ untuk melihat kemungkinan adanya kerusakan. Selain itu, memastikan daging dalam kondisi baik dan layak konsumsi.

”Kami juga sudah sebar ke masjid-masjid mengenai kriteria hewan kurban dan daging yang layak konsumsi,” jelasnya.

Kasi Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Bangkalan Nabsin menerangkan, kebutuhan konsumsi daging minus 53.874 ton hingga akhir 2016. Tingkat konsumsi bahan pokok ini cenderung lebih tinggi. Itu dibandingkan dengan ketersediaan komoditas. Dengan demikian, ketersediaan tidak memadai untuk menutupi kebutuhan.

”Karena daging tidak hanya dibutuhkan konsumsi rumah tangga. Tapi, seperti rumah makan dan restoran juga,” ucapnya.

Ketersediaan daging di Bangkalan 2016 hanya 9.348 ton. Kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai 63.222 ton per tahun. Karena itu, pemerintah mencari cara untuk menutupi 53.874 ton daging dengan mendatangkan dari luar daerah.

Baca Juga :  Pemkab Salurkan 22 Sapi dan 15 Kambing

Ketidaktersediaan daging bukan karena populasi hewan ternak tersebut langka. Tapi, sapi Madura, khususnya Bangkalan, banyak dikirim ke luar daerah. ”Daging sapi madura itu lebih manis. Makanya banyak yang minat. Pemesannya kota-kota besar seperti Jakarta, Malang, Kalimantan, dan Surabaya,” ujarnya.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur meminta pemerintah jeli dalam memeriksa kondisi hewan kurban untuk mengantisipasi kemungkinan buruk. ”Jangan sampai ada praktik kotor dalam urusan ibadah,” pintanya.

Harga sapi di Pasar Tanah Merah pada Sabtu (26/8) mengalami kenaikan. Sapi jantan berumur tiga tahun berkisar Rp 20 juta hingga Rp 23 juta per ekor. Jika besar dan bagus bisa mencapai Rp 25 juta hingga Rp 27 juta. Harga kambing Rp 1 juta–Rp 2 juta. ”Itu sudah layak untuk jadi hewan kurban,” ucap Kepala Disdag Bangkalan Budi Utomo.

BANGKALAN – Permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha meningkat. Masyarakat diminta mewaspadai peredaran daging tidak layak konsumsi. Pemerintah berupaya memeriksa hewan dan daging sebelum sampai kepada konsumen.

Pemerintah mulai disibukkan dengan pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan itu untuk mengantisipasi hewan berpenyakit. Pemerintah juga menyosialisasikan mengenai daging yang layak dikonsumsi.

Populasi sapi potong dan kambing di Bangkalan mengalami peningkatan tiga tahun terakhir. Jumlah sapi potong saat ini 200.279 ekor. Sedangkan kambing 73.003 ekor.


Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Abd. Rozak menyampaikan, perkembangan populasi hewan ternak di Kota Salak mencapai ribuan setiap tahun. Bertambahnya hewan ternak sangat membantu kebutuhan konsumsi masyarakat sehingga tidak perlu mendatangkan dari luar daerah.

Dia menjelaskan, kriteria hewan kurban itu sehat, tidak cacat, tidak kurus, jantan, tidak dikebiri, buah zakar lengkap, dan cukup umur. Sementara kambing dan domba harus berumur di atas satu tahun. Sedangkan untuk sapi dan kerbau di atas dua tahun. ”Kami bertugas untuk memastikan hewan yang akan dikurban sudah layak,” ungkapnya Rabu (30/8).

Baca Juga :  Pemberdayaan UMKM BRI Sukses Bawa UMKM Go Global

Rozak menuturkan, pemeriksaan hewan kurban tidak hanya saat masih bernyawa. Setelah disembelih juga dilakukan pemeriksaan pada organ-organ untuk melihat kemungkinan adanya kerusakan. Selain itu, memastikan daging dalam kondisi baik dan layak konsumsi.

”Kami juga sudah sebar ke masjid-masjid mengenai kriteria hewan kurban dan daging yang layak konsumsi,” jelasnya.

- Advertisement -

Kasi Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Bangkalan Nabsin menerangkan, kebutuhan konsumsi daging minus 53.874 ton hingga akhir 2016. Tingkat konsumsi bahan pokok ini cenderung lebih tinggi. Itu dibandingkan dengan ketersediaan komoditas. Dengan demikian, ketersediaan tidak memadai untuk menutupi kebutuhan.

”Karena daging tidak hanya dibutuhkan konsumsi rumah tangga. Tapi, seperti rumah makan dan restoran juga,” ucapnya.

Ketersediaan daging di Bangkalan 2016 hanya 9.348 ton. Kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai 63.222 ton per tahun. Karena itu, pemerintah mencari cara untuk menutupi 53.874 ton daging dengan mendatangkan dari luar daerah.

Baca Juga :  Mengenal Resti, Mantri BRI Tangguh Yang Melayani Masyarakat Sungai Guntung

Ketidaktersediaan daging bukan karena populasi hewan ternak tersebut langka. Tapi, sapi Madura, khususnya Bangkalan, banyak dikirim ke luar daerah. ”Daging sapi madura itu lebih manis. Makanya banyak yang minat. Pemesannya kota-kota besar seperti Jakarta, Malang, Kalimantan, dan Surabaya,” ujarnya.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur meminta pemerintah jeli dalam memeriksa kondisi hewan kurban untuk mengantisipasi kemungkinan buruk. ”Jangan sampai ada praktik kotor dalam urusan ibadah,” pintanya.

Harga sapi di Pasar Tanah Merah pada Sabtu (26/8) mengalami kenaikan. Sapi jantan berumur tiga tahun berkisar Rp 20 juta hingga Rp 23 juta per ekor. Jika besar dan bagus bisa mencapai Rp 25 juta hingga Rp 27 juta. Harga kambing Rp 1 juta–Rp 2 juta. ”Itu sudah layak untuk jadi hewan kurban,” ucap Kepala Disdag Bangkalan Budi Utomo.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/