Rutan Sumenep Tingkatkan Skill Warga Binaan melalui Pelatihan Kue dan Roti
BERSINERGI: Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II-B Sumenep Teguh Doni Efendy (tengah) didampingi tim BLK Sumenep melakukan pendampingan pelatihan membuat kue dan roti di rutan pada Jumat (26/5). (HUMAS RUTAN SUMENEP UNTUK Radar.Madura.id)
SUMENEP, RadarMadura.id – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II-B Sumenep terus memberikan pembinaan kepada warga binaan. Salah satunya dengan meningkatkan keterampilan melalui pelatihan pembuatan kue dan roti.
SUKSES: Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II-B Sumenep Teguh Doni Efendy (tengah) didampingi tim BLK Sumenep berfoto bersama warga binaan setelah pelatihan membuat kue dan roti di rutan, Jumat (26/5). (HUMAS RUTAN SUMENEP UNTUK Radar.Madura.id)
Pelatihan yang digagas Rutan Kelas II-B Sumenep itu dilaksanakan selama dua hari sejak Kamis–Jumat (25–26/5). Rutan menggandeng UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Sumenep untuk menyuskeskan pelatihan berbasis kompetisi noninstitusional (MTU) itu.
Warga binaan diberi materi dan teori berkenaan dengan pembuatan kue dan roti. Pertama berkenaan dengan bahan-bahan dasar yang sering digunakan. Kemudian, dilanjutkan dengan praktik agar mudah dipahami penghuni rutan yang mengikuti pelatihan.
Kepala Rutan Kelas II-B Sumenep Ridwan Susilo menyatakan, pihaknya sejak awal berkomitmen mengubah wajah rutan menjadi lebih baik. Terutama berkenaan dengan karakter warga binaan.
Tujuannya, agar ketika mereka keluar bisa memiliki kemampuan positif yang melimpah. Dengan demikian, tidak lagi melakukan kegiatan negatif yang menjerumuskan ke penjara. ”Pelatihan bakery ini gagasan kami sebagai program pembinaan kemandirian baru untuk menambah skill warga binaan,” katanya.
Ridwan menyampaikan, kegiatan itu bertujuan agar peserta latihan lebih memahami materi yang disampaikan pemateri. Dengan demikian, pelatihan lebih mudah dipraktikkan. ”Ada 25 warga binaan yang ikut pelatihan ini dengan didampingi petugas pembina kemandirian dan dua instruktur dari BLK Sumenep,” ucapnya.
Warga binaan sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Sebab, selain belajar teori, warga binaan berkesempatan melakukan praktik pembuatan kue. Dengan begitu, Ridwan yakin warga binaan bisa sukses setelah keluar dari Rutan Kelas II-B Sumenep.
”Saya rasa ketika dibekali skill seperti ini, mereka bisa menggeluti bidang usaha dan menjadi sukses setelah keluar nanti,” ujar Ridwan. (iqb/luq/par)
SUMENEP, RadarMadura.id – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II-B Sumenep terus memberikan pembinaan kepada warga binaan. Salah satunya dengan meningkatkan keterampilan melalui pelatihan pembuatan kue dan roti.
SUKSES: Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II-B Sumenep Teguh Doni Efendy (tengah) didampingi tim BLK Sumenep berfoto bersama warga binaan setelah pelatihan membuat kue dan roti di rutan, Jumat (26/5). (HUMAS RUTAN SUMENEP UNTUK Radar.Madura.id)
Pelatihan yang digagas Rutan Kelas II-B Sumenep itu dilaksanakan selama dua hari sejak Kamis–Jumat (25–26/5). Rutan menggandeng UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Sumenep untuk menyuskeskan pelatihan berbasis kompetisi noninstitusional (MTU) itu.
Warga binaan diberi materi dan teori berkenaan dengan pembuatan kue dan roti. Pertama berkenaan dengan bahan-bahan dasar yang sering digunakan. Kemudian, dilanjutkan dengan praktik agar mudah dipahami penghuni rutan yang mengikuti pelatihan.
Kepala Rutan Kelas II-B Sumenep Ridwan Susilo menyatakan, pihaknya sejak awal berkomitmen mengubah wajah rutan menjadi lebih baik. Terutama berkenaan dengan karakter warga binaan.
Tujuannya, agar ketika mereka keluar bisa memiliki kemampuan positif yang melimpah. Dengan demikian, tidak lagi melakukan kegiatan negatif yang menjerumuskan ke penjara. ”Pelatihan bakery ini gagasan kami sebagai program pembinaan kemandirian baru untuk menambah skill warga binaan,” katanya.
Ridwan menyampaikan, kegiatan itu bertujuan agar peserta latihan lebih memahami materi yang disampaikan pemateri. Dengan demikian, pelatihan lebih mudah dipraktikkan. ”Ada 25 warga binaan yang ikut pelatihan ini dengan didampingi petugas pembina kemandirian dan dua instruktur dari BLK Sumenep,” ucapnya.
Warga binaan sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Sebab, selain belajar teori, warga binaan berkesempatan melakukan praktik pembuatan kue. Dengan begitu, Ridwan yakin warga binaan bisa sukses setelah keluar dari Rutan Kelas II-B Sumenep.