24.4 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

IKM Perlu Maksimalkan E-Commerce

BANGKALAN – Pelaku industri kecil menengah (IKM) dituntut mampu bersaing. Kualitas produk lokal mesti bisa lebih baik dibandingkan produk luar daerah. Terlebih, belakangan banyak produk makanan dan minuman (mamin) luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan Amina Rachmawati menyampaikan, pihaknya kerap memberikan pembinaan kepada pelaku IKM Salak. Khususnya yang bergerak di produksi mamin. IKM diberikan pemaparan tentang standar kualitas layak jual.

”Kami menekankan agar produk lokal dijaga kualitasnya supaya bisa bersaing dengan produk lain,” ujarnya Sabtu (21/4). Dengan berkembangnya teknologi informasi, pelaku IKM diarahkan bisa memasarkan produk secara online.

Juga diarahkan untuk bisa memanfaatkan sistem e-commerce. Tercatat sekitar 500 IKM yang ada di Bangkalan. Jika IKM berkembang, perekonomian akan semakin baik. ”Kita ketahui jangkauan pemasaran online sangat luas. Itu kami berikan arahan pada IKM,” ungkap Amina.

Baca Juga :  Demi SDM Unggul, BRI Buka BRILiaN Future Leader Program (BFLP) General dan IT

Inovasi produk sangat dibutuhkan untuk menarik pasar. Terutama pengemasan dan cara penjualan kreatif. ”Pada 2030 Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara industri yang bergerak di bidang mamin,” paparnya.

Apakah industri lain tidak dikembangkan? Amina menjelaskan, tetap dikembangkan. ”Seperti batik, produk kerajinan, dan lainnya,” tukas dia.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur mendesak pemerintah memberikan pendampingan pada pelaku IKM. Terutama dalam memanfaatkan e-commerce. ”Sekarang sudah zamannya online. Agar lebih cepat dikenal, kami minta pemerintah memberikan pendampingan kepada pelaku IKM,” katanya.

 

BANGKALAN – Pelaku industri kecil menengah (IKM) dituntut mampu bersaing. Kualitas produk lokal mesti bisa lebih baik dibandingkan produk luar daerah. Terlebih, belakangan banyak produk makanan dan minuman (mamin) luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan Amina Rachmawati menyampaikan, pihaknya kerap memberikan pembinaan kepada pelaku IKM Salak. Khususnya yang bergerak di produksi mamin. IKM diberikan pemaparan tentang standar kualitas layak jual.

”Kami menekankan agar produk lokal dijaga kualitasnya supaya bisa bersaing dengan produk lain,” ujarnya Sabtu (21/4). Dengan berkembangnya teknologi informasi, pelaku IKM diarahkan bisa memasarkan produk secara online.


Juga diarahkan untuk bisa memanfaatkan sistem e-commerce. Tercatat sekitar 500 IKM yang ada di Bangkalan. Jika IKM berkembang, perekonomian akan semakin baik. ”Kita ketahui jangkauan pemasaran online sangat luas. Itu kami berikan arahan pada IKM,” ungkap Amina.

Baca Juga :  MCSI ESG Rating BRI Naik dari BBB Menjadi A

Inovasi produk sangat dibutuhkan untuk menarik pasar. Terutama pengemasan dan cara penjualan kreatif. ”Pada 2030 Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara industri yang bergerak di bidang mamin,” paparnya.

Apakah industri lain tidak dikembangkan? Amina menjelaskan, tetap dikembangkan. ”Seperti batik, produk kerajinan, dan lainnya,” tukas dia.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur mendesak pemerintah memberikan pendampingan pada pelaku IKM. Terutama dalam memanfaatkan e-commerce. ”Sekarang sudah zamannya online. Agar lebih cepat dikenal, kami minta pemerintah memberikan pendampingan kepada pelaku IKM,” katanya.

- Advertisement -

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/