20.8 C
Madura
Friday, June 2, 2023

Disiplin Mengatur Keuangan, BRI Ajak Masyarakat Berinvestasi

JAKARTA – Seiring dengan kondisi ekonomi yang semakin menantang, penting untuk masyarakat dapat disiplin dalam mengatur personal financial management. Setidaknya terdapat dua tantangan ekonomi, yakni inflasi global dan ancaman krisis pangan serta energi karena konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Handayani mengatakan, masyarakat perlu melakukan financial checkup, di mana alokasi dana darurat kian diperhatikan. Instrumen likuid seperti tabungan yang dapat menjadi dana darurat untuk 6–12 bulan, kini perlu diperpanjang 12–24 bulan ke depan. Dengan memperpanjang dana darurat, masyarakat dapat memilih instrumen term deposit atau surat berharga negara.

”Karena itu (SBN), dijamin 100 persen yang bisa ada windows-nya di mana kita bisa menjual di secondary market dan itu likuid. Maka, kita juga membahas mengenai ORI022,” ujarnya dalam acara literasi rutin oleh BRI yakni Diskusi Taman BRI yang mengangkat tema Personal Financial Management, 12 Oktober 2022.

Menurut Handayani, berinvestasi pada instrumen ORI bisa dimulai dari nominal Rp 1 juta. Masyarakat dapat mengalokasikan dana darurat untuk membeli surat berharga negara yang tenornya memang dikategorikan menengah. Sebagai instrumen keuangan yang dijamin pemerintah seperti ORI022, menjadi alternatif pilihan investasi yang dapat diandalkan.

Handayani juga mengimbau agar masyarakat bijak sehingga tidak terburu-buru untuk memilih instrumen investasi yang bersifat high risk high return yang tidak dijamin oleh negara karena memiliki risiko yang relatif tinggi.

Baca Juga :  Tak Goyah Dihadang Tekanan Ekonomi Global, Kredit Mikro BRI Tumbuh 15 %

”Maka pengelolaan keuangan menjadi penting, termasuk pemahaman tentang alokasinya. Saya sampaikan bahwa mengelola aset itu tidak perlu jadi kaya raya dulu, jadi yang perlu kita lakukan adalah memastikan ketika kita memiliki penghasilan dari gaji, disiplin melakukan alokasi,” terang Handayani.

Setelah rutin melakukan financial checkup dan dana darurat sudah mencukupi, selanjutnya harus ditindaklanjuti dengan alokasi untuk perencanaan yang lebih panjang lagi. Untuk nasabah BRI, bahkan perseroan sudah memiliki instrumen yang mumpuni.

”BRI memiliki SuperApps BRImo yang memungkinkan kita membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan. Mengalihkannya dari instrumen satu ke instrumen keuangan lainnya. Misalnya dari tabungan ke instrumen lain, atau sebaliknya. Maka, itu bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi SuperApps BRImo. Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara, Direktorat Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan RI Chandra A. S. Wibowo, dan Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun) Akhmad Fazri.

Senada dengan Handayani, Chandra juga mengungkapkan bahwa berinvestasi harus legal dan logis. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan salah satu instrumen investasi bagi masyarakat yaitu SBN Retail yang salah satunya adalah ORI022.

ORI022 memiliki karakteristik dijamin oleh pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokok yang dijamin Undang-Undang Surat Utang Negara dengan risiko gagal bayar sangat kecil. Karakteristik berikutnya dari ORI022 memiliki rate yang menguntungkan, dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis. Selain itu, ORI022 bagi masyarakat Indonesia karena mudah diakses.

Baca Juga :  50 Nasabah BRI Dapat Kesempatan Intimate Dinner dengan Legenda Sepak Bola Dunia

”Ternyata dari penjualan SBN Retail sejauh ini komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi sebesar 40 persen. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.

Kemudian, mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Akhmad juga menyebut pertumbuhan nasabah individual meningkat pesat, terutama setelah pandemi Covid-19. Saat ini kurang lebih investor individual di pasar modal mencapai sekitar 7,48 juta. Jumlah tersebut meningkat signifikan, terutama pada dua tahun terakhir.

Hal ini seiring dengan kepemilikan nasabah investor individual di surat berharga yang semakin meningkat. Hampir 60% nasabah capital market usianya di bawah 30 tahun. Walaupun secara nominal investasi relatif kecil, tetapi hal ini menunjukkan kesadaran generasi muda saat ini terhadap investasi semakin baik.

”Jadi, kebutuhan nasabah semakin tinggi seperti data yang disampaikan, anak-anak muda sekarang sudah melek investasi. Di capital market pertumbuhannya sudah luar biasa. Di surat berharga juga pertumbuhannya sangat signifikan. Tentunya BRI Group akan terus memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan nasabah melalui layanan-layanan yang kami sediakan,” pungkasnya. (*/luq/par)

JAKARTA – Seiring dengan kondisi ekonomi yang semakin menantang, penting untuk masyarakat dapat disiplin dalam mengatur personal financial management. Setidaknya terdapat dua tantangan ekonomi, yakni inflasi global dan ancaman krisis pangan serta energi karena konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Handayani mengatakan, masyarakat perlu melakukan financial checkup, di mana alokasi dana darurat kian diperhatikan. Instrumen likuid seperti tabungan yang dapat menjadi dana darurat untuk 6–12 bulan, kini perlu diperpanjang 12–24 bulan ke depan. Dengan memperpanjang dana darurat, masyarakat dapat memilih instrumen term deposit atau surat berharga negara.

”Karena itu (SBN), dijamin 100 persen yang bisa ada windows-nya di mana kita bisa menjual di secondary market dan itu likuid. Maka, kita juga membahas mengenai ORI022,” ujarnya dalam acara literasi rutin oleh BRI yakni Diskusi Taman BRI yang mengangkat tema Personal Financial Management, 12 Oktober 2022.


Menurut Handayani, berinvestasi pada instrumen ORI bisa dimulai dari nominal Rp 1 juta. Masyarakat dapat mengalokasikan dana darurat untuk membeli surat berharga negara yang tenornya memang dikategorikan menengah. Sebagai instrumen keuangan yang dijamin pemerintah seperti ORI022, menjadi alternatif pilihan investasi yang dapat diandalkan.

Handayani juga mengimbau agar masyarakat bijak sehingga tidak terburu-buru untuk memilih instrumen investasi yang bersifat high risk high return yang tidak dijamin oleh negara karena memiliki risiko yang relatif tinggi.

Baca Juga :  Simpel BPRS Bhakti Sumekar Khusus Pelajar

”Maka pengelolaan keuangan menjadi penting, termasuk pemahaman tentang alokasinya. Saya sampaikan bahwa mengelola aset itu tidak perlu jadi kaya raya dulu, jadi yang perlu kita lakukan adalah memastikan ketika kita memiliki penghasilan dari gaji, disiplin melakukan alokasi,” terang Handayani.

Setelah rutin melakukan financial checkup dan dana darurat sudah mencukupi, selanjutnya harus ditindaklanjuti dengan alokasi untuk perencanaan yang lebih panjang lagi. Untuk nasabah BRI, bahkan perseroan sudah memiliki instrumen yang mumpuni.

- Advertisement -

”BRI memiliki SuperApps BRImo yang memungkinkan kita membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan. Mengalihkannya dari instrumen satu ke instrumen keuangan lainnya. Misalnya dari tabungan ke instrumen lain, atau sebaliknya. Maka, itu bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi SuperApps BRImo. Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara, Direktorat Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan RI Chandra A. S. Wibowo, dan Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun) Akhmad Fazri.

Senada dengan Handayani, Chandra juga mengungkapkan bahwa berinvestasi harus legal dan logis. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan salah satu instrumen investasi bagi masyarakat yaitu SBN Retail yang salah satunya adalah ORI022.

ORI022 memiliki karakteristik dijamin oleh pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokok yang dijamin Undang-Undang Surat Utang Negara dengan risiko gagal bayar sangat kecil. Karakteristik berikutnya dari ORI022 memiliki rate yang menguntungkan, dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis. Selain itu, ORI022 bagi masyarakat Indonesia karena mudah diakses.

Baca Juga :  BRI Peduli Terus Layani Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur

”Ternyata dari penjualan SBN Retail sejauh ini komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi sebesar 40 persen. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.

Kemudian, mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Akhmad juga menyebut pertumbuhan nasabah individual meningkat pesat, terutama setelah pandemi Covid-19. Saat ini kurang lebih investor individual di pasar modal mencapai sekitar 7,48 juta. Jumlah tersebut meningkat signifikan, terutama pada dua tahun terakhir.

Hal ini seiring dengan kepemilikan nasabah investor individual di surat berharga yang semakin meningkat. Hampir 60% nasabah capital market usianya di bawah 30 tahun. Walaupun secara nominal investasi relatif kecil, tetapi hal ini menunjukkan kesadaran generasi muda saat ini terhadap investasi semakin baik.

”Jadi, kebutuhan nasabah semakin tinggi seperti data yang disampaikan, anak-anak muda sekarang sudah melek investasi. Di capital market pertumbuhannya sudah luar biasa. Di surat berharga juga pertumbuhannya sangat signifikan. Tentunya BRI Group akan terus memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan nasabah melalui layanan-layanan yang kami sediakan,” pungkasnya. (*/luq/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/