21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Tebar Dividen Rp 43,94 T, Ini Jadwal Pembayaran yang Wajib Dicatat Investor!

JAKARTA, RadarMadura.id– Senin (13/3) lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023. Atas hal tersebut, bank kebanggaan masyarakat Indonesia itu siap menebar dividen hasil kinerja keuangan yang impresif pada 2022.

RUPST BRI tersebut terdiri dari delapan agenda. Salah satunya adalah memutuskan dividen payout ratio sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian pada 2022 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan nilai sebesar Rp 43,94 triliun atau mencapai Rp 288,2 per lembar saham.

Adapun dividen tunai yang dibagikan sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan perseroan kepada pemegang saham pada 27 Januari 2023 lalu dengan nilai Rp 8,60 triliun. Dengan begitu, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan sekurang-kurangnya mencapai Rp 34,89 triliun atau setiap lembar saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 231,2.

Sedangkan sisanya sebesar 15 persen dari laba 2022 atau senilai Rp 7,67 triliun digunakan sebagai laba ditahan. Dari total dividen yang ditebar perseroan, dividen yang masuk ke dalam kas umum negara dengan kepemilikan saham sekurang-kurangnya 53,19 persen sekitar Rp 23,15 triliun.

Baca Juga :  Dua Insan BRILiaN Toreh Prestasi di Ajang UN World Innovation Day Hack 2022

Sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year (yoy) dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18 persen yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun.

Untuk mendapatkan dividen BRI, investor dapat menyimak dan mencatat jadwal pembagian dividen, di antaranya, tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 21 Maret 2023, Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 24 Maret 2023, tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai 27 Maret 2023, tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai 28 Maret 2023 dan tanggal Pencatatan (Recording Date) 27 Maret 2023.

Baca Juga :  Transformasi Digital Dorong BRI Bukukan Laba Rp51,4 Triliun

Sementara, tanggal pembayaran 12 April 2023 dan tanggal penyerahan bukti rekam SKD/DGT 30 Maret 2023. Lalu, setiap satu saham akan mendapatkan dividen tunasi sebesar Rp 231,22.

Adapun mengenai pembagian dividen oleh BRI, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, sebenarnya top management perseroan sudah mempersiapkan dan memproyeksikan hal tersebut. Setidaknya dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun ke depan, BRI masih berpotensi untuk membayarkan dividen yang tinggi.

Apalagi, saat ini rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan pada 2022 berada di level yang sangat memadai atau mencapai 25,1 persen. Rasio ini masih sangat mencukupi untuk mengakomodir kebutuhan untuk pertumbuhan bisnis maupun mitigasi risiko.

”Dengan CAR 25,1 persen dalam pertumbuhan satu tahun dibutuhkan konsumsi terhadap CAR itu kurang lebih 2 persen. Maka rasanya 3 sampai 4 tahun ke depan, BRI layak untuk membagikan dividen yang tinggi,” tandasnya. (*/daf/par)

JAKARTA, RadarMadura.id– Senin (13/3) lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023. Atas hal tersebut, bank kebanggaan masyarakat Indonesia itu siap menebar dividen hasil kinerja keuangan yang impresif pada 2022.

RUPST BRI tersebut terdiri dari delapan agenda. Salah satunya adalah memutuskan dividen payout ratio sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian pada 2022 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan nilai sebesar Rp 43,94 triliun atau mencapai Rp 288,2 per lembar saham.

Adapun dividen tunai yang dibagikan sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan perseroan kepada pemegang saham pada 27 Januari 2023 lalu dengan nilai Rp 8,60 triliun. Dengan begitu, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan sekurang-kurangnya mencapai Rp 34,89 triliun atau setiap lembar saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 231,2.


Sedangkan sisanya sebesar 15 persen dari laba 2022 atau senilai Rp 7,67 triliun digunakan sebagai laba ditahan. Dari total dividen yang ditebar perseroan, dividen yang masuk ke dalam kas umum negara dengan kepemilikan saham sekurang-kurangnya 53,19 persen sekitar Rp 23,15 triliun.

Baca Juga :  65 Persen Portofolio Kredit BRI Implementasikan Prinsip ESG

Sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year (yoy) dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18 persen yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun.

Untuk mendapatkan dividen BRI, investor dapat menyimak dan mencatat jadwal pembagian dividen, di antaranya, tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 21 Maret 2023, Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 24 Maret 2023, tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai 27 Maret 2023, tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai 28 Maret 2023 dan tanggal Pencatatan (Recording Date) 27 Maret 2023.

Baca Juga :  Leadership in Crisis: Sunarso Jadi CEO of The Year

Sementara, tanggal pembayaran 12 April 2023 dan tanggal penyerahan bukti rekam SKD/DGT 30 Maret 2023. Lalu, setiap satu saham akan mendapatkan dividen tunasi sebesar Rp 231,22.

- Advertisement -

Adapun mengenai pembagian dividen oleh BRI, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, sebenarnya top management perseroan sudah mempersiapkan dan memproyeksikan hal tersebut. Setidaknya dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun ke depan, BRI masih berpotensi untuk membayarkan dividen yang tinggi.

Apalagi, saat ini rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan pada 2022 berada di level yang sangat memadai atau mencapai 25,1 persen. Rasio ini masih sangat mencukupi untuk mengakomodir kebutuhan untuk pertumbuhan bisnis maupun mitigasi risiko.

”Dengan CAR 25,1 persen dalam pertumbuhan satu tahun dibutuhkan konsumsi terhadap CAR itu kurang lebih 2 persen. Maka rasanya 3 sampai 4 tahun ke depan, BRI layak untuk membagikan dividen yang tinggi,” tandasnya. (*/daf/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/